Metode difusi yang lain adalah cara tuang pour plate. Metode ini dilakukan dengan cara menginokulasikan suspensi mikroba uji ke dalam tabung
reaksi yang mengandung agar cair yang telah didinginkan pada suhu 45 °C Volk
dan Wheeler, 1988. Pada metode difusi terdapat zona radikal yaitu suatu daerah di sekitar
paper disk dimana tidak ditemukan adanya pertumbuhan fungi uji. Kemudian dikenal zona irradikal yang merupakan daerah dimana pertumbuhan fungi uji
dihambat oleh antibiotik, tetapi tidak dimatikan. Pada zona irradikal masih terdapat pertumbuhan fungi tetapi kurang subur bila dibandingkan dengan daerah
diluar pengaruh antibiotik Ristanto, 1989.
G. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ada 3 cara utama yang umum dipakai
dalam sterilisasi yaitu pertama, penggunaan panas; kedua, penggunaan bahan kimia; dan ketiga adalah penyaringan filtrasi.
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoklaf dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121
˚C selama 15 menit, artinya keadaan steril dicapai dengan cara mempertahankan suhu 121
˚C selama 15 menit Ratna, 1993.
Dalam penggunaan autoklaf, mutlak perlu diusahakan agar seluruh udara didalam ruangan autoklaf tergantikan dengan uap jenuh. Apabila masih ada udara,
maka suhu didalam ruangan tersebut akan turun jauh dibawah suhu yang dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh uap jenuh murni pada tekanan yang sama. Yang dapat mematikan mikroorganisme adalah suhu tinggi uap, bukan tekanan uap. Autoklaf merupakan
alat yang esensial dalam setiap laboratorium mikrobiologi Pelczar, M.J., Jr., and Chan, E.C.S., 1986.
H. Kromatografi Lapis Tipis KLT
Kromatografi lapis tipis ini bertujuan untuk memisahkan zat berdasarkan pembagian campuran senyawa ke dalam fase diam dan fase gerak Stahl, 1985.
Menurut Stahl 1985 jarak pengembangan pada kromatogram biasanya dinyatakan dengan angka Rf.
Rf = jarak titik pusat bercak dari titik awal jarak rambatan fase gerak
Deteksi pada KLT adalah jika senyawa menunjukkan penyerapan di daerah ultra violet UV gelombang pendek radiasi utama kira-kira 254 nm atau
jika senyawa itu dapat dideteksi ke fluoresensi radiasi UV gelombang pendek dan atau gelombang panjang 365 nm. Suatu senyawa jika tidak dapat dideteksi
dengan UV maka harus dideteksi dengan reaksi kimia atau pereaksi semprot. Dalam analisa menggunakan metode KLT digunakan dua macam
komponen yaitu : a. Fase Diam
Fase diam yang digunakan dalam KLT adalah bahan penyerap adsorben. Silika gel merupakan penyerap yang paling banyak digunakan dalam KLT. Bahan
pengikat ditambahkan untuk melekatkan silika pada pendukungnya. Bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengikat yang biasa digunakan adalah gypsum. Silika gel yang diberikan tambahan gypsum dikenal dengan nama ”silika gel G”. Silika gel juga dapat
ditambahkan senyawa yang mudah berfluoresensi guna memudahkan identifikasi dan dikenal dengan sebutan ”silika gel GF”. Selain silika gel terdapat bahan lain
yang digunakan sebagai bahan penyerap antara lain amilum, selulosa, sefadex, dan poliamida.
b. Fase Gerak Fase gerak merupakan medium angkut yang terdiri dari satu atau beberapa
pelarut. Fase gerak bergerak dalam fase diam yaitu suatu lapisan berpori karena adanya gaya kapiler. Pelarut yang digunakan harus bertingkat mutu analitik
Stahl, 1985.
I. LANDASAN TEORI
Daun sirih merah secara empiris telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk mengatasi keputihan menahun kronis dan akut yang sulit
disembuhkan. Salah satu fungi penyebab keputihan adalah Candida albicans. Fungi ini dapat bersifat patogen apabila terjadi penurunan daya tahan tubuh.
Dalam daun sirih merah terdapat kandungan kimia seperti flavonoid, alkaloid, senyawa polifenol, tanin, dan minyak atsiri Sudewo, 2005. Alkaloid
dan flavonoid diketahui berperan sebagai perlindungan terhadap fungi. Flavonoid termasuk senyawa fenol yang mekanisme kerjanya sebagai antifungi dengan cara
mendenaturasi protein fungi. Selain itu pada minyak atsiri yang mengandung terpen, keanekaragaman jenis persenyawaannya yang terkandung dalam minyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atsiri mempengaruhi aktivitas sebagai fungisida. Ekstrak etanol daun sirih merah diduga mempunyai potensi sebagai antifungi karena mengandung alkaloid,
minyak atsiri, dan flavonoid. Dalam penelitian ini akan dilihat kandungan senyawa aktif dalam ekstrak
etanol daun sirih merah dengan metode Kromatografi Lapis Tipis KLT. Metode KLT digunakan karena metode ini dapat memisahkan golongan senyawa sehingga
dapat diidentifikasi secara kualitatif. Setelah itu dilakukan pengujian potensi antifungi terhadap Candida albicans.
J. HIPOTESIS