2 wisatawan. Hampir semua travel agent melakukan diskusi terkait asuransi perjalanan wisata,
dan sekitar 52 bersedia untuk diikutkan lebih lanjut dalam upaya-upaya kesehatan wisata. Penelitian lain yang melibatkan 708 agen perjalanan wisata di Québec, Kanada, juga
mendapatkan bahwa sekitar 81 responden setuju jejaring antara sektor kesehatan masyarakat dengan agen perjalanan wisata sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit
terkait wisatawan.9 Akan tetapi sangat sedikit bahkan belum ditemukan, literatur dan publikasi ilmiah yang
memuat informasi detail mengenai sejauh mana konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata di daerah tujuan wisata bisa berperan dalam upaya kesehatan di daerah pariwisata. Oleh
karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk dapat memberikan gambaran karakteristik konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata di Bali dan bagaimana potensi mereka dalam
upaya pencegahan penyakit atau masalah kesehatan yang terkait dengan wisata.
1.2. Rumusan Masalah
Sebagai daerah tujuan wisata, penting untuk mengetahui sejauh mana peran konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata dalam upaya pencegahan masalah kesehatan pada
wisatawan, akan tetapi data yang terkait dengan hal ini belum ada. Beberapa permasalahan yang penting untuk dikaji terutama terkait dengan karakteristik konsultan perjalanan wisata
dan pramuwisata di Bali, sejauh mana mereka mengetahui risiko kesehatan yang terkait wisata di Bali, sejauh mana mereka sudah memberikan informasi terkait risiko kesehatan yang ada,
bagaimana persepsi mereka dalam hal pelibatan konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata dalam menyampaikan informasi kesehatan terkait wisata, dan informasi apa yang mereka
butuhkan untuk meningkatkan layanan kepada wisatawan khususnya dalam penyediaan informasi kesehatan.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata di Bali dalam upaya pencegahan penyakit atau masalah kesehatan pada wisatawan.
Secara khusus, penelitian ini menilai: Karakteristik konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata di Bali
Sejauh mana mereka mengetahui risiko kesehatan yang terkait wisata di Bali Sejauh mana mereka sudah memberikan informasi terkait risiko kesehatan yang ada
3 Informasi apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan layanan kepada wisatawan
khususnya dalam penyediaan informasi kesehatan. Bagaimana persepsi mereka dalam hal pelibatan konsultan perjalanan wisata dan
pramuwisata dalam pencegahan masalah kesehatan terkait wisata Apakah terdapat perbedaan persepsi antara konsultan perjalanan wisata dengan
pramuwisata dalam hal upaya pelibatan mereka dalam upaya pencegahan masalah kesehatan terkait wisata
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui karakteristik konsultan perjalanan wisata dan pramuwisata, serta sejauh mana persepsi mereka terkaitupaya pencegahan masalah kesehatan kepada wisatawan, maka
dapat disusun upaya kolaborasi yang efektif yang melibatkan sektor kesehatan dan industri wisata terutama biro perjalanan wisata dalam upaya pencegahan permasalahan kesehatan
pada wisatawan. Selain itu, hasil penelitian ini mampu menyediakan data fundamental dan mengisi kesenjangan
informasi terkait peran industri wisata dari perspektif daerah tujuan wisata destination country’s perspectives dalam upaya kesehatan wisata.
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA