20
2. Penjabaran kebijakan dalam bentuk :
a Menyusun rencana operasional pembinaan koleksi. Seperti
merencanakan kebutuhan koleksi, sistem dan metode pengadaan, pengolahan, penyusunan, sera penyediaan anggaran yng diperlukan.
b Menghimpun alat selesi bahan pustaka. Kegiatan ini adalah
mengumpulkan semua sumber informasi literatur yang akan dipakai dalam proses penyeleksian dan penentuan bahan pustaka yang akan
diadakan. Seperti katalog penerbitan, bibliografi, abstrak dan indeks, brosur terbitan terbaru dan dalam terbitan tambahan.
c Survey minat pemakai. Kegiatan ini pada dasarnya adalah membuat
instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data serta membuat laporan hasil survey untuk mengetahui bidangsubjek yang
diminati pemakai, jenis bahan pustaka yang diperlukan. Survey minat pemakai yang dapat dilakukan penelitian dan wawancara yang
dilakukan oleh pustakawan dengan para pemakai potensial yang rajin ke perpustakaan.
d Melakukan survey bahan pustaka. Kegiatan ini adalah mengamati
langsung keberadaan bahan pustaka di toko buku, pameran dan perpustakaan lainnya untuk mendapatkan informasi dalam terbitnta
buku-buku yang baru, buku-buku yang sudah lama namun masih diperlukan oleh perpustakaan, tukar-menukar antar perpustakaan dll.
e Membuat dan menyusun desiderata. Kegiatan ini adalah membuat
deskripsi bahan pustaka dalam bentuk kartu atau daftar dan disusun menurut aturan tertentu unuk digunakan sebagai bahan seleksi bahan
pustakan dalam pengadaan
2.6 Pengadaan
Dengan berkembangnya teknologi tentunya setiap perpustakaan akan mengikuti perkembangan tersebut. Dikarenakan agar perpustakaan mampu
memberikan informasi yang terbaru bagi penggunanya. Baik itu dalam segi koleksi terbaru setiap kurun waktu tertentu. Karena itu diperlukan kegiatan
21
pengadaan koleksi agar dapat menunjang kegiatan-kegiatan perpustakaan agar lebih baik.
Pengadaan itu sendiri merupakan salah satu bagian dari pekerjaan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan koleksi-
koleksi yang menghimpun informasi dalam segala macam bentuk, seperti buku, majalah, brosur, tukar menukar maupun pembelian.
Dalam kegiatan pengadaan koleksi-koleksi bisa didapat melalui pembelian atau sumbangan dll. Namun koleksi-koleksi tersebut harus diseleksi berdasarkan
relevansinya dengan jenis perpustakaan, kemtakhirannya, informasi yang terbaru. Pustakawan yang melakukan pengadaan hendaklah memaksimalkan
kegiatan pengadaan tersebut, agar koleksi-koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi
2004: 53 dinyatakan bahwa alat bantu yang biasa digunakan untuk memilih bahan pustaka adalah:
1. Silabus mata kuliah
2. Bibliografi
3. Tinjauan dan resensi
4. Pangkalan data perpustakaan lain
5. Sumber-sumber lain dari internet.
Alat bantu tersebut merupakan sumber dari gambaran koleksi yang diinginkan. Dari sumber internet misalnya, selain dalam bentuk tercetak
perpustakaan juga dapat memiliki koleksi noncetak seperti berlangganan e-journal aau e-books.
Menurut HS2002: 10 bahwa kriteria pengadaan bahan pustaka harus berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Relevansi
Untuk pembelian dan penerimaan koleksi perpustakaan hendaknya selalu dikaitkan dengan tujuan perpustakaan yang bersangkutan
2. Perundangan dan peraturan pemerintah
Pengelola perlu memerhatikan pandangan, peraturan maupun kebijakan pemerintah pusat atau daerah tentang penerbitan dan perbukuan Indonesia
22
3. Penulis
Perpustakaan harus hati-hati dalam pembelian buku karena penulis sering memasukkan ide atau pemikiran yang idak sejalan dengan pola pemikiran
ajaran-ajaran Islam dengan kurikulum yang berlaku 4.
Penerbit Karya cetak yang dipilih harus merupakan produk penerbit dengan standar
kualitas yang tinggi dan reputasi yang baik khususnya dalam penyajian materi 5.
Kualitas Materi Yang perlu diperhatikan dalam kalimat materi adalah tentang fisik buku
seperti kualitas kertas, penjilidan, maupun tata letak lay out. Dari sini dapat diketahui buku asli atau bajakan
6. Sistematika Penulisan
Sebuah buku harus mengikuti tata cara penulisan yang berlaku, seperti pembagian bab, penomoran, pemilihan huruf besar dan kecil, dan sebagainya.
Buku yang tidak sistematika akan membingungkan pemakainya. 7.
Tahun Terbit Dalam pemilihan buku terutama buku-buku pelajaran hendaknya dipilih buku
terbitan terbaru karena kandungan isi buku terbitan lama mungkin sudah tidak sesuai dengan kerikulum yang berlaku.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memperoleh bahan pustaka dengan pembelian, hadiah, tukar menukar, titipan dan penerbitan sendiri.
1. Pembelian
Melalui pembelian bahan pustaka adalah salah satu cara yang efektif dan efisien. Melalui pembelian, koleski yang dibutuhkan dapat diindetifikasikan
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan bebas menentukan pilihan bahan pustaka. Dalam melakukan kegiatan ini, pustakawan tentu memerlukan
danaanggaran . dan pustakawan hendaklah menggunakan danaanggaran sebaik- baiknya. Dan cara-cara pembelian bahan pustaka adalah:
a Pemesanan langsung kepada penerbit
Pemesanan ini dapat berlaku untuk dalam dan luar negeri
23
b Pemesanan melalui agen
Pemesanan ini dilakukan apabila bahan pustaka yang dipesan dalam jumlah banyak dan diterbitkan lebih dari satu penerbit
c Pemesanan secara tetap
Pemesanan ini dilakukan untuk bahan pustaka yang diterbitkan secara berseriberkala, seperti jurnal, najalah, dll
2. Sumbangan atau Hadiah
Selain pembelian koleksi bahan pustaka juga dapat diperoleh melalui sumbangan atau hadiah. Sumbangan atau hadiah bisa didapat dari departemen
pendidikan atau perpustakaan lain yang telah menjalin kerja sama antar perpustakaan.
3. Tukar-menukar
Tukar-menukar ini biasanya dilakukan oleh 2 perpustakaan atau lebih yang telah menjalin kerjasama. Hal ini dilakukan apabila terdapat koleksi yang
memiliki kelebihan eksemplar atau apabila perpustakaan tidak mendapatkan bahan pustaka yang diinginkan sehingga meminta bantuan dengan perpustakaan
lain.
4. Titipan
Apabila sebuah perpustakaan atau instansi lain melakukan penitipan bahan pustakanya ke sebuah perpustakaan maka harus terjalin kesepakatan antar
dua belah pihak agar tidak terjadi kesalah pahaman di kemudian hari.
5. Penerbitan Sendiri
Penambahan koleksi dengan penerbitan sendiri diperoleh dari terbitan lembaga induknya. Perpustakaan hendaknya dijadikan sebagai pusat penyimpanan
depository semua terbitan lembaga induknya. Koleksi yang diperoleh melalui lembaga induk yang bersangkutan akan sangat membantu kelancaran tugas
lembaga ilmiah dalam penyebaran informasi yang diterbitkan lembaga tersebut.
2.7 Pengolahan