Usaha Pariwisata Biro Perjalanan Wisata, Agen Perjalanan Wisata, dan Pramuwisata

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Pariwisata

Secara umum industri wisata memiliki 3 komponen dasar, yaitu penyedia layanan wisata suppliers of travel services, operator aktivitas wisata tour operators, agen perjalanan wisata retail travel agents. Yang termasuk dalam penyedia layanan wisata, misalnya penyedia layanan transportasi udara, darat, laut, akomodasi hotel, motel, penginapan, dan restoran. Operator aktivitas wisata umumnya ada dalam bentuk badan usaha yang menyediakan paket wisata, sedangkan agen perjalanan wisata APW adalah badan usaha yang melakukan promosi dan penjualan layanan yang disediakan oleh supplier dan operator.10 Biro perjalanan wisata BPW dapat bertindak sebagai operator sekaligus juga agen perjalanan wisata, termasuk menyediakan jasa pramuwisata. Menurut Peraturan Pemerintah no 67 tahun 1996 11 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan, usaha pariwisata digolongkan ke dalam usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek daya tarik wisata, dan usaha sarana pariwisata. Usaha jasa pariwisata sendiri meliputi penyediaan jasa perencanaan, jasa pelayanan, dan jasa penyelenggaraan pariwisata. Jenis usaha jasa pariwisata dapat berupa usaha: 1. Jasa biro perjalanan wisata 2. Jasa agen perjalanan wisata 3. Jasa pramuwisata 4. Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran 5. Jasa impresariat 6. Jasa konsultan pariwisata 7. Jasa informasi pariwisata

2.2. Biro Perjalanan Wisata, Agen Perjalanan Wisata, dan Pramuwisata

Melihat komponen-komponen utama industri wisata, peran konsultan perjalanan wisata dapat dilaksanakan oleh biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, dan pramuwisata. Menurut PP 67 tahun 1996, kegiatan usaha Biro Perjalanan Wisata BPW meliputi jasa 11: 1. Perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata, yang meliputi sarana wisata, objek dan daya tarik wisata dan jasa pariwisata lainnya terutama yang terdapat di wilayah Indonesia, dalam bentuk paket wisata 5 2. Penyelenggaraan dan penjualan paket wisata dengan cara menyalurkan melalui Agen Perjalanan Wisata dan atau menjualnya langsung kepada wisatawan atau konsumen 3. Penyediaan layanan pramuwisata yang berhubungan dengan paket wisata yang dijual 4. Penyediaan layanan angkutan wisata 5. Pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi, dan tiket pertunjukan seni budaya serta kunjungan ke objek dan daya tarik wisata 6. Pengurusan dokumen perjalanan, berupa paspor dan visa atau dokumen lain yang dipersamakan 7. Penyelenggaraan perjalanan ibadah agama 8. Penyelenggaraan perjalanan insentif Melihat ruang lingkup kegiatan usaha yang dijalankan, BPW merupakan badan usaha yang dapat memberikan berbagai informasi khususnya yang terkait dengan paket wisata dan informasi daerah tujuan wisata. Lebih lanjut, pemerintah mewajibkan BPW untuk memenuhi jenis dan kualitas komponen perjalanan wisata yang dikemas dan atau dijanjikan dalam paket wisata, memberikan pelayanan secara optimal bagi wisatawan yang melakukan pemesanan, pengurusan dokumen dan penyelenggaraan perjalanan, dan yang paling penting BPW bertanggungjawab atas keselamatan wisatawan yang melakukan perjalanan wisata berdasarkan paket wisata yang dijualnya. Aspek keselamatan yang dimaksud juga terkait dengan risiko kesehatan yang nantinya dapat dialami oleh wisatawan. Sedangkan kegiatan usaha Agen Perjalanan Wisata APW meliputi 11: 1. Pemesanan tiket angkutan udara, laut, dan darat baik untuk tujuan dalam negeri maupun luar negeri 2. Perantara penjualan paket wisata yang dikemas oleh Biro Perjalanan Wisata 3. Pemesanan akomodasi, restoran dan tiket pertunjukan seni budaya, serta kunjungan ke objek dan daya tarik wisata 4. Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa atau dokumen lain yang dipersamakan. Sebagai profesi yang berhubungan langsung saat aktivitas wisata dilaksanakan, tenaga pramuwisata juga memiliki peran yang cukup penting. Tenaga pramuwisata umumnya disediakan oleh jasa pramuwisata yang sekaligus mengkoordinasikan tenaga pramwisata lepas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan secara perorangan atau kebutuhan Biro Perjalanan Wisata. Dalam menjalankan usahanya, jasa pramuwisata diwajibkan tetap memperhatikan 6 persyaratan profesionalisme tenaga pramuwisata yang disediakan. Disamping itu, usaha jasa pramuwisata diwajibkan mempekerjakan tenaga pramuwisata yang telah memenuhi persyaratan keterampilan yang berlaku dan secara terus menerus melakukan upaya peningkatan keterampilan tenaga pramuwisata yang bersangkutan. Dalam hal ini peluang untuk menyelipkan materi risiko kesehatan daerah wisata sangat terbuka.

2.3. Perjalanan Wisata