Sistem Pelayanan terbuka Sistem Pelayanan Tertutup

28 Kegiatan pelayanan pengguna bertujuan agar suatu perpustakaan mendapat perhatian dari masyarakat atas pelayanan dan kesanggupan perpustakaan dalam mencapai tujuannya. Karena setiap pandangan masyarakat baik untuk perpustakaan kecil atau besar, tentunya melihat bagaimana seistem pelayanan pengguna dari suatu perpustakaan. Menurut Pamuntjak 2000: 96 untuk menyelenggarakan agar perpustakaan dapat memuaskan pengguna dilihat dari tersedianya hal-hal seperti berikut ini; 1. Terkumpulnya koleksi pustaka yang berkualitas dan tersusun baik. 2. Tersedianya tempat yang menarik dan nyaman bagi pengunjung. 3. Adanya petugas yang memberi pelayanan yang efisien, ramah dan sopan. Dan apabila telah diberlakukan hal-hal yang telah dijabarkan diatas maka akan terjalin hubungan yang baik antara pengguna dan pengunjung. Karena pengunjung tentu akan merasa nyaman apabila mendapati ruangan yang tenang, sikap yang ramah melalui pegawai perpustakaan. Karena itu hal ini membantu suatu perpustakaan dalam mendapatkan pencitraan yang baik dari penggunanya itu sendiri.

2.8.1 Sistem Pelayanan Pengguna

Dalam proses kegiatan di perpustakaan dikenal dengan dua sistem pelayanan yang umum digunakan. Kedua sistem layanan ini adalah sistem pelaynan terbuka open access dan sistem pelayanan tertutup closed access. Sistem ini dilakukan agar para pengguna dapat menggunakan koleksi perpustakaan dengan baik.

1. Sistem Pelayanan terbuka

open access Pelayanan terbuka open access adalah suatu cara peminjaman yang memungkinan pengguna untuk masuk keruangan koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai. Menurut Sjahrial-Pamuntjak 2000: 17 sistem pelayanan terbuka adalah “sipeminjam dapat melihat dan memeriksa 29 sendiri apakah diantara buku di perpustakaan ada yang berkenan dengan yang dicarinya”. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem pelayanan terbuka, yaitu; a Pengguna bebas memilih sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan pada rak buku tanpa harus melalui katalog ataupun petugas. b Kebebasan memilih dan melihat langsung bahan pustaka pada rak buku dapat menimbulkan rangsangan untuk membaca buku. c Jika buku yang dikehendaki tidak ada, maka penguna dapat memilih buku yang lain sebagai gatinya sesuai yang dibutuhkan Sedangkan kelemahan menggunakan sitem pelayanan terbuka adalah; a Kemungkinan peletakan yang salah dalam rak lebih besar daripada jika pegawai perpustakaan yang mengambil buku. b Membutuhkan petugas yang lebih banyak untuk menjaga keutuhan susunan bahan pustaka dan pengawasan pengguna.

2. Sistem Pelayanan Tertutup

closed access Pelayanan tertutup adalah closed access adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pada sistem pelayanan tertutup, pengguna tidak dapat langsung memilih buku yang dibutuhkan. Setiap pengguna yang membutuhkan buku dapat diperoleh melalui petugas perpustakaan. Menurut Pamuntjak 2000: 18 “sistem pelayanan tertutup closed access artinya petugas mebantu mencari judul pada katalog dan selanjutnya buku diambil dari ruang buku”. Adapun kelebihan menggunakan sistem pelayanan tertutup closed access adalah kemungkinan dalam salah peletakan pada rak berkurang karena pegawai sendiri yang melakukan shelving. Sedangkan untuk kekurangannya adalah pengguna tidak dapat memilih sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan. 30

2.8.2 Jenis-jenis Pelayanan Pengguna