Kontra indikasi lokal meliputi : 1.
Infeksi gingival akut 2.
Infeksi perikoronal akut 3.
Sinusitis maksilaris akut 4.
Radiasi
2.6.3 Teknik Pencabutan Gigi
Menurut Balaji 2008, pencabutan gigi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1.
Close or intra-alveolar technique
, pada teknik ini gigi dikeluarkan dengan hanya menggunakan tang atau elevator.
2.
Open or trans-alveolar technique
, gigi dikeluarkan secara bedah dengan jalan membuat flap mukoperiosteal serta pengambilan tulang.
2.6.4 Proses Penyembuhan Luka Pencabutan Gigi
Proses penyembuhan luka pada soket pasca pencabutan gigi secara histologi dibagi dalam beberapa tahap Andreasen, 1997 ; Pagni dkk., 2012 :
1. Tahap I Koagulum
Segera setelah gigi diekstraksi dari soket gigi, maka pada soket akan terisi dan membentuk gumpalan darah yang sering disebut dengan mekanisme hemostasis,
terdiri dari eritrosit dan leukosit dengan jumlah yang sama seperti pada peredaran darah.
2. Tahap II Jaringan Granulasi
Jaringan granulasi terbentuk pada dinding soket 2-3 hari setelah pencabutan yang merupakan proliferasi dari sel-sel endothelial, kapiler-kapiler dan beberapa leukosit
dan selama 7 hari jaringan granulasi menggantikan tempat dari koagulum. 3.
Tahap III Jaringan Konektif Jaringan konektif awalnya berada pada bagian tepi soket, selama 20 hari setelah
pencabutan menggantikan jaringan granulasi. Jaringan konektif yang baru terdiri dari sel-sel, kolagen dan serat-serat fiber.
4. Tahap IV Pertumbuhan Tulang
Proses ini dimulai pada hari ke-7 setelah pencabutan, dimulai dari tepi dasar soket, pada hari ke 38 setelah pencabutan biasanya sudah terisi dengan tulang muda, selama
2-3 bulan tulang telah menjadi mature dan terbentuk trabekula, setelah 3-4 bulan maturasi tulang telah lengkap seluruhnya.
5. Tahap V Perbaikan Epithelial
Penutupan luka terjadi 4 hari setelah pencabutan gigi dan akan selesai setelah 24 hari. Penyembuhan soket secara signifikan dipengaruhi oleh usia dan individual, pada
individu berusia 2 dekade aktifitas histologi penyembuhan soket yaitu sekitar 10 hari setelah pencabutan dan pada individu berusia 6 dekade atau lebih yaitu sekitar 20
hari setelah pencabutan. Menurut Wray dkk., 2003, kesembuhan luka cabut gigi termasuk pergantian jaringan baru
dan sehat. Adapun secara berurutan prosesnya berlangsung sebagai berikut :
1. Segera setelah pencabutan gigi terjadi perdarahan pada soket gigi dan diikuti oleh
terbentuknya bekuan darah. Dalam sehari pinggiran bekuan darah nampak terjadi oedema dan infiltrasi neutrofil PMN.
2. Pada hari ke-2 sampai hari ke-4, aktivitas dimulai dari tepi bekuan darah, fibroblas,
dan endotel masuk ke tengah dari tepi soket gigi. Proses ini disebut sebagai organisasi dari bekuan darah. Perubahan tersebut diikuti oleh kegiatan sel-sel
neutrofil, makrofag, dan osteoklas untuk memusnahkan sel-sel yang nekrotik, serpihan tulang atau fragmen tulang yang tajam.
3. Pada hari ke-7, epitel akan tumbuh menutupi permukaan soket gigi, diikuti
penurunan jumlah sel radang dan disertai peningkatan jumlah jaringan ikat 4.
Pada hari ke-10 sampai ke-15, tepian soket gigi mulai terbentuk osteoid dan
immature bone
. Pada saat tersebut dimulai pembentukan osteoid dan jaringan tulang primer dari dasar soket menuju ke permukaan koronal luka, dan dari tepian soket
menuju ke tengah soket. 5.
Pada minggu ke-3 hingga ke-6, organisasi trabekula tulang pasa soket gigi telah terjadi kemudian diisi dengan jaringan tulang sekunder dan diikuti pembentukan
jaringan tulang primer pada keseluruhan soket gigi sebagai parameter tercapainya kesembuhan luka bekas pencabutan gigi.
Kriteria tercapainya proses penyembuhan luka pada soket bekas pencabutan diawali dengan pembentukan bekuan darah pada soket tersebut, karena kualitas dan kuantitas
bentukan bekuan darah mempengaruhi kelanjutan proses penyembuhan seperti reepitelisasi, angiogenesis, deposisi matriks, dan
remodelling
, yang mendukung proses penyembuhan luka pada soket bekas pencabutan gigi. Kualitas dan kuantitas bekuan
darah yang terbentuk pada soket bekas pencabutan di pengaruhi baik faktor lokal maupun sistemik Astika, 2012.
2.7 Ubi Jalar Ungu