terdapat 5 lima sektor yang memiliki nilai LQ lebih dari 1 selama periode 2009- 2013 sebagai sektor unggulan, yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas
dan air minum, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Jika pengamatan dilanjutkan pada subsektor unggulan dengan kecenderungan nilai LQ meningkat selama periode 2009-2013 dapat dilihat pada
Tabel 4,4. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Location Quotient LQ Subsektor Ekonomi Kota
Denpasar Tahun 2009-2013
Subsektor 2009
2010 2011
2012 2013
Kecenderungan 6
6.1 0,987
0,978 0,994
0,979 0,976
- + - -
6.2 1,310
1,386 1,402
1,498 1,548
+ + + + 6.3
1,232 1,295
1,292 1,333
1,303 + - + -
8 8.1
3,482 3,521
3,534 3,455
3,453 + + - -
8.2 1,745
1,732 1,688
1,676 1,682
- - - +
8.3 1,305
1,220 1,199
1,162 1,155
- - - -
8.4 0,817
0,842 0,838
0,819 0,824
+ - - +
8.5 2,234
2,131 2,127
1,962 1,902
- - - - Sumber: Data diolah
Keterangan: 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran, 6.2 Hotel, 6.3 Restoran 8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
8.1 Bank, 8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank, 8.3 Jasa Penunjang Keuangan, 8.4 Sewa Bangunan, 8.5 Jasa Perusahaan
4.3 Analisis Shift-Share Metode Klasik
Analisis dengan pendekatan LQ tidak mampu memberikan informasi nilai absolute perubahan nilai PDRB masing-masing sector ekonomi, sehingga perlu
dilakukan analisis dengan pendekatan Shift-Share. Perubahan PDRB yang terjadi di Kota Denpasar atas dasar pendekatan Shift-Share Klasik periode 2009-2013
disajikan pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Analisis Shift-Share Metode Klasik Sektor Ekonomi Kota Denpasar Atas Dasr Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013 Milyar Rupiah
Sektor N
ik
M
ik
C
ik
D
ik
1 2
3 4
5 6
7 8
9
126,97 0,08
214,79 66,20
56,88 669,08
222,63 226,24
185,35 -56,97
0,09 -11,07
27,36 45,01
-23,06 -15,19
28,04 74,69
-31,52 -0,16
-47,51 -16,46
-53,62 104,16
-38,78 13,09
-153,33 38,48
0,01 156,21
77,10 48,26
750,18 168,66
267,38 106,72
Total 1.768,22
68,90 -224,13
1.613,00
Sumber: Data diolah Keterangan:
1. Pertanian, 2. Pertambangan dan Penggalian, 3. Industri pengolahan, 4. Listrik, Gas dan Air Minum, 5. Bangunan, 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7.
Pengangkutan dan Komunikasi, 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa
N
ik
= Komponen Pertumbuhan Provinsi Bali M
ik
= Komponen Bauran Industri C
ik
= Komponen Keunggulan Kompetitif D
ik
= Komponen Perubahan PDRB
Berdasarkan Tabel 4.5 yang merupakan hasil analisis Shift-Share Klasik diperoleh hasil bahwa Kota Denpasar selama periode 2009-2013 mengalami
pertumbuhan PDRB sebesar Rp1.613 milyar. Pertumbuhan ini dipengaruhi secara positif oleh pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali sebesar Rp1.768,22 milyar dan
bauran industri Kota Denpasar sebesar Rp68,90 milyar. Namun demikian keunggulan kompetitif Kota Denpasar memberikan kontribusi negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar sebesar Rp224,13 milyar. Jika dilihat secara sektoral, maka sektor yang paling tinggi mengalami
pertumbuhan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor pengangkutan dan Komunikasi.
Namun jika dilihat dari sisi bauran industri, maka sektor yang memiliki bauran industri paling tinggi adalah sektor jasa-jasa disusul sektor bangunan, sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor listrik, gas dan air minum, dan sektor pertambangan. Sedangkan sektor ekonomi yang tidak memiliki bauran industri
adalah sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pertanian.
4.4 Analisis Shift-Share Modifikasi Estaban-Marquillas