6 persyaratan profesionalisme tenaga pramuwisata yang disediakan. Disamping itu, usaha jasa
pramuwisata diwajibkan mempekerjakan tenaga pramuwisata yang telah memenuhi persyaratan keterampilan yang berlaku dan secara terus menerus melakukan upaya
peningkatan keterampilan tenaga pramuwisata yang bersangkutan. Dalam hal ini peluang untuk menyelipkan materi risiko kesehatan daerah wisata sangat terbuka.
2.3. Perjalanan Wisata
Kegiatan perjalanan wisata dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu wisata domestik, wisata inbound, dan wisata outbound.12 Aktivitas wisata domestik mencakup wilayah yang masih
berada pada satu negara. Sebagai contoh, perjalanan wisata yang dilakukan dari Maluku ke Bali, atau sebaliknya. Sebagai negara kepulauan, dengan karakteristik penyakit yang berbeda-
beda antar satu wilayah di Indonesia, wisata domestik juga dapat menjadi faktor risiko penyebaran beberapa penyakit, khususnya malaria, dengue, tuberkulosis dan sejenisnya.
Wisata inbound, terkait dengan aktivitas wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Wisata jenis ini memiliki karakteristik khusus terkait dengan risiko kesehatan yang mungkin
dialami oleh wisatawan yang akan melakukan aktivitas di Indonesia. Tidak hanya itu, wisatawan mancanegara juga bisa membawa penyakit dari luar negeri untuk kemudian
disebarkan pada penduduk lokal di Indonesia. Wisata outbound, merupakan jenis wisata yang dilakukan oleh orang Indonesia ke luar negeri.
Hampir sama dengan inbound tour, wisatawan Indonesia memiliki kerentanan tersendiri terdapat berbagai bahaya dan risiko kesehatan yang mungkin ada di tempat yang akan
dikunjungi. Demikian juga risiko wisatawan Indonesia untuk menularkan penyakit yang dibawa dari Indonesia ke tempat tujuan nantinya.
Biro perjalanan wisata yang ada di Indonesia, dan Bali pada khususnya, memiliki ruang lingkup layanan wisata domestik, inbound dan atau outbound. Dari segi usaha pariwisata, dengan
melihat tren perkembangan wisata internasional dalam 5 tahun terakhir, kebanyakan usaha jasa pariwisata di Bali tampaknya bergerak melayani wisatawan inbound, atau wisatawan
mancanegara. United Nations World Tourism Organization UNWTO 13 mendefiniskan wisatawan mancanegara sebagai individu yang mengunjungi suatu negara di luar tempat
tinggalnya untuk satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi, dengan lamanya kunjungan tidak lebih dari 12 bulan.
7 Tabel 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia dari Tahun 2009-2014
Asal 2009
2010 2011
2012 2013
2014
Amerika 229,824
258,584 297,061
312,209 333,150
358,707 Eropa
978,369 1,038,420 1,045,865 1,108,521 1,243,005 1,332,593 Afrika
28,375 27,200
31,640 41,583
51,298 56,503
Timur Tengah 122,069
144,661 175,885
148,788 188,676
195,518 Asean
2,772,684 3,052,285 3,284,664 3,375,291 3,581,420 3,751,074 Asia Pasifik
2,192,409 2,481,794 2,814,616 3,058,070 3,404,580 3,741,016
Total 6,323,730 7,002,944 7,649,731 8,044,462 8,802,129 9,435,411
Sumber: BPS 2015, diolah. 1 Seperti disampaikan sebelumnya, tren peningkatan perjalanan wisata terutama wisata
mancanegara terus terjadi. Mengingat tren linear yang ada maka, 1 jumlah wisatawan inbound yang akan datang ke Indonesia dan ke Bali pada khususnya akan terus meningkat
pada tahun-tahun mendatang.
Gambar 1 Tren Linear Peningkatan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Indonesia Berdasarkan Asal Wisatawan.
Dengan dimulainya masyarakat ekonomi ASEAN MEA pada tahun 2015 ini, maka jumlah kunjungan wisatawan khususnya yang berasal dari negara-negara anggota ASEAN akan
bertambah. Hal ini sangat penting mengingat meskipun karakteristik penyakit-penyakit negara anggota ASEAN sangat mirip, akan tetapi kerentanan penduduk antar negara berbeda, dan
resistensi patogen terhadap pengobatan standar saat ini juga berbeda.
1.000.000 2.000.000
3.000.000 4.000.000
5.000.000 6.000.000
7.000.000 8.000.000
9.000.000 10.000.000
2009 2010
2011 2012
2013 2014
Amerika Eropa
Afrika Timur Tengah
Asean Asia Pasifik
Total
8
2.4. Peran Konsultan Perjalanan Wisata dalam Kesehatan Wisata