Soxhletasi Spektrofotometri PENELAAHAN PUSTAKA

O O O OH O HO OH OH Gambar 2. Struktur Fucofuroeckol

C. Soxhletasi

Soxhletasi merupakan salah satu metode ekstraksi kontinyu yang sering digunakan jika perbandingan distribusi relatif kecil sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahap ekstraksi. Efisiensi pada ekstraksi jenis ini tergantung pada viskositas fase organik Khopkar, 1990. Penyarian berkesinambungan menggunakan alat soxhlet merupakan penyarian yang menghasilkan ekstrak cair dan dilanjutkan dengan proses penguapan. Cairan penyari dipanaskan hingga mendidih, kemudian uap penyari akan naik ke atas kemudia n akan mengembun karena didinginkan oleh pendingin balik. Embun akan turun melalui serbuk simplisia sambil melarutkan kandungan serbuk simplisia Anonim, 1986. Pada soxhletasi larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimal secara otomatis ditarik ke dalam labu, dengan demikian zat yang terekstraksi tertimbun melalui penguapan kontinyu dari bahan pelarut murni Voigt, 1994. Metode soxhletasi lebih menguntungkan karena uap panas tidak melalui serbuk simplisia tetapi melalui pipa samping, cairan penyari yang dibutuhkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lebih sedikit, dan penyarian dapat langsung diteruskan tanpa menambah volume cairan penyari Anomim, 1986.

D. Spektrofotometri

Spektrofotometri adalah metode analisis yang mengamati interaksi radiasi elektromagnetik dengan materi. Spektrofotometri memiliki ciri-ciri, yaitu dapat digunakan pada sistem organik dan anorganik, memiliki selektivitas sedang sampai tinggi, akurasinya baik, dan mudah dilakukan Skoog et al., 1998. Spektrofotometer adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur transmitan atau serapan suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal dapat pula dilakukan Day dan Underwood, 2002. Sastrohamidjojo 1991 menyatakan komponen-komponen pokok dari spektrofotometer meliputi: 1 sumber tenaga radiasi yang stabil, 2 sistem yang terdiri atas lensa- lensa, cermin, celah-celah, dan lain- lain, 3 monokromator untuk mengubah radiasi menjadi komponen-komponen panjang gelombang tunggal, 4 tempat cuplikan yang transparan, dan 5 detektor radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau pencatat. Gambar 3. Diagram sederhana spektrofotometer Sastrohamidjojo, 1991 sumber monokro- mator sel penyerap detektor meter atau pencatat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Spektrofotometri visibel adalah bagian dari analisis spektroskopik yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik sinar tampak 380-780 nm dengan instrumen spektrofotometer Mulja dan Suharman, 1995. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif, oleh karena banyaknya cahaya yang diserap di frekuensi atau panjang gelombang tertentu sesuai transisi elektron yang terjadi, sehingga akan menentukan intensitas serapan Willard et al., 1988. Absorbsi radiasi visibel oleh kompleks logam disebabkan satu atau lebih transisi berikut, yaitu eksitasi ion logam, eksitasi ligan, atau transisi charge transfer . Eksitasi ion logam dalam kompleks biasanya memiliki daya serap molar yang kecil e, 1-100 dan ini tidak berguna dalam analisis kuantitatif Christian, 2004, akan tetapi transisi kompleks logam menunjukkan serapan yang sangat intens e = 10 3 -10 5 dalam visibel Ohannesian dan Streeter, 2002. Kompleks charge transfer terdiri dari gugus elektron donor yang berikatan dengan elektron aseptor. Ketika mengabsorpsi radiasi, elektron dari donor berpindah ke orbital aseptor Skoog et.al., 1993. Pada absorbsi senyawa anorganik, terjadi transisi antara orbital d yang terisi dengan tak terisi dengan energi yang bergantung dari ikatan ligan ke ion pusat Skoog et.al., 1993. Pada kompleks ion logam dan ligan terjadi transisi orbital elektron d dari ion logam ke orbital p dari ligan atau dari orbital elektron p ligan ke orbital d dari ion logam Ohannesian dan Streeter, 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Intensitas suatu serapan dapat dinyatakan sebagai transmitans T yang didefinisikan sebagai berikut : ....1 Rumusan yang lebih tepat untuk intensitas serapan diturunkan dari hukum Lambert-Beer. Hukum ini menyatakan hubungan antara serapan dengan tebalnya cuplikan dan konsentrasi bahan penyerap. Hubungan tersebut dinyatakan sebagai berikut : ....2 Keterangan : T = persen transmitan Io = intensitas radiasi yang datang I = intensitas radiasi yang diteruskan e = daya serap molar L.mol -1 .cm -1 c = konsentrasi larutan mol.L -1 b = panjang sel cm A = serapan Silverstein et al., 1991

E. Kolorimetri