Internal Auditing TINJAUAN PUSTAKA

terdapat banyak auditor yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintah. c. Auditor Intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan perusahaan Negara ataua swasta yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipahami, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

B. Internal Auditing

1. Pengertian Internal Auditing The Institute of Internal Auditors IIA 1995 mengadopsi Internal Audit sebagai berikut: “Audit Internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk member nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan control, dan pengolaan organisasi”. Sedangkan menurut Sawyers 2003: 10 definisi Audit Internal sebagai berikut: “Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah 1 informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; 2 risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; 3 peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bias diterima telah diikuti; 4 kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; 5 sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; 6 tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Tujuan Internal Auditing Internal Auditing merupakan suatu aktivitas penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organsisasi yang melaksanakan kegiatannya bagi organisasi. Tujuan dari Internal Auditing adalah untuk membantu anggota organisasi dalam pelaksanaan yang efektif dari tanggung jawab mereka. Untuk maksud tersebut, Internal Auditing menyediakan anggota organisasi analis, penilaian, rekomendasi, nasehat, dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksa. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa hal-hal berikut ini termasuk dalam lingkup internal audit: a. Cukup tidaknya pengendalian internal; b. Kualitas pelaksaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan; c. Reliabilitias, integritas informasi keuangan dan operasional, yaitu untuk membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif; d. Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, hokum, dan pengaturan; e. Verifikasi dan perlindungan hartal; f. Keekonomisan dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya Tugiman 1996: 16 3. Pelaksanaan kegiatan Internal Auditing Langkah kerja pelaksanaan kegiatan internal auditing menurut Tugiman 1997: 53- 78 sebagai berikut: a. Perencanaan Pemerikasaan 1 Penetapan tujuan pemerikasaan dan lingkup pekerjaan. 2 Memperorleh informasi dasar background information tentang kegiatan yang akan diperiksa. 3 Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan. 4 Pemberitahuan kepada berbagai pihak yang terkait dengan pemeriksaan. 5 Melakasanakan survei untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan yang akan diperiksa, risiko-risiko, dan pengawasan, untuk mengidentifikasi area audit serta memperoleh saran dari pihak yang akan diperiksa. 6 Penulisan program audit. 7 Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit disampaikan. 8 Memperoleh persetujuan tentang rencana kerja audit. b. Menguji dan mengevaluasi infornasi: Internal Auditing harus mengumpulkan, menganalisa, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil audit. c. Menyampaikan hasil audit 1 Laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pengujian terhadap audit. Laporan sementara dapat dibuat secara tertulis atau lisan dan diserahkan secara formal atau informal. 2 Internal auditing harus mendiskusikan berbagai kesimpulan dan rekomendasi dengan manajemen sebelum mengeluarkan laporan akhri. 3 Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif, dan tepat waktu. 4 Laporan harus berisi tentang tujuan, lingkup, hasil pelaksanaan audit dan pendapat auditor. 5 Laporan harus mengemukakan rekomendasi perkembangan yang dicapai, kegiatan yang meluas, dan tindakan korektif. 6 Kesimpulan dan rekomendasi dari pihak yang diperiksa. 7 Pimpinan atau staf audit internal harus mereview dan menyetujui laporan audit akhir. d. Tindak lanjut hasil audit Internal auditing harus terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut follow up untuk memastikan terhadap temuan audit yang dilaporakan telah dilakukan tindakan yang tepat. 4. Auditor Internal Tugiman 1996: 11 mengemukakan bahwa fungsi internal auditor adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada manajemen. Tujuannya adalah membantu semua tingkatan manajemen agar tanggungjawabnya dapat dilaksanakan secara efektif. Peran Internal Auditor menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut: “Internal Auditor bertanggungjawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen satuan usaha dan dewan komisaris atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan obyektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya” Tugiman 1996: 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Fungsi Internal Auditor menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut: “Tanggung jawab penting fungsi Internal Audit adalah memantau kinerja pengendalian satuan usaha. Pada waktu auditor berusaha memahami struktur pengendalian intern yang cukup untuk mengindetifikasi aktivitas audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk memahami bervariasi, tergantung atas sifat akti vitas audit intern tersebut” Tugiman 1996: 25-26 Tugiman 1999: 17-18 mengemukakan bahwa Internal Auditor merupakan suatu profesi yang memiliki peran tertentu yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan dan mentaati kode etik. Untuk menjadi internal auditor yang profesional, seseorang harus memahami kumpulan pengetahuan yang umum dalam bidang internal audit yang dipandang penting sehingga ia dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang cukup luas dengan hasil kerja yang memuaskan. Konsep kemitraan merupakan pendefinisan ulang yang radikal terhadap hubungan antara auditor internal dengan manajemen. Pada kenyataanya, konsep kemitraan telah memberikan arah yang harus ditempuh oleh auditor internal apabila ia ingin memenuhi berbagai persyaratan yang dituntut oleh hubugan pelaporannya yang baru, sehingga ia dapat menempatkan dirinya secara efektif dalam lingkungan auditnya. Internal auditor bukan lagi merupakan pihak luar di dalam perusahaan, yang ditakuti dan kurang dipercaya oleh sebagian besar orang di dalam perusahaan. Konsep ini mengandung arti bahwa sasaran yang ingin dicapai oleh pihak manajemen dan internal auditor adalah sama yaitu kinerja organisasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Fraud Kecurangan

Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas fungsi auditor internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal bank (Studi kasus Bank Permata Cabang Medan)

1 53 92

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal : studi pada auditor di Jakarta

1 28 121

Korelasi hasil audit internal dengan kemampuan kinerja perusahaan : studi kasus pada pt.bank x persero tbk

1 13 102

Analisis pengaruh komponen keahlian internal auditor terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangan (fraud) di inspektorat jendral kementerian perdagangan republik indonesia

4 52 171

Pengaruh indepensi dan profesionalisme auditor internal dalam upaya mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud

2 18 105

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh peran dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal : studi empiris perguruan tinggi badan layanan umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten

1 18 0

Penggunaan metode red flags untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan : studi terhadap persepsi eksternal dan internal auditor di wilayah Jakarta dan sekitarnya

6 42 142

Pengaruh profesionalisme auditor internal dan objektivitas auditor internal terhadap lapoiran audit internal pada BUMN di Kota Bandung

0 2 1