Keterangan: G
t
= pertumbuhan ekonomi periode t PDRBR
t
= Produk Domestik Regional Bruto Riil periode t berdasarkan harga konstan
PDRBR
t-1
= PDRB riil satu periode sebelumnya Jika interval waktunya lebih dari satu periode, penghitungan tingkat
pertumbuhan ekonomi dapat digunakan formula eksponensial berikut.
Keterangan: PDRBR
t
= PDRBR periode t PDRBR
= PDRBR periode awal r = tingkat pertumbuhan
t = jarak periode
Tujuan utama dari penghitungan pertumbuhan ekonomi adalah untuk melihat kondisi perekonomia suatu daerah. Ukuran baik buruknya dapat dilihat
dari struktur produksi sektoral atau daerah asal produksi regional. Dengan melihat struktur produksi, dapat diketahui apakah ada sektor yang terlalu cepat
atau terlalu lambat pertumbuhannya. Demikian juga halnya jika ingin melihat apakah telah terjadi ketimpangan regional. Dengan memperhatikan pertumbuhan
regional, akan segera terlihat daerah-daerah yang terlalu cepat atau lambat tingkat pertumbuhannya.
2.4 Campur Tangan Pemerintah
Menurut Sadono Sukirno 1976, bahwa campur tangan pemerintah adalah penting sekali di dalam menciptakan pembangunan di Negara sedang
berkembang. Dikalangan ahli ekonomi dan ahli ilmu social lainnya telah lama disadari tentang ketidak sanggupan dari mekanisme pasar dalam menciptakan
pembangunan yang pesat di Negara yang sedang berkembang. Oleh sebab itu campur tangan pemerintah yang luas sangatlah diperlukan apabila tujuan tersebut
ingin dicapai oleh setiap Negara berkembang. Telah disadari pula bahwa campur tangan pemerintah akan mencapai hasil yang maksimum apabila terdapat
koordinasi yang efektif dari berbagai usaha, dan untuk tujuan tersebut perencanaan pembangunan perlu dilakukan.
Dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan daerah, banyak ahli-ahli ekonomi barat berpendapat bahwa campur tangan
pemerintah dalam perencanaan pembangunan daerah haruslah lebih luas dilakukan. Beberapa alas an telah dikemukakan untuk membuktikan tentang
pentingnya campur tangan pemerintah yang luas dalam pembangunan daerah. Antara lain untuk mencegah akibat-akibat buruk dari mekanisme pasar terhadap
pembangunan diberbagai daerah dan untuk menjaga agar pembangunan yang tercipta dapat dinikmati oleh berbagai daerah.
2.5 Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Daerah
Menurut Lincolin Arsyad 1999, terdapat 4empat peran yang dapat diambil oleh pemerintah daerah dalam proses pembangunan ekonomi daerah,
yaitu; 1 entrepreneur, pemerintah daerah bertanggung jawab untuk menjalankan usaha bisnis. Pemerintah daerah bisa mengembangkan suatu usaha sendiri dalam
bentuk Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Aset-aset pemerintah daerah dapat dikelola dengan lebih baik sehingga secara ekonomis menguntungkan, 2
koordinator, pemerintah daerah dapat bertindak sebagai coordinator untuk menetapkan kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan di
daerahnya.. Dalam perannya sebagai coordinator, pemerintah daerah bisa juga melibatkan lembaga-lembaga pemerintah lainnya, dunia usaha, dan masyarakat
dalam penyusunan sasaran-sasaran ekonomi, rencana-rencana, dan strategi- strategi, 3 fasilitator, pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan
melalui perbaikan lingkungan attitudinal perilaku atau budaya masyarakat di daerahnya. Hal ini akan mempercepat proses pembangunan dan prosedur
perencanaan serta pengaturan penetapan daerah zooning yang lebih baik, 4 stimulator, pemerintah daerah dapat menstimulasi penciptaan dan pengembangan
usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan- perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-
perusahaan yang telah ada tetap berada di daerah tersebut.
2.6 Perubahan Struktur Ekonomi