Analisis Data Tata Cara Penelitian

C. Kadar Kreatinin Darah Tikus Jantan Akibat Pemberian Infusa Daun

Sirih Merah Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan spektrum efek toksik infusa daun sirih merah terhadap kadar kreatinin darah. Pengukuran kadar kreatinin dalam penelitian ini menggunakan metode creatinine assay dengan prinsip alkaline picrate. Pada pH alkali, kreatinin didalam sampel bereaksi dengan picrate untuk membentuk komplek antara kreatinin-picrate, kemudian diukur pada absorbansi 500 nm yang akan secara langsung menunjukkan besar kadar kreatinin didalam serum darah. Pengukuran kadar kreatinin pada penelitian ini dilakukan di Parahita Medical Lab. Pemeriksaan kadar kreatinin darah dilakukan sebelum dan setelah pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari. Tujuan pemeriksaan sebelum pemberian infusa daun sirih merah adalah untuk mengetahui kadar kreatinin sebelum perlakuan dan kemungkinan adanya kondisi patologi yang terkait dengan fungsi ginjal. Kadar kreatinin darah sebelum dan setelah pemberian infusa daun sirih merah pada tiap kelompok dianalisis menggunakan Paired T-test, uji ini dilakukan karena subjek uji yang digunakan sama namun memiliki perlakuan yang berbeda dan melihat apakah terdapat pengaruh pemberian infusa daun sirih merah yang bermakna pada pre dan post perlakuan ditiap kelompok perlakuan. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol aquadest dosis 15,525 gkgBB dan kelompok perlakuan infusa daun sirih merah dosis 1,38 ; 2,07 ; 3,105 gKgBB. Penggunaan aquadest sebagai kelompok kontrol bertujuan untuk melihat apakah penggunaan aquadest sebagai pelarut infusa daun sirih merah dapat memberikan pengaruh terhadap kadar kreatinin. Tabel I. Nilai pre dan post kadar kreatinin darah pemberian infusa daun sirih merah pada tikus jantan Kelompok Perlakuan n Kadar Kreatinin mgdL Nilai p Pre Mean ± SE Post Mean ± SE I Kontrol aquadest 15,525 gkgBB 5 0,44 ± 0,00 0,49 ± 0,01 0,016 B II IDSM 1,38 gkgBB 5 0,46 ± 0,01 0,48 ± 0,12 0,019 B III IDSM 2,07 gkgBB 5 0,42 ± 0,12 0,47 ± 0,01 0,010 B IV IDSM 3,105 gkgBB 5 0,45 ± 0,26 0,46 ± 0,02 0,665 TB Keterangan : TB = berbeda tidak bermakna p0.05 B = berbeda bermakna p0.05 IDSM = infusa daun sirih merah Pre = sebelum pemberian infusa daun sirih merah Post = setelah pemberian infusa daun sirih merah SE = Standar Error of Mean Gambar 4. Diagram batang rerata ± SE kadar kreatinin darah tikus jantan Dari tabel I menunjukkan bahwa adanya peningkatan rerata kadar kreatinin tikus jantan sebelum dan sesudah perlakuan selama 28 hari. Terlihat pada kontrol aquadest menunjukkan hasil berbeda bermakna p0,05 begitu juga pada pemberian infusa daun sirih merah dosis 1,38 dan 2,07 gkgBB. Adanya kebermaknaan perbedaan pada kelompok kontrol aquadest dan perlakuan infusa daun sirih merah dosis 1,38 dan 2,07 gkgBB disebabkan terjadinya peningkatan kadar kreatinin yang signifikan, dilihat dari nilai rerata ± SE. Selain itu perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol aquadest ini lebih dikarenakan faktor individu tikus itu sendiri. Hal ini diperkuat dengan hasil uji One-Way Anova yang menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna antara kelompok kontrol aquadest dengan kelompok perlakuan infusa daun sirih merah. Dari hasil uji normalitas kadar kreatinin tikus jantan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil bahwa distribusi keempat kelompok perlakuan adalah normal. Hal ini dilihat dari nilai p pada keempat kelompok adalah 0,569 p 0,05 statistik pada lampiran 16. Selanjutnya kadar kreatinin darah post pemberian infusa daun sirih merah dianalisis secara statistik menggunakan One Way Anova, bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian infusa daun sirih merah pada kelompok perlakuan infusa daun sirih merah yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol. Hasil analisis One Way Anova terhadap kadar kreatinin darah post pemberian infusa daun sirih merah diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,605 p0,05 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol aquadest dan kelompok perlakuan. Hal ini berarti pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari tidak memberikan pengaruh terhadap kadar kreatinin tikus jantan. Diagram batang gambar 4 menunjukkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirih merah.

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Pada Serum Darah Marmot (Cavia Cobaya)

0 60 72

Efek Infusa Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Model Diabetes Melitus.

0 1 25

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis ginjal dan kadar kreatinin darah.

0 1 104

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis jantung dan kadar SGOT darah.

3 14 101

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis hati dan kadar SGPT darah.

0 0 100

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis pankreas dan kadar glukosa darah.

0 3 97

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus studi terhadap gambaran mikroskopis jantung dan kadar SGOT darah

0 0 91

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis pankreas dan kadar glukosa darah - USD Repository

0 1 95

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis hati dan kadar SGPT darah - USD Repository

0 0 98

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz Pav) PADA TIKUS: STUDI TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS JANTUNG DAN KADAR SGOT DARAH Ignasius Kuncarli, Ipang Djunarko

0 0 10