B. Serbuk dan Kadar Air Daun Sirih Merah
Daun sirih yang telah dikumpulkan sebanyak 1 kg , dicuci dan dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu
± 50
o
C selama 24 jam. Daun sirih merah yang sudah kering kemudian dibuat serbuk menggunakan mesin penyerbuk. Kemudian serbuk kering diayak
menggunakan ayakan nomor 30. Pengayakan ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran serbuk daun
sirih merah. Dari penyerbukkan dan pengayakan diperoleh serbuk kering daun sirih merah sejumlah 230,18 g, selanjutnya dilakukan perhitungan rendemen.
Perhitungan rendemen ini bertujuan untuk mengetahui berapa persen serbuk daun sirih merah dari daun sirih merah basah yang diperoleh. Dari perhitungan
diperoleh nilai rendemen sebesar 23,018. Selanjutnya serbuk yang sudah dibuat dilakukan penetapan kadar air
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 661MenkesSKVII1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, standar kadar air maksimum simplisia
adalah 10. Penetapan kadar air menggunakan metode gravimetri. Prinsip metode ini yaitu analisis kuantitatif berdasarkan berat tetapnya berat konstan Sudjadi,
2010. Dari serbuk sirih merah yang dibuat diperoleh kadar air sebesar 9,48 , kadar air ini telah memenuhi syarat Menteri Kesehatan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa serbuk yang digunakan sudah memenuhi syarat simplisia yang baik.
C. Kadar Kreatinin Darah Tikus Jantan Akibat Pemberian Infusa Daun
Sirih Merah
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan spektrum efek toksik infusa daun sirih merah terhadap kadar kreatinin darah. Pengukuran kadar
kreatinin dalam penelitian ini menggunakan metode creatinine assay dengan prinsip alkaline picrate. Pada pH alkali, kreatinin didalam sampel bereaksi dengan
picrate untuk membentuk komplek antara kreatinin-picrate, kemudian diukur pada absorbansi 500 nm yang akan secara langsung menunjukkan besar kadar kreatinin
didalam serum darah. Pengukuran kadar kreatinin pada penelitian ini dilakukan di Parahita Medical Lab.
Pemeriksaan kadar kreatinin darah dilakukan sebelum dan setelah pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari. Tujuan pemeriksaan sebelum
pemberian infusa daun sirih merah adalah untuk mengetahui kadar kreatinin sebelum perlakuan dan kemungkinan adanya kondisi patologi yang terkait dengan
fungsi ginjal. Kadar kreatinin darah sebelum dan setelah pemberian infusa daun sirih merah pada tiap kelompok dianalisis menggunakan Paired T-test, uji ini
dilakukan karena subjek uji yang digunakan sama namun memiliki perlakuan yang berbeda dan melihat apakah terdapat pengaruh pemberian infusa daun sirih
merah yang bermakna pada pre dan post perlakuan ditiap kelompok perlakuan. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok
kontrol aquadest dosis 15,525 gkgBB dan kelompok perlakuan infusa daun sirih merah dosis 1,38 ; 2,07 ; 3,105 gKgBB. Penggunaan aquadest sebagai kelompok