BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dispepsia merupakan kumpulan gejala atau keluhan klinis yang berhubungan dengan gejala yang kompleks pada perut bagian atas meliputi rasa sakit atau
tidak nyaman di bagian tengah atas, perut terasa penuh, cepat kenyang, kembung, bersendawa dan mual.
1
Angka kejadian dispepsia fungsional pada anak tidak jelas diketahui. Penelitian pada anak sekolah dibeberapa negara
menunjukkan prevalensi yang bervariasi antara 10 sampai 15.
2
Studi pada anak dan remaja berusia di atas 5 tahun yang mengeluhkan gangguan
saluran cerna seperti sakit perut, rasa tidak nyaman dan mual sedikitnya dalam waktu satu bulan, 62 merupakan dispepsia fungsional.
3
Walaupun sering dianggap dapat sembuh sendiri, namun dispepsia fungsional
dilaporkan berhubungan dengan gangguan kecemasan, dapat disertai nyeri kepala, menyebabkan anak dirawat atau mendapat pelayanan kesehatan,
gangguan tidur, serta meningkatnya jumlah ketidakhadiran di sekolah.
4
Masalah kesehatan umum seringkali dikaitkan dengan kelainan tidur. Pasien medis yang kronis seringkali memiliki jam tidur yang lebih sedikit
dan tidur kurang nyenyak dibandingkan dengan orang yang sehat, dan kurang tidur ini dapat memperburuk gejala subjektif dari penyakit tersebut.
Gangguan tidur pada penderita dispepsia fungsional terjadi akibat sakit pada ulu hati yang mempengaruhi kualitas tidur sehingga mengganggu aktivitas
Universita Sumatera Utara
dan fungsi sehari-hari.
5
Hubungan dispepsia fungsional dengan gangguan tidur masih jarang dipelajari. Beberapa studi telah meneliti hubungan antara
dispepsia fungsional dan gangguan tidur pada orang dewasa,
6-11
tetapi tidak ada penelitian yang dilakukan khusus pada anak dan remaja.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui gangguan tidur pada anak dengan dispepsia
fungsional dan tanpa dispepsia fungsional.
1.3. Hipotesis
Terdapat gangguan tidur pada anak dengan dispepsia fungsional
1.4. Tujuan