Sumber: Publikasi BPS Kota Denpasar Tahun 2014 Keterangan:
1. Pertanian, 2. Pertambangan dan penggalian, 3. Industri Pengolahan, 4. Listrik, Gas dan Air Minum, 5. Bangunan, 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7.
Pengangkutan dan Komunikasi, 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa.
Perkembangan nilai PDRB Provinsi Bali menurut sektor ekonomi dari tahun 2009-2013 pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sektor perdagangan, hotel
dan restoran mengalami perkembangan yang paling tinggi disusul kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sektor perdagangan, hotel dan
restoran tumbuh secara absolut sebesar Rp759,65 milyar dan sektor keuangan, persewaan dan jasa pertahanan sebesar Rp264,5 milyar. Sektor ekonomi lainnya
tumbuh di bawah nilai sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Dilihat secara persentase pertumbuhan, Kota Denpasar mampu tumbuh
rata-rata tiap tahun sebesar 5 persen. Angka ini relatif lebih rendah karena merupakan angka jauh di bawah angka rata-rata pertumbuhan Provinsi Bali
sebesar 9 persen per tahun pada periode yang sama. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, disusul oleh sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan. Pertumbuhan yang paling lambat dialami oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1 persen tiap tahun.
4.2 Analisis Location Quotient LQ
Untuk melihat perkembangan perubahan nilai PDRB masing-masing sektor, berikut ini akan dikemukakan hasil analisis dengan pendekatan LQ.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Location Quotient LQ Sektor Ekonomi Kota Denpasar Tahun 2009-2013
Sektor 2009
2010 2011
2012 2013
Kecenderungan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0,362 0,008
1,220 2,417
0,861 1,170
1,120 1,808
0,767 0,328
0,006 1,170
2,386 0,764
1,167 1,093
1,787 0,709
0,326 0,0058
1,174 2,373
0,742 1,178
1,080 1,823
0,671 0,325
0,005 1,172
2,330 0,686
1,211 1,064
1,819 0,651
0,337 0,0048
1,153 2,278
0,690 1,220
1,072 1,828
0,625 - - - +
- - - - - + - -
- - - - - - - -
- + + + - - - +
- + - + - - - -
Sumber: Data diolah Keterangan:
1. Pertanian, 2. Pertambangan dan Penggalian, 3. Industri pengolahan, 4. Listrik, Gas dan Air Minum, 5. Bangunan, 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7.
Pengangkutan dan Komunikasi, 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa
Berdasarkan hasil perhitungan LQ pada Tabel 4.3 melalui pendekatan PDRB atas dasar harga konstan 2000 terdapat kecenderungan perubahan besaran
nilai LQ yang berfluktuasi hampir disemua sektor, kecuali sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang
terus mengalami peningkatan dalam periode 2010-2013. Atas dasar analisis LQ, maka hanya sektor perdagangan, hotel dan restoran
merupakan sektor yang memiliki kecenderungan peningkatan nilai LQ, sedangkan sektor pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan,
dan sektor jasa-jasa memiliki kecenderungan mengalami penurunan. Namun
terdapat 5 lima sektor yang memiliki nilai LQ lebih dari 1 selama periode 2009- 2013 sebagai sektor unggulan, yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas
dan air minum, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Jika pengamatan dilanjutkan pada subsektor unggulan dengan kecenderungan nilai LQ meningkat selama periode 2009-2013 dapat dilihat pada
Tabel 4,4. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Location Quotient LQ Subsektor Ekonomi Kota
Denpasar Tahun 2009-2013
Subsektor 2009
2010 2011
2012 2013
Kecenderungan 6
6.1 0,987