Keterangan botani Deskripsi Kandungan kimia

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Sirih Merah

1. Keterangan botani

Tanaman sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav. termasuk dalam familia Piperaceae Anonim, 2006a. Sinonim dari tanaman sirih merah yaitu Arthanthe crocata R.P. Miq., Steffensia crocata R.P. kunth Anonim, 2006a, Piper ornatum N. E. Br. Anonim, 1998. Nama daerah tanaman sirih merah adalah sirih merah Sudewo, 2005.

2. Deskripsi

Tanaman dengan batang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Batangnya beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar. Daun bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak putih keabu- abuan bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, dan beraroma wangi khas sirih Sudewo, 2005.

3. Kandungan kimia

Daun sirih merah mengandung flavonoid, alkaloid, senyawa polifenol, tanin dan minyak atsiri Sudewo, 2005. 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Alkaloid Alkaloid adalah senyawa basa nitrogen organik yang terdapat dalam tumbuhan. Kebanyakan alkaloid menunjukkan aktivitas fisiologis tertentu sehingga metabolit sekunder ini banyak digunakan sebagai obat, sedangkan peran bagi tumbuhan penghasil diantaranya sebagai racun untuk melindungi tumbuhan dari gangguan serangga dan hewan Mursyidi, 1990. Hampir semua alkaloid bersifat toksis, artinya dalam dosis kecil sudah menunjukkan keaktifan biologi dan keracunan pada hewan dan manusia. Secara biologi, alkaloid menyebabkan krusakan sel membran karena interaksi dengan membran sterol Bruneton, 1999. Alkaloid berasa pahit dan sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam kloroform, eter, dan pelarut organik lain yang relatif nonpolar dan tak campur dengan air Mursyidi, 1990. Pada uji tabung terbentuknya endapan dengan pereaksi Dragendorff dan Mayer menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Pada uji secara KLT, alkaloid dapat dideteksi dengan sinar UV 254 nm, UV 365 nm dan pereaksi Dragendorff. Sebagian besar alkaloid menunjukkan peredaman pada UV 254 nm dan beberapa alkaloid berfluoresensi biru atau kuning pada UV 365 nm. Alkaloid akan berwarna coklat atau orange setelah disemprot dengan Dragendorff, tetapi warna yang terjadi tidak stabil Wagner, H., Bladt, S., and Zgainski, E.M., 1984. Alkaloid dapat dipisahkan dengan cara Kromatografi Lapis Tipis dengan pelat berlapiskan silika gel dan dideteksi dengan pereaksi Dragendorf. Fase gerak yang digunakan t butanol : kloroform : dietil amina 2:7:1vv. Dan deteksi yang digunakan adalah UV 254 nm dan UV 365 nm Harbone, 1987. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Flavonoid Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau, kecuali alga. Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, batang atau dahan, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah, biji Markham, 1988. Flavonoid berupa senyawa yang larut dalam air karena pada umumnya senyawa ini berikatan dengan gula sebagai glikosida. Flavonoid dapat diekstraksi menggunakan etanol 70. Beberapa fungsi flavonoid yang terkandung dalam tumbuhan yaitu pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, bekerja sebagai antimikroba dan antivirus Robinson, 1991. Aglikon flavonoid adalah polifenol, oleh karena itu mempunyai sifat kimia fenol. Polifenol sebagai aglikon flavonoid mempunyai aktifitas sebagai antifungi, estrogenik, bakterisidal, anthelmentik, diuretik, hipotensif, antihistamin, dan lain- lain. Senyawa flavonoid dapat dipisahkan dengan cara Kromatografi Lapis Tipis dengan pelat berlapiskan selulosa. Pengembang yang umum digunakan adalah BAW n-butanol : asam asetat : air 4:1:5 v v dan asam asetat 5. Pembanding baku yang digunakan pada kromatogram adalah rutin Harborne, 1987. Pada uji tabung terjadinya warna hijau sampai biru dengan penambahan pereaksi Besi III Klorida menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Deteksi senyawa flavonoid pada UV 254 nm ditandai dengan terjadinya peredaman yang tampak sebagai zona biru gelap dengan latar belakang kuning pada lempeng KLT, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sedangkan pada UV 365 nm tergantung dari masing-masing struktur flavonoid dapat berfluoresensi kuning, biru atau hijau Wagner, H., Bladt, S., and Zgainski, E.M., 1984. c Minyak Atsiri Minyak atsiri didefinisikan sebagai bahan yang mempunyai bau khas dan ditemukan dalam berbagai bagian tanaman Tyler ,V.E., Brady, L.R., and Robert,E., 1998. Pada umumnya minyak atsiri larut dalam etanol, dan pelarut organik lain, kurang larut dalam etanol yang kadarnya kurang dari 70 Anonim, 1985. Pada minyak astiri yang mengandung terpen, keanekaragaman jenis persenyawaannya yang terkandung dalam minyak astiri mempengaruhi aktivitas sebagai fungisida Guenther, 1987. Minyak atsiri dapat dipisahkan dengan cara KLT menggunakan pengembang toluene : etil asetat 93 : 7 vv. Dan fase diam yang digunakan adalah silika gel. Untuk deteksinya digunakan vanilin-H 2 SO 4 Wagner, H., Bladt, S., and Zgainski, E.M., 1984.

4. Kegunaan