Pembangunan Ekonomi Regional KAJIAN PUSTAKA

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan Ekonomi Regional

Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya multidimensional yang meliputi perubahan pada berbagai aspek termasuk di dalamnya struktur social, sikap masyarakat, serta institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta perluasan kesempatan kerja Todaro, 2000. Tiga nilai inti pembangunan menurut Tri Widodo 2006 adalah; 1 kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sustenance. Semua individu memiliki kebutuhan dasar yang menyebabkan individu bertahan hidup. Kebutuhan dasar meliputi pangan, sandang, kesehatan, dan proteksi, 2 manusia terhormat self-esteem. Salah satu komponen universal hidup adalah harga diri. Semua orang dan masyarakat mencari bentuk dasar harga diri yang mungkin kemudian disebut keaslian, identitas, kehormatan, penghargaan atau kemasyuran, 3 kebebasan freedom from servitude. Kebebasan dipahami sebagai kebebasan yang terkait dengan emansipasi, kepedulian, penderitaan. Sementara tujuan pembangunan adalah 1 peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi barang kebutuhan pokok. Barang yang dimaksud berupa kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan lain yang mendukung seperti kesehatan, pendidikan hingga keamanan, 2 peningkatan stansar hidup, tujuan ini tidak hanya mencakup peningkatan pendapatan semata namun juga harus meliputi penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan dan kehidupan masyarakat baik secara materiil maupun menumbuhkan jati diri yang terkandung di dalam setiap bangsa, 3 perluasan pilihan ekonomis dan social bagi setiap individu, yang mencakup pembebasan masyarakat dari sifat menghamba kepada seseorang serta kepada segala sesuatu yang mungkin merendahkan martabat kehidupan masyarakat tersebut. Pelaksanaan kegiatan pembangunan pada suatu daerah atau negara pada dasarnya dimulai dengan kegiatan perencanaan dengan tujuan agar hasil yang diperoleh lebih berdaya guna dan berhasil guna. Prencanaan ekonomi harus dilakukan berdasarkan pendekatan teori yang tepat agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar. Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah penekanan terhadap kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan endogenous development dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik secara lokal yang berhubungan dengan inisiatif-inisiatif daerah Blakely, 1994:50. Pembangunan daerah merupakan proses pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industry alternative, perbaikan kapasitas tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan usaha-usaha baru. Pembangunan ekonomi daerah adalah proses pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk pola kemitraan untuk menciptakan lapangan kerja baru, merangsang perkembangan ekonomi di daerah. Menurut Lincolin Arsyad 1999:278, bahwa paradigm baru teori pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Paradigma Baru Teori Pembangunan Ekonomi Daerah Komponen Konsep Lama Konsep Baru Kesempatan Kerja Semakin banyak perusahaan sama dengan semakin banyak peluang kerja Perusahaan harus mengembangkan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah Unggulan Pembangunan Pengembangan sector ekonomi Pengembangan lembaga- lembaga ekonomi baru Aset-aset Lokasi Keunggulan komparatif didasarkan pada asset fisik Keunggulan kompetitif didasarkan pada kualitas lingkungan Sumberdaya Pengetahuan Ketersediaan angkatan kerja Pengetahuan sebagai pembangkit ekonomi Sumber: Lincolin Arsyad 1999:278

2.2 Teori Basis Ekonomi Economic Base Theory