ungu, berperan dalam mensintesis kolagen, proteoglikan, dan matriks ekstraseluler jaringan baik tulang, kulit, pembuluh darah, maupunjaringan ikat lainnya McKay dan Miller, 2003. Vitamin
C akan membantu menyediakan komponen serabut kolagen dan elastin yang diperlukan untuk kekuatan tarik jaringan baru yang terbentuk dari proses penyembuhan luka Falanga, 2008.
2.8 Iodine Povidon
2.8.1 Definisi Iodin Povidon
Iodin povidon merupakan salah satu antiseptik dari golongan halogen
. Senyawa ini merupakan kompleks antara iodin dengan
polivinilpirolidon
. Bentuk kompleks ini merupakan bentuk iodofor, yaitu campuran iodin dengan surfaktan yang bekerja sebagai pembawa dan
pelarut iodin. Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi, namun tidak efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri. Iodin povidon merupakan polimer larut air yang mengandung
sekitar 10 iodin. Iodin povidon ditoleransi kulit dengan baik, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan dapat meninggalkan deposit iodin aktif yang dapat menciptakan efek
berkelanjutan. Keuntungan antiseptik
berbasis iodin adalah memiliki cakupan aktivitas antimikroba yang luas.
Iodin dapat membunuh semua
patogen utama berikut spora-sporanya,
yang sulit diatasi oleh desinfektan dan antiseptik lain Burks, 1998. Iodin povidon
povidone-iodine
, PVP-I adalah sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10 iodin aktif, jauh lenih ditoleransi kulit, tidak memperlambat
penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit iodin aktif yang dapat meninggalkan deposit iodin aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Keuntungan antiseptik berbasis iodin adalah
cakupan luas aktifitas mikrobanya. Iodin mematikan semua patogen utama berikut spora- sporanya, yang sulit diatasi oleh desinfektan dan antiseptik lain Sneader, 2005.
Iodin povidon merupakan antiseptik yang telah digunakan dalam perawatan luka selama lebih dari 150 tahun. Formulasi tradisional yodium memiliki keterbatasan serius yang berkurang
dalam produk nanti. Banyak yang telah ditulis tentang iodin, dan opini tentang kemanjuran klinis dibagi. Ada review dari sifat kimia iodin, aktivitas antimikroba yang, fisiologi manusia,
sitotoksisitas dan efektivitas klinis, tetapi hanya sedikit yang ditangani semua aspek. Dengan perkembangan terbaru dari produk perawatan luka yang mengandung iodin dan publikasi terus
laboratorium dan studi klinis, tampaknya tepat untuk menilai kembali bukti yang berkaitan dengan efektivitas iodin untuk mengobati luka. Tinjauan pustaka ini mencoba untuk memberikan
kimia yang tepat dan latar belakang fisiologis karakteristik iodin dalam rangka memberikan dasar yang kuat untuk memahami data mikrobiologi dan klinis yang tersedia. Ini akan
menunjukkan bahwa memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap aktivitas dan sitotoksisitas potensi iodin yang penting dalam mengevaluasi bukti klinis. Meskipun studi
definitif diperlukan, pengiriman berkelanjutan dosis rendah yodium bebas menawarkan potensi untuk menghambat berbagai spesies mikroba tanpa memilih untuk strain resisten atau
menginduksi efek sitotoksik Sibbald dkk., 2011.
2.8.2 Struktur Kimia Iodin Povidon