3.8. Cara Kerja
1. Terlebih dahulu pasien disurvei dengan menggunakan kuisioner dan wawancara langsung.
2. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria diagnostik dispepsia fungsional kriteria ROME III dimasukkan ke dalam penelitian.
3. Sampel yang tidak menderita dispepsia fungsional dimasukkan dalam penelitian sebagai kontrol.
4. Dilanjutkan mengisi formulir oleh orang tuaibu pasien untuk penilaian kualitas tidur dengan formulir SDSC.
3.9 . Alur Penelitian
Dispepsia Fungsional Tanpa Dispepsia
Fungsional
Penilaian gangguan tidur dengan kuisioner SDSC
Peniliaian gangguan tidur dengan kuisioner SDSC
Populasi terjangkau yang memenuhi
kriteria inklusi
Pengisian formulir berdasarkan kriteria
ROME lll
Universita Sumatera Utara
3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Dispepsia fungsional Kategorik
Variabel tergantung Skala
Gangguan tidur Kategorik
3.11. Definisi Operasional
1. Tidur adalah suatu keadaan berulang, teratur reversible yang ditandai dengan keadaan relatif yang tidak bergerak dan tingginya peningkatan
ambang respon terhadap stimulus eksternal dibandingkan dengan keadaan terjaga.
2. Dispepsia fungsional adalah dispepsia yang didiagnosis berdasarkan kriteria Rome lll, yaitu sekurang-kurangnya satu kali seminggu selama
minimal dua bulan sebelum diagnosis ditegakkan : -.Rasa penuh setelah makan yang mengganggu
- Perasaan cepat kenyang - Nyeri ulu hati
- Rasa terbakar di daerah ulu hatiepigastrium -Tidak ditemukan bukti adanya kelainan struktural yang menyebabkan
timbulnya gejala termasuk yang terdeteksi saat endoskopi saluran cerna bagian atas
Universita Sumatera Utara
3. Sleep Disturbance Scale for Children SDSC adalah salah satu metode diagnosis gangguan tidur yang berupa kuesioner yang
ditanyakan ke ibu dengan anak yang diduga mengalami gangguan
tidur.
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
Data dianalisa secara analitik untuk melihat hubungan dispepsia fungsional dengan gangguan tidur dengan menggunakan Uji Chi Square. Odds rasio
dihitung untuk melihat besarnya hubungan antara kedua variabel.
Universita Sumatera Utara
BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Penelitian
Penelitian diikuti oleh 42 responden yang mengalami dispepsia fungsional dan 42 orang anak yang tidak mengalami dispepsia fungsional dan telah
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Responden perempuan 71,4 mendominasi di kedua kelompok. Rerata usia responden 15,6 tahun dengan
rerata berat badan berada pada kisaran 50,33 – 52,64 kg.
Tabel 4.1 Karakteristik Penelitian
Karakteristik Dispepsia
Fungsional n=42
Tidak Dispepsia
n=42 P
Jenis kelamin, n Laki-laki
12 28,6 12 28,6
1,000 Perempuan
a
30 71,4 30 71,4
Usia, rerata SB, tahun 15,6 1,13
15,64 1,19 0,764
b a
Chi Square,
b
Mann Whitney
4.2 Hubungan Dispepsia dan Gangguan Tidur
Pada kelompok anak dengan dispepsia ditemukan 30 anak 71,4 dengan gangguan tidur sedangkan pada kelompok anak tanpa dispepsia hanya
ditemukan 14 anak 33,3 yang mengeluhkan gangguan tidur. Dari analisis menggunakan uji Chi Square ditemukan hubungan yang signifikan antara
dispesia dan gangguan tidur p=0,0001 OR = 5 95IK: 1.98-12.64 yang menunjukan bahwa anak dengan dispepsia fungsional akan berisiko sebesar
Universita Sumatera Utara