Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

2 Menurut sumber data Data menurut sumbernya dibedakan atas data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini hanya menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dianalisis dikumpulkan dengan metode observasi non perilaku, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menyalin, dan mengolah dokumen dan catatan tertulis yang ada Sugiyono, 2002:139.

3.8 Teknik Analisis Data

1 Static Location Quotion SLQ Formula untuk Static Location Quotion adalah: Keterangan: V ik = Nilai output sektor i Kota Denpasar dalam pembentukkan PDRB Kota Denpasar tahun 2009 – 2013. V k = Nilai PDRB semua sektor Kota Denpasar tahun 2009 – 2013. V ip = Nilai output sektor i Provinsi Bali dalam pembentukkan PDRB Provinsi Bali tahun 2009 – 2013. V p = Nilai PDRB total semua sektor Provinsi Bali tahun 2009 – 2013. 2 Shift-Share SS Formula yang digunakan untuk analisis Shift-Share adalah: 1 Pengaruh riil pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar D ik = N ik + M ik + C ik atau D ik = ……………. 3.2 2 Pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali N ik = E ik x r p ……………………………… 3.3 3 Pergeseran proporsional proportional shift atau pengaruh bauran industri M ik = E ik r ip – r p ………………………… 3.4 4 Pengaruh keunggulan kompetitif C ik = E ik r ik – r ip ………………………… 3.5 5 Pengaruh alokasi allocation effect A ik = D ik – N ik – M ik – C ik ............................ 3.6 Keterangan: E ik = kesempatan kerja di sektor i Kota Denpasar E ip = kesempatan kerja di sektor i Provinsi Bali r ik = laju pertumbuhan sektor i Kota Denpasar r ip = laju pertumbuhan sektor i Provinsi Bali r p = laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali A ik = pengaruh alokasi Untuk mengetahui pengaruh alokasi A ik , Esteban-Marquillas Dalam Soepono, 1993 selanjutnya disingkat E-M melakukan modifikasi terhadap teknik analisis shift-share Klasik dengan persamaan berikut. 6 D ik = E ik .r p + E ik r ip – r p + E’ ik r ik – r ip + E ik – E’ ik r ik – r ip …………. 3.7 Selanjutnya untuk memberikan gambaran secara lebih lengkap mengenai urutan sektor-sektor ekonomi unggulan yang dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan daerah, baik di tingkat Provinsi Bali maupun Kota Denpasar, serta untuk memberikan penjelasan terhadap sektor-sektor ekonomi yang mempunyai kecenderungan nilai surplus, kompetitif maupun spesialisasipengaruh alokasi yang sama, maka diupayakan dengan menggunakan formula pembobotan dengan nilai 1 100 terhadap alat analisis dan skor terhadap sektor-sektor ekonomi Waryono, 1999, yaitu: 1 LQ diberikan diberikan bobot 25, SS-Klasik diberikan bobot 35, dan 3 SS-EM diberikan bobot 40. Sedangkan untuk sembilan sector diberikan skor secara berurut mulai dari yang paling besar nilai hasil analisisnya dengan yang paling tinggi yaitu 9 dan sampai dengan sektor yang paling kecil nilai hasil analisisnya dengan skor yang paling rendah yaitu 1. 27

BAB IV DATA DAN ANALISIS