20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh  fakta-fakta  mengenai  fenomena  yang  ada  di  dalam  objek  penelitian  dan
mencari keterangan secara aktual dan sistematis.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam  penelitian  ini,  yang  menjadi  subjek  penelitian  adalah  auditor  internal  dan karyawan yang mengetahui aktivitas audit internal. Objek penelitian adalah opini auditor
internal dan karyawan yang mengetahui aktivitas audit internal tentang upaya pencegahan kecurangan fraud.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian  akan  dilakukan  di  PT.  OMS  Oilfield  Services  pada  bulan  Juli  2015  hingga Agustus 2015.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat langsung  pada  aktivitas perusahaan dan terlibat dalam proses audit internal. Metode pengambilan sampel adalah
dengan  purposive  sampling,  yaitu  mengambil  sampel  dari  populasi  berdasarkan  kriteria tertentu.  Kriteria  sampel  dalam  penelitian  ini  yaitu  para  karyawan  dan  auditor  internal
yang  terlibat  proses  audit  internal.  Jumlah  responden  yang  ditetapkan  oleh  perusahaan sebanyak 30 orang.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Judul  penelitian  yang  dikemukakan  yaitu  “Auditor  Internal  dalam  Pencegahan  Fraud”, maka variabel yang diteliti adalah Auditor Internal X sebagai Variabel Independen dan
Pencegahan  Fraud  Y  sebagai  Variabel  Dependen.  Definisi  variabel  dan  indikator pengukuran variabel dapat dilihat di tabel 3.1:
Tabel 3.1  Definisi Variabel Penelitian dan Pengukurannya
F. Deskripsi Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel  Independen  dalam  penelitian  ini  adalah  Auditor  Internal.  Auditor  Internal memiliki  peran  yang  penting  dalam  membantu  manajemen  mencapai  kinerja
perusahaan yang baik dan ditujukan untuk dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis  untuk  mengevaluasi  dan  meningkatkan  efektivitas  pengendalian  intern
No. Variabel
Definisi Variabel Indikator Pengukuran
Variabel Instrumen
dan Skala Pengukuran
1. Auditor
Internal X SPAI,
Tugiman Seseorang
yang berkualifikasi  dan  diakui
untuk  melakukan  semua atau  sebagai  pekerjaan
audit. 1.
Independensi dan Objektif 2.
Keahlian  dan  Kecermatan Profesional
3. Perencanaan penugasan
4. Pelaksanaan penugasan
5. Komunikasi hasil penugasan
Kuesioner dan Ordinal
2 Pencegahan
Fraud Y Forensic
Fraud, Pusdiklatwas
Pencegahan fraud
merupakan  segala  upaya untuk  menangkal  pelaku
potensial,  mempersempit ruang
gerak dan
mengidentifikasi kegiatan  yang  berisiko
tinggi terjadinya
kecurangan fraud. 1.
Penetapan  kebijakan  anti fraud
2. Komitmen
melaksanakan kebijakan  anti  fraud  yang
ditetapkan 3.
Prosedur pencegahan 4.
Pengendalian internal 5.
Pemisahan tugas 6.
Media pendukung
operasional 7.
Evaluasi berkala Kuesioner
dan Ordinal
serta  memberikan  catatan  atas  kekurangan  yang  ditemukan  selama  melakukan evaluasi.  Menurut  Andayani  2008,  auditor  internal  berperan  untuk  membantu
manajemen dalam beberapa hal, yaitu: a.
Memonitor  aktivitas  manajemen  puncak  yang  tidak  dapat  dilakukan  sendiri  oleh manajemen puncak.
b. Mengidentifikasi  dan  meminimalkan  risiko.  Semua  organisasi  menetapkan
manajemen  risiko  dengan  melakukan  pendekatan  yang  holistic  meliputi  semua risiko pada perusahaan, yang berasal dari hukum poltik dan pembuat peraturan.
c. Melindungi  manajemen  dalam  bidang  teknis.  Auditor  internal  harus  tahu  data
berasal, bagaimana memrosesnya, dan pengamanan data-data perusahaan. d.
Membantu membuat proses keputusan. e.
Mereview aktivitas perusahaan tidak hanya masa lalu, tetapi juga masa depan. f.
Membantu  manajer  membuat  perencanaan,  mengorganisasi,  mengarahkan  dan mengendalikan masalah.
2. Variabel Dependen
Variabel  Dependen  dalam  penelitian  ini  adalah  pencegahan  fraud  kecurangan. Pencegahan  fraud  merupakan  aktivitas  memerangi  fraud  dengan  biaya  yang  murah.
Upaya  pencegahan  fraud  akan  memberi  penghematan  yang  besar  karena  biaya deteksi,  invetigasi  dan  proses  peradilan  dapat  ditekan,  bahkan  dapat  ditiadakan.
Tindak  fraud  cenderung  meningkat,  oleh  karena  itu  upaya  pencegahan  harus didukung  oleh  seluruh  pelaku  organisasi  baik  para  manajer  maupun  seluruh
karyawan. Di lingkungan organisasi  juga harus tercipta suasana  kerja  yang kondusif dalam menangkal fraud dari segi pengendalian intern, sistem penggajian, dan sistem
penghargaan terhadap kinerja dan prestasi kerja. Pencegahan fraud dilakukan dengan mengeliminasi  faktor-faktor  pendorong  dan  penyebabnya  dan  menerapkan  good
corporate  governance  serta  penerapan  manajemen  risiko.  Pencegahan  fraud  juga dilakukan  dengan  mengeliminasi  faktor-faktor  pendorongnnya  dengan  mengurangi
kesempatan, tekanan, perbaikan moral dan ibadah agama serta penerapan aturan yang tegas  terhadap  pelakunya.  Penerapan  manajemen  risiko  terutama  dalam  hal
pengendalian  risiko  fraud.  Sedangkan,  penerapan  good  corporate  governance terutama berupa penerapan prinsip-prinsip dasarnya dan penerapan secara konsistem
fungsi organ GCG.
G. Teknik Pengumpulan Data