absorbansi 0,100
0,200 0,600
0,400 0,300
0,500
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Waktu menit
Gambar 7. Kurva waktu vs serapan hasil penetapan operating time
3. Penentuan panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang saat suatu senyawa memberikan serapan yang maksimum. Penentuan panjang gelombang
maksimum merupakan syarat dalam analisis kuantitatif secara spektrofotometri, karena serapan senyawa yang diukur pada panjang gelombang maksimum akan
memberikan sensitifitas serapan yang maksimum dan kesalahan pembacaan serapan yang minimum Fatah, 1989. Pada panjang gelombang maksimum
perubahan serapan untuk setiap satuan konsentrasi paling besar sehingga diperoleh kepekaan analisis maksimum, selain itu juga pita serapan di sekitar
panjang gelombang datar, sehingga kesalahan yang terjadi relatif kecil pada pengulangan. Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan pada tiga
kadar yang berbeda larutan baku phloroglucinol, yaitu 0,1; 0,3; dan 0,6 ppm. Hal ini dilakukan agar didapat hasil yang meyakinkan bahwa pada panjang gelombang
tersebut memang terjadi serapan yang maksimum. Warna kompleks molybdenum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
blue berada di daerah panjang gelombang cahaya tampak, sehingga pengukuran
panjang gelombang maksimum dilakukan dalam rentang 400 nm sampai 900 nm karena daerah cahaya tampak terletak antara 380 nm sampai 780 nm. Berikut
hasil pengukuran panjang gelombang serapan maksimum:
λ wavelength
a b
s o
r b a
n c
e u
n i
t a
u
, 1
,2 ,3
, 4
,5 ,7
,6 ,8
Gambar 8. Hasil pembacaan ?
maks
phloroglucinol 3 macam kadar phloroglucinol A = 6,0 ppm; B = 3,0 ppm; C = 1,0 ppm setelah direaksikan dengan Folin
Ciocalteau
Hasil pengukuran ketiga konsentrasi baku, diperoleh spektrum serapan yang menunjukkan panjang gelombang maksimum yang berbeda, yaitu pada
kadar 0,1; 0,3; dan 0,6 ppm berturut-turut diperoleh panjang gelombang maksimum 758,7; 750,1; dan 743,4 nm. Panjang gelombang maksimum yang
diperoleh cenderung bergeser ke panjang gelombang yang lebih kecil setara denga n semakin meningkatnya konsentrasi larutan baku phloroglucinol. Hal ini
mungkin dikarenakan adanya ionisasi fenolik menjadi ion fenolat yang dapat mengabsorbsi cahaya pada tingkat energi lebih kecil sehingga panjang gelombang
menjadi lebih besar. Akan tetapi pada pembacaan absorbansi standar A
B C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
phloroglucinol pada ketiga panjang gelombang tersebut diperoleh hasil
pembacaan absorbansi yang tidak berbeda jauh. Perbedaan panjang gelombang maksimum ini dapat juga dikarenakan tidak terkontrolnya pH larutan sehingga
terjadi dua bentuk reduksi dari reagen Folin Ciocalteau. Senyawa kompleks molybdenum blue
yang terukur bukan merupakan satu bentuk senyawa namun berupa campuran dari dua bentuk senyawa molydenum blue dengan rumus
struktur yang berbeda. Menurut penelitian Zhang et al. 2006 tentang estimasi kandungan
polifenol total berdasarkan reaksi Folin Ciocalteau, panjang gelombang maksimum untuk sampel A. nodosum dan standar phloroglucinol adalah 750 nm.
Sehingga dipilih panjang gelombang 750,1 nm untuk pengukuran sampel dan baku karena mendekati panjang gelombang teoritis.
E. Penetapan Kurva Baku Phloroglucinol