Metode dan Alat Pengumpulan Data

pernafasan, tekanan darah yang tinggi, cepat lelah dan sulit tidur, tidak dapat rileks, mudah terkejut. b. Gejala psikologis yaitu kecemasan yang berwujud gejala kejiwaan seperti mudah merasa khawatir, mudah tersinggung, tidak sabar, sering mengeluh, sulit berkonsentrasi, ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tidak menentu. Rancangan skala tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Rancangan Skala Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga Favorabel Unfavorabel Skala Kecemasan jml No Item jml No Item Juml ah Fisiologis 14 1,2,3,14,16,17,26,28, 29, 32,34,36,44,47 14 4,5,6,11,18,19,20,30,31 ,33,37,49,50,51 28 Psikologis 12 7,8,9 ,15,21,23, 24,35,38,39, 41,45 12 10,12,22, 13,25,27,40,42,43,46, 48,52 24 Jumlah 26 26 52 2. Skala Persepsi terhadap Dukungan Sosial dari Suami Skala dukungan sosial dari suami dibuat berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yaitu : a Dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu yang bersangkutan, serta memberikan rasa aman, sara saling memiliki dan rasa dicintai. b Dukungan penghargaan, meliputi ungkapan hormat, dorongan untuk maju, serta membantu seseorang untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya untuk dibandingkan dengan orang lain yang berfungsi menambah penghargaan diri, dan persetujuan atas gagasan atau perasaan individu. c Dukungan instrumental, mencakup bantuan langsung sesuai yang dibutuhkan individu, dukungan ini dapat berupa penyediaan kebutuhan fisik atau memberi pelayanan selama ibu mengalami kecemasan. d Dukungan informatif, meliputi pemberian nasehat, petunjuk-petunjuk, saran, atau umpan balik. Rancangan skala persepsi terhadap dukungan sosial dari suami dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Rancangan Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dari Suami Favorabel Unfavorabel Aspek Dukungan Sosial jml No Item jml No Item Jumlah Emosional 7 1,2, 14,20,30,31,34 7 9,18,21,39,40,45,56 14 Penghargaan 7 3,7,26,29,44,46,48 7 11,13,17,24,35,36,41 14 Instrumental 7 4,5,6,27,28,47,49 7 8,10,12,32,33,50,51 14 Informatif 7 15,16,19,37,38,52,53 7 22,23,25,42,43,54,55 14 Jumlah 28 28 56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah penelitian ditempuh dangan tahap-tahap berikut ini : 1. Uji coba item a. Membuat item dan diajukan pada professional judgement untuk diteliti keakuratanya. b. Mempersiapkan alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah skala kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan skala persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. c. Melakukan uji coba skala pada subjek. Subjek harus sesuai dengan kriteria subjek penelitian yaitu wanita hamil dengan usia antara 20-35 tahun pada saat ini adalah kehamilan yang pertama kali dialaminya dengan usia kandungan tujuh bulan hingga masa persalinan trimester ketiga dan saat kehamilan ini masih bersuami. d. Menganalisis item skala. e. Mengolah data hasil uji coba. f. Menganalisis data dan menentukan item yang gugur. g. Menyusun kembali item yang sahih. 2. Pelaksanaan penelitian a. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk penelitian. b. Melakukan pengumpulan data. c. Menganalisis data penelitian. d. Membuat kesimpulan penelitian. e. Membuat kesimpulan.

G. Pertanggungjawaban Alat Ukur

1. Validitas

Peneliti menggunakan metode validitas isi content validity. Suryabrata 2002 mengatakan bahwa validitas isi adalah suatu proses pemeriksaan yang menunjukkan sampai di mana isi suatu alat pengukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian alat ukur yang ditentukan melalui pendapat professional professional judgement, dalam hal ini yaitu dosen pembimbing. Melalui professional judgement tersebut, dilakukan analisis logis terhadap butir-butir alat ukur untuk menetapkan apakah butir-butir alat ukur yang telah dibuat dan dikembangkan mampu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi kedua skala dalam penelitian ini, sebelum diuji coba, item-item ini telah dikoreksi oleh seseorang yang sudah dianggap ahli, dalam hal ini adalah Dosen Pembimbing skripsi.

2. Seleksi Item

Item yang disusun dalam suatu skala atau tes yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik harus disingkirkan atau direvisi terlebih dahulu sebelum menjadi bagian dari skala. Hanya item yang baik saja yang boleh digunakan dalam skala. Salah satu kualitas yang dimaksud adalah keselarasan atau konsistensi antara item dengan tes secara keseluruhan atau sering disebut dengan korelasi item total. Prosedur pengujian konsistensi item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap item dengan distribusi skor total sebagai kriteria. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total r ix yang umumnya dikenal dengan indeks daya beda item Azwar, 2006. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin mendekati angka 1 yang bertanda positif maka daya diskriminasi itemnya semakin baik. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total, biasanya digunakan batasan r ix ≥ 0,30, jadi item yang memiliki korelasi item total minimal 0,30 dianggap layak menjadi sebuah item. Jika jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka batas kriteria 0,30 dapat diturunkan menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai Azwar, 2006. Berdasarkan hasil analisis kesahihan item tryout pada tanggal 10 Maret 2007 sampai tanggal 30 Maret 2007, prosedur analisis item dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows versi 12.00 . Berikut ini adalah distribusi item skala setelah try out : a. Skala Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga Skala kecemasan yang terdiri dari 52 butir item terdapat 10 item yang gugur. Item yang gugur adalah no 23, no 24, no 25, no 27, no 34, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan frekuensi Antenatal Care dengan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang persiapan persalinan dan kegawatdaruratan Obstetri di wilayah kerja Puskesmas Madala Kota Medan 2014

2 86 84

Tingkat Kecemasan dan Koping Ibu Hamil yang Berlatar belakang Pendidikan Medis dan Non medis dalam Menghadapi Persalinan di Kota Pematang Siantar

31 93 90

Hubungan Dukungan Suami dengn Tingkat Kecemasan Ibu Nifas dalam Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2015

2 49 86

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PUSKESMAS KECAMATAN PANEKAN.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA IBU YANG HAMIL PERTAMA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Pada ibu yang Hamil Pertama.

0 3 15

Hubungan Antara Coping Behaviour dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama - Ubaya Repository

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA PADA MASA TRIWULAN KETIGA

0 0 22

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN MAKASAR

0 2 6

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER 3 DI RSUD TEMANGGUNG NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester 3 Di Rsud Temanggung - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL ANAK PERTAMA PADA TRIMESTER KETIGA DAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DARI SUAMI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 140