BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan penelitian
eksperimental Randomized Post Test Only Control Group Design
Pocock, 2008. Skema rancangan penelitian sebagai berikut :
RA P S
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
Keterangan :
P : Populasi S : Sampel
RA : Random Alokasi P1 : Perlakuan pada Kelompok I kelompok kontrol diberikan povidon iodin 10
P2 : Perlakuan pada Kelompok II diberikan povidon iodin 10 dan pasta ubi jalar ungu 10
P3 : Perlakuan pada Kelompok III diberikan pasta ubi jalar ungu 10 P3
P2 O2
O3 P1
O1
O1 : Pengukuran angiogenesis dan jumlah fibroblas kelompok I setelah diberikan povidon iodin 10
O2 : Pengukuran angiogenesis dan jumlah fibroblas kelompok II setelah diberikan povidon iodin 10 dan pasta ubi jalar ungu 10
O3 : Pengukuran angiogenesis dan jumlah fibroblas kelompok III setelah diberikan pasta ubi jalar ungu 10
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : LPPT Laboratorium Penelitian Pengujian Terpadu Unit I, II, dan IV dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan di LPPT UGM karena keterbatasan sarana dan prasarana dalam memotong mandibula marmut di FKH Universitas Udayana Denpasar.
Waktu : September 2015 - Desember 2015
4.3 Sumber Data
Sesuai dengan rancangan penelitian, maka sampel marmut
cavia cobaya
dalam penelitian ini berjumlah 38 ekor dan dibagi dalam 3 kelompok yang tidak berpasangan, yaitu kelompok I
kontrol diberikan povidon iodin 10, kelompok II perlakuan diberikan povidon iodin 10 dan pasta ubi jalar ungu 10, kelompok III perlakuan diberikan pasta ubi jalar ungu 10.
4.3.1 Besar Sampel :
Perhitungan besar sampel dihitung berdasarkan rumus Frederer Hanafiah, 2004.
Rumus : n
– 1 r – 1 ≥ 15 n
– 1 3 – 1 ≥ 15
n – 1 2 ≥ 15
n – 1 ≥ 8
n ≥ λ
Keterangan : n : jumlah ulangan replikasi
r : jumlah perlakuan Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 9 per kelompok. Untuk
menghindari
drop out
pada sampel ditambahkan 20 sehingga jumlah sampel menjadi 10,8 dan dibulatkan menjadi 11 ekor per kelompok. Jadi jumlah sampel seluruhnya adalah 33 ekor.
4.3.2 Kriteria Sampel
Sampel yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah marmut jantan
Cavia Cobaya
yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
4.3.2.1 Kriteria Inklusi : 1. Marmut jantan dewasa
Cavia Cobaya
2. Umur marmut 3 bulan 3. Berat badan 250-350 gram
4. Sehat
4.3.2.2 Kriteria Eksklusi : Marmut memiliki kelainan pada giginya atau mempunyai cacat
fisik.
4.3.2.3 Kriteria
Drop out
: Marmut tidak mau makan, sakit atau marmut mati saat penelitian. 4.4
Variabel Penelitian
4.4.1 Klasifikasi dan identifikasi variabel
Variabel pada penelitian ini adalah semua faktor yang mempengaruhi angiogenesis dan fibroblas antara lain :
4.4.1.1 Variabel Bebas :
1. Pasta ekstrak ubi jalar ungu 10 dan povidon iodin 10
4.4.1.2 Variabel Tergantung :
1. Angiogenesis.
2. Jumlah fibroblas.
4.4.1.3 Variabel Kendali :
1. Makanan dan kandang marmut. 2. Umur marmut 3 bulan
3. Jenis kelamin marmut jantan 4. Berat badan marmut 250-350 gram
5. Kelembaban
6. Suhu 7. Cahaya.
4.4.1.4 Hubungan antar variabel :
Gambar 4.2 Hubungan antar variabel
4.4 Definisi Operasional
1. Pasta ubi jalar ungu adalah pasta yang mengandung zat aktif, yang diperoleh secara
maserasi dengan menggunakan larutan metanol 40 dan diencerkan dengan akuades steril. Pasta ini dibuat dengan menambahkan zat aktif dengan amylum tritici diaduk
hingga homogen dan menambahkan vaselin flavum yang sudah terlebih dahulu di lelehkan kemudian diaduk sampai homogen.
2. Iodin povidon
povidone-iodine
, PVP-I adalah sebuah polimer
larut air yang mengandung sekitar 10
iodin aktif, jauh lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat
penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit iodin aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Keuntungan
antiseptik berbasis iodin adalah cakupan luas
Variabel Bebas : pasta ekstrak ubi jalar ungu 10
dan povidon iodin 10
Variabel Tergantung : angiogenesis dan jumlah
fibroblas
Variabel Kendali : makanan, kandang marmut, umur marmut,
jenis kelamin marmut, berat badan marmut, kelembaban, suhu, cahaya
aktivitas antimikrobanya. Iodin
menewaskan semua patogen
utama berikut spora- sporanya, yang sulit diatasi oleh desinfektan dan antiseptik lain.
3. Tampon adalah massa silinder yang dibentuk dengan gulungan kapas serta kasa steril
yang mampu menyerap darah pasca pencabutan gigi. 4.
Luka pencabutan gigi adalah luka pada soket gigi daerah dilakukannya pencabutan gigi. Pencabutan pada gigi incisivus kanan atas dilakukan dengan menggunakan tang
hemostat. 5.
Jumlah fibroblas dinilai dengan menghitung fibroblas yang aktif memiliki sitoplasma yang besar, kromatin halus, nukleus ovoid dan tampak nyata, di sekitar daerah
perlukaan gingiva labial yang telah dibuat preparat dengan pengecatan
Harris Hematoxylin-Eosin,
dan dilihat pada lima lapang pandang yang dihitung menggunakan mikroskop binokuler
Olympus Type CX31
, dengan pembesaran 400 X yang di periksa di Lab Patologi Anatomi UGM, 2015.
6. Angiogenesis merupakan pembentukan pembuluh darah yang dinilai dengan
menghitung jumlah pembuluh darah di daerah soket gigi pasca pencabutan gigi marmut jantan menggunakan mikroskop binokuler Olympus Type CX31 pada 5
lapang pandang dengan pembesaran 400x Lab Patologi Anatomi UGM, 2014. 7.
Makanan marmut adalah AD II pellet serta daun kacang tanah dan minumnya RO Reverse Osmosis, LPPT IV UGM, 2014.
8. Kandang marmut terbuat dari bahan stainless dengan ukuran panjang 50 cm x lebar
40 cm x tinggi 40 cm, LPPT IV UGM, 2014. 9.
Jenis kelamin marmut : jantan. 10.
Berat badan marmut : 250 – 350 gram.
11. Kelembaban udara : 70 – 75 , LPPT IV UGM, 2014.
12. Cahaya : 12 jam terang dan 12 jam gelap, LPPT IV UGM, 2014.
13. Suhu : 25 ⁰C – 27 ⁰C, LPPT IV UGM, 2014.
4.5 Bahan dan Alat Penelitian