Determinasi Tanaman HASIL DAN PEMBAHASAN
kebermaknaan perbedaan pada kelompok kontrol aquadest dan perlakuan infusa daun sirih merah dosis 1,38 dan 2,07 gkgBB disebabkan terjadinya peningkatan
kadar kreatinin yang signifikan, dilihat dari nilai rerata ± SE. Selain itu perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol aquadest ini lebih dikarenakan faktor
individu tikus itu sendiri. Hal ini diperkuat dengan hasil
uji One-Way Anova yang menunjukkan
hasil berbeda tidak bermakna antara kelompok kontrol aquadest dengan kelompok perlakuan infusa daun sirih merah.
Dari hasil uji normalitas kadar kreatinin tikus jantan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil bahwa distribusi keempat kelompok
perlakuan adalah normal. Hal ini dilihat dari nilai p pada keempat kelompok adalah 0,569 p 0,05 statistik pada lampiran 16. Selanjutnya kadar kreatinin
darah post pemberian infusa daun sirih merah dianalisis secara statistik menggunakan One Way Anova, bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian
infusa daun sirih merah pada kelompok perlakuan infusa daun sirih merah yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol. Hasil analisis One Way Anova terhadap
kadar kreatinin darah post pemberian infusa daun sirih merah diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,605 p0,05 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna
antara kelompok kontrol aquadest dan kelompok perlakuan. Hal ini berarti pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari tidak memberikan pengaruh
terhadap kadar kreatinin tikus jantan. Diagram batang gambar 4 menunjukkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa
daun sirih merah.