5
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Alga coklat Sargassum C. Agardh
Alga coklat marga Sargassum termasuk dalam kelas Phaeophyceae tumbuh subur di daerah tropis, pada kedalaman laut 0,5 – 10 m, suhu perairan
27,25 – 29,30ºC, salinitas 32 – 33,5, dan intensitas cahaya matahari berkisar 6500-7500 lux Kadi, 2007. Alga Sargassum tumbuh berumpun dengan untaian
bercabang-cabang dengan panjang thalli utama mencapai 1-3 m dan tiap percabangan terdapat gelembung udara berbentuk bulat Boney, 1965.
Tempat tumbuh alga Sargassum paling banyak di daerah perairan jernih yang mempunyai substrat dasar batu karang, karang mati, batuan vulkanik dan
benda-benda yang bersifat massive yang berada di dasar perairan. Jenis alga Sargassum
yang banyak tersebar di pantai selatan Pulau Jawa di antaranya adalah Sargassum binderi
, Sargassum crassifolium, Sargassum duplicatum, Sargassum hystrix
, dan Sargassum sp. Kadi, 2007 Reproduksi marga Sargassum yang termasuk bangsa Fucales, marga
Sargassaceae dikenal dua cara yaitu; reproduksi asexual vegetatif dan sexual generatif. Reproduksi vegetatif dilakukan melalui fragmentasi yaitu potongan
thallus berkembang melakukan pertumbuhannya. Reproduksi generatif yaitu perkembangan individu melalui organ jantan antheridia dan organ betina
oogenia. Organ-organ tersebut terjadi dan berada dalam satu lubang yang disebut koseptakel Kadi, 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kandungan bahan kimia utama Sargassum sebagai sumber alginat yaitu senyawa makronutrien heteropolisakarida. Kandungan makronutrien yang lain
berupa mineral yang tinggi yodium dan kalsium, protein dan asam amino, lipid dan asam lemak asam linolenat, asam eikosapentoat dan asam arakidonat.
Selain itu juga terdapat kandungan mikronutrien antara lain vitamin C, vitamin E, polifenol, dan karotenoid Kadi, 2007.
B. Polifenol Alga Phlorotannin
Polifenol merupakan suatu senyawa aromatik yang mengandung substituen gugus –OH. Diantara banyak polifenol tumbuhan, flavonoid seperti
kuersetin adalah bentuk yang paling banyak ditemukan. Akan tetapi, senyawa fenolik seperti kuinon, lignan, xantin, kumarin, dan lain- lain masih ditemukan
dalam jumlah tertentu. Dengan penambaha n struktur monomer dan dimer, terdapat tiga bentuk penting polimer fenolik yaitu, lignin yang merupakan dinding
sel, melanin sebagai pigmen warna tanaman, dan tannin yang terdapat pada kulit tanaman Harborne, 1989.
Polifenol alga atau dikenal sebagai phlorotannin berasal dari unit phloroglucinol 1,3,5-trihydroxybenzine
Burtin, 2003. Phlorotannin terdiri dari molekul dengan struktur dan tingkat polimerisasi yang heterogen yaitu
phloroglucinol 2 dan oligomernya seperti
eckol trimer, 3,
phlorofucofuroeckol A pentamer, 28, dieckol hexamer, 7, 8,8’-bieckol
hexamer, 7 dan lainnya 30. Struktur dan tingkat polimerisasi yang heterogen memungkinkan phlorotannin memiliki aktivitas biologik yang luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kandungan phlorotannin yang paling tinggi ditemukan pada alga coklat, yaitu antara 5-15 berat kering Nagayama et al., 2002.
Menurut Glombitza dan Gerstberger 1985, Phlorotannin telah diisolasi dari spesies pada beberapa genus alga coklat Eisenia, Fucus, Cystophora,
Chorda, Cystoseria, Laminaria, Bifurcaria dimana phlorotannin terdiri dari unit
phloroglucinol dengan berpasangan secara oksidatif C – C atau C – O cit.,
Harborne, 1989. Grosse-Dambues et al. 1983 melaporkan adanya cincin aromatik yang terhalogenasi dan molekul yang mengandung phloroglucinol
sampai 8 unit. Salah satu bentuk strukturnya adalah fucofuroeckol dari Eisenia arborea
cit., Harborne, 1989. Dari alga coklat yang lain yaitu Bifurcaria bifurcata
, diisolasi sebuah difenil eter dan dikarakterisasikan sebagai paracetate. Senyawa ini dinamakan bifuhalol yang diduga sebagai prekursor tannin
Phaeophyta.
O H
O H HO
Gambar 1. Struktur Phloroglucinol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
O
O O
OH
O
HO OH
OH
Gambar 2. Struktur Fucofuroeckol
C. Soxhletasi