Sterilisasi alat-alat dan bahan Pembuatan larutan uji Pembuatan media SDA Penyiapan stok Pengujian potensi anti fungi

Identifikasi Flavonoid : Ekstrak ditotolkan menggunakan pipa kapiler pada lempeng KLT. Fase diam yang digunakan adalah selulosa, fase gerak n-butanol : asam asetat : air 4:1:5 vv, dan pembanding rutin. Langkah selanjutnya adalah pengeluasian lempeng dengan jarak rambat 10 cm. Pengamatan dilakukan di bawah sinar UV 254 nm dan UV 365 nm dan dideteksi dengan pereaksi Alumunium III Klorida. Harga Rf dan warna bercak uji dibandingkan dengan harga Rf dan warna pembanding. Pembuatan standar rutin : 10 mg rutin dilarutkan dalam 10 ml metanol.

5. Uji anti fungi

a. Sterilisasi alat-alat dan bahan

Alat-alat seperti cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet volume, ujung mikropipet dan media SDA yang akan digunakan untuk pemeriksaan aktivitas antifungi disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 ˚C dengan tekanan 1 atm selama 15 menit.

b. Pembuatan larutan uji

Konsentrasi ekstrak etanol Berat ekstrak etanol g Pelarut Tween 80 ml 60 1,2 2 50 1,0 2 40 0,8 2 30 0,6 2 20 0,4 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sebagai kontrol positif digunakan Ketokonazol yang dibuat dengan melarutkan 0,1 mg serbuk Ketokonazol dalam 100 ml metil alkohol dan kontrol negatif Tween 80.

c. Pembuatan media SDA

Sebanyak 65 gram SDA dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, ditambahkan dengan 1 Liter aquadestilata. Kemudian ditutup dengan menggunakan kapas, dan dimasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilkan pada suhu 121 ˚C selama 15 menit dengan tekanan 1 atm.

d. Penyiapan stok

Candida albicans Media SDA yang sudah steril dicairkan kemudian dituang ke dalam tabung reaksi dan dimiringkan, biarkan hingga membeku. Setelah membeku diambil 1 ose fungi dari pertumbuhan dan diinokulasikan secara streak plate. Inkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37 °C. Digunakan sebagai stok.

e. Pengujian potensi anti fungi

Metode Difusi : Pengujian potensi antifungi ekstrak etanol daun sirih merah dilakukan dengan metode difusi secara paper disk. Satu koloni fungi Candida albicans dari stok disuspensikan ke dalam media SDA cair, diinkubasikan pada suhu 37 °C selama 24 jam. Hasil suspensi dibandingkan dengan standar Mc. Farland II 6.10 8 CFUml hingga kekeruhannya sama. Dari suspensi tersebut, diambil 0,1 ml kemudian ditambahkan ke dalam 20 ml media SDA yang telah memadat dengan cara spread plate, kemudian didiamkan selama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 menit. Setelah itu, diletakkan paper disk 6 mm pada jarak tertentu diatas cawan petri. Langkah yang terakhir, hasil pengenceran dari ekstrak etanol daun sirih merah dan kontrol diteteskan diatas paper disk sebanyak 10 µl. Sebagai kontrol positif digunakan Ketokonazol dan kontrol negatif digunakan Tween 80, lalu diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37 ˚C. Diukur diameter zona hambatnya dengan menggunakan penggaris. Pengulangan pengukuran masing-masing diameter sebanyak 5 kali. Metode Dilusi Padat : Di ambil 1 ose fungi dari stok fungi, kemudian disuspensikan ke dalam 5 ml SDA cair campur rata dan inkubasi pada suhu 37 ˚C selama 24 jam. Hasil suspensi dibandingkan dengan standar Mc. Farland II 6.10 8 CFUml hingga kekeruhannya sama lalu diambil 0,5 ml. Kemudian 0,5 ml ekstrak etanol daun sirih merah dengan kadar tertentu ditambahkan dalam suspensi tadi dan dicampur rata dengan 15 ml SDA yang cairkan. Setelah divortex lalu dituang dalam cawan petri steril secara pour plate dan dibiarkan memadat lalu diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37 ˚C. Setelah masa inkubasi, kekeruhan yang menunjukkan pertumbuhan Candida albicans dalam media diamati dan diberi penilaian menggunakan notasi + untuk media yang tampak keruh. Hal ini berlaku untuk tiap ekstrak etanol daun sirih merah, kontrol negatif Tween 80 dan kontrol positif Ketokonazol. Hasil pengamatan dianalisis untuk mendapatkan Konsentrasi Hambat Minimum KHM senyawa uji. Setelah ditemukan Konsentrasi Hambat Minimum KHM, kemudian dilakukan streak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI plate. Kadar Bunuh Minimum KBM ditentukan apabila sudah tidak ada pertumbuhan fungi uji.

G. Tata cara analisa data

Penentuan potensi antifungi dengan metode difusi agar ditunjukkan dengan adanya zona hambat di sekitar paper disk. Replikasi perlakuan masing- masing dilakukan sebanyak 5 kali. Hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk dilakukan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Kemudian diameter zona hambat yang terbentuk dari masing- masing konsentrasi dianalisis dengan ANOVA satu arah, dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui perbedaan khasiat antar konsentrasi. Sedangkan pada metode dilusi padat, dengan membandingkan kekeruhan dengan kontrol pertumbuhan dan kontrol negatif akan diperoleh Konsentrasi Hambat Minimum KHM dan Konsentrasi Bunuh Minimum KBM. Analisis hasil KLT dilakukan dengan menghitung harga Rf dari bercak yang timbul dan mengamati warna bercak tersebut. Nilai Rf dan warna bercak sampel dibandingkan dengan Rf dan warna bercak pembanding. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI