21 Sumber informasi yang umumnya diakses oleh responden adalah televisi, koran, Internet, dan
radio. Sedangkan sumber informasi yang paling sering diakses adalah Internet, baik oleh kelompok konsultan perjalanan wisata 59,2, maupun oleh kelompok pramuwisata 45,2.
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh pada kemudahan responden dapam mengkases informasi. Pada penelitian ini, proporsi responden yang menjadikan Internet sebagai sumber
informasi utama 52,2 jauh lebih tinggi dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Québec, Kanada. Pada penelitian tersebut, dari 708 agen perjalanan wisata yang disurvei,
mayoritas mendapatkan informasi risiko kesehatan dari klinik-klinik wisata, dan 28 responden lebih suka mencari informasi sendiri melalui Internet.9
4.6. Persepsi terhadap Pelibatan dalam Upaya Kesehatan Wisata
Tabel 8 menunjukkan persepsi responden terhadap kemungkinan pelibatan mereka dalam memberikan informasi mengenai risiko dan upaya pencegahan terkait kesehatan dan
keselamatan wisatawan. Secara umum skor 1 adalah untuk persepsi yang sangat kurang dan 4 adalah skor yang sangat baik, kecuali pada pernyataan negatif yang terdapat pada komponen
pernyataan Hambatan yang ada untuk bisa terlibat expected barriers to involvement ,
interpretasi persepsi adalah sebaliknya. Pada analisi data, maka keseluruhan nilai akan dijumlahkan dikurangi dengan nilai yang terkait dengan pernyataan negatif tersebut diatas.
Pada semua komponen persepsi yang dinilai, terlihat bahwa sebagian besar responden 68 memiliki pandangan yang positif terhadap pelibatan mereka dalam upaya kesehatan dan
kesela ata wisatawa . Pada ko po e terakhir ya g di ilai, yaitu Keinginan untuk terlibat Intent to involve
, dapat dilihat ahwa 0, respo de e iliki persepsi ya g aik 3 ,0 baik dan 32,6 sangat baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang juga menggali persepsi agen perjalanan wisata dan mendapatkan bahwa dari 708 agen perjalanan wisata di Québec, Kanada, sekitar
81 responden setuju untuk ikut terlibat dalam upaya kesehatan wisata, dan memiliki persepsi yang baik terhadap pentingnya pembentukan jejaring antara sektor kesehatan masyarakat
dengan agen perjalanan wisata dalam upaya pencegahan penyakit pada wisatawan dan pencegahan risiko negatif akibat aktivitas di tempat wisata.9
22 Tabel 8 Persepsi Responden terhadap Pelibatan dalam Upaya Kesehatan Wisata
Komponen Persepsi dan Pernyataan Skor Persepsi
1 2
3 4
Efikasi diri terkait pelibatan dalam upaya kesehatan wisata self-efficacy Saya bisa menyampaikan informasi risiko kesehatan,
sehingga klien saya tetap sehat selama wisata 15
3,0 46
9,2 171
34,2 268
53,6 Saya merasa nyaman mendiskusikan risiko kesehatan
yang terkait dengan wisatawan dengan klien saya 19
3,8 85
17,0 182
36,4 214
42,8
Kekhawatiran yang dirasakan perceived susceptibility and severity Saya merasa khawatir dengan kesehatan dan
keselamatan wisatawan yang menjadi klien saya 37
7,4 44
8,8 145
29,0 274
54,8 Saya percaya, permasalahan kesehatan terkait
aktivitas wisata dapat memiliki dampak yang serius terhadap klien
15 3,0
26 5,2
136 27,2
323 64,6
Manfaat yang didapat bila terlibat expected benefits of involvement
Saya percaya, klien yang tetap sehat selama wisata akan datang lagi atau ikut mempromosikan ke
jaringannya. 8
1,6 16
3,2 87
17,4 389
77,8 Menyampaikan risiko kesehatan dan pencegahannya
selama wisata memberi nilai tambah pada profesi saya 16
3,2 49
9,8 165
33,0 270
54,0 Dengan menyampaikan risiko kesehatan yang ada,
risiko sakit terkait wisata pada klien saya berkurang. 30
6,0 38
7,6 191
38,2 241
48,2
Hambatan yang ada untuk bisa terlibat expected barriers to involvement
Saya terlalu sibuk untuk memberikan informasi mengenai risiko kesehatan pada wisatawan
250 50,0
162 32,4
58 11,6
30 6,0
Saya khawatir, kalau informasi risiko kesehatan disampaikan, klien saya tidak akan ikut paket wisata
yang ditawarkan 207
41,4 139
27,8 82
16,4 72
14,4 Saya tidak tahu klien mana yang mesti saya berikan
penjelasan mengenai risiko kesehatan atau tidak 247
49,4 136
27,2 77
15,4 40
8,0 Saya tidak tahu informasi kesehatan apa yang harus
saya sampaikan ke klien saya 235
47,0 149
29,8 82
16,4 34
6,8
Norma subyektif terkait pelibatan industri wisata Subjective norms
Klien saya berharap agar saya juga menyampaikan informasi terkait risiko kesehatan
34 6,8
120 24,0
154 30,8
192 38,4
Biro perjalanan wisata merupakan tempat yang tepat untuk menyampaikan informasi kesehatan terkait
wisata 40
8,0 94
18,8 168
33,6 198
39,6 Menyampaikan informasi risiko kesehatan pada klien
merupakan bagian dari pekerjaan saya 60
12,0 119
23,0 167
33,4 154
30,8
Keinginan untuk terlibat Intent to involve
Saya berkeinginan untuk terlibat dalam penyampaian informasi mengenai risiko kesehatan pada wisatawan
48 9,6
99 19,8
190 38,0
163 32,6
23 Perbandingan tingkat persepsi antara kelompok konsultan perjalanan wisata dengan kelompok
pramuwisata dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4 Perbandingan Skor Persepsi antara Konsultan Perjalanan Wisata dengan Pramuwisata
Hasil analisis statistik dengan uji Two-sample Wilcoxon rank-sum Mann-Whitney test, menunjukkan bahwa persepsi kelompok pramuwisata terhadap upaya kesehatan dan
keselamatan wisatawan lebih baik dibandingkan dengan kelompok konsultan perjalanan wisata, dan perbedaan ini bermakna secara statistik z = -2.232, Prob |z| = 0.0256.
Penelitian ini merupakan studi yang pertama kali mengkaji potensi pramuwisata untuk dilibatkan dalam upaya kesehatan dan keselamatan wisatawan. Selain ini, penelitian ini juga
yang pertama kali mengkaji potensi pelibatan industry wisata dari perspektif negara tujuan.
24
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN