Hasil Penelitian dan Pembahasan
pencegahan fraud di dalam perusahaan. Berikut ini merupakan tabel yang menampilkan pengujian validitas:
Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Auditor Internal Pertanyaan
r hitung r tabel
Keterangan P1
0,923 0,374
Valid P2
0,847 0,374
Valid P3
0,791 0,374
Valid P4
0,824 0,374
Valid P5
0,858 0,374
Valid P6
0,803 0,374
Valid P7
0,841 0,374
Valid P8
0,812 0,374
Valid P9
0,760 0,374
Valid P10
0,893 0,374
Valid P11
0,732 0,374
Valid P12
0,893 0,374
Valid P13
0,775 0,374
Valid P14
0,849 0,374
Valid P15
0,860 0,374
Valid P16
0,893 0,374
Valid P17
0,838 0,374
Valid
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan fraud Pertanyaan
r hitung r tabel
Keterangan P1
0,824 0,374
Valid P2
0,794 0,374
Valid P3
0,674 0,374
Valid P4
0,748 0,374
Valid P5
0,801 0,374
Valid P6
0,818 0,374
Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan fraud Pertanyaan
r hitung r tabel
Keterangan P7
0,826 0,374
Valid P8
0,821 0,374
Valid P9
0,820 0,374
Valid P10
0,719 0,374
Valid P11
0,525 0,374
Valid
Berdasarkan Tabel 5.8 dan 5.9 uji validitas auditor internal dan tabel uji validitas pencegahan fraud, semua pernyataan untuk mengukur auditor internal dan
pencegahan fraud telah mampu digunakan sebagai alat ukur yang relevan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi diantara butir-butir pertanyaan dalam suatu instrumen. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengukur
konsitensi internal yaitu Cronbach’s alpha dengan menggunakan bantuan SPSS 22.
Suatu konstrak atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s
alpha 0,60. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini: Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel yang diukur Cronbach’s
Alpha Standarized
Alpha Keterangan
Auditor Internal Variabel X
0,971 0,60
Reliabel Pencegahan fraud
Variabel Y 0,923
0,60 Reliabel
Berdasarkan Tabel 510, maka dapat dinyatakan indikator dalam penelitian yang disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat digolongkan
sebagai data penelitian yang reliabel. Dengan hasil perhitungan Cronbach alpha’s
untuk variabel auditor internal sebesar 0,971 dan variabel pencegahan fraud sebesar 0,923. Dengan demikian semua variabel mempunyai
Cronbach’s alpha 0,60 dan dinyatakan reliabel.
2. Hubungan Antara Auditor Internal dengan Pencegahan Fraud
Uji korelasi rank spearman digunakan untuk melihat hubungan diantara dua variabel. Berikut ini merupakan hasil uji korelasi rank spearmen antara auditor internal dan
pencegahan fraud: Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara Auditor Internal dan
Pencegahan Fraud
Auditor Internal Pencegahan
fraud Auditor Internal Correlation
Coeeficient Sig. 2-tailed
N Pencegahan fraud Correlation
Coeeficient Sig. 2-tailed
N 1.000
30 .493
.006 30
.493 .006
30 1.000
30
Berdasarkan tabel 5.11, terlihat bahwa angka koefisien korelasi adalah 0,493. Apabila nilai koefisien korelasi dibandingkan dengan tabel 3.3 pedoman interpretasi
koefisien korelasi maka masuk ke dalam tingkat hubungan cukup kuat. Jadi terdapat hubungan cukup kuat antara auditor internal dengan pencegahan fraud di PT.OMS
Oilfield Services. 3.
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil pengujian korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai sebesar 0.493 dan
apabila dibandingkan dengan pedoman interpretasi koefesien korelasi maka masuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke dalam tingkat hubungan cukup kuat. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa auditor internal PT. OMS Oilfield Services mempunyai
hubungan cukup kuat dengan pencegahan fraud. Hasil pengujian ini, didukung oleh hasil wawancara dan pertanyaan terbuka yang telah dilakukan kepada auditor
internal perusahaan juga diketahui bahwa auditor internal PT. OMS Oilfield mempunyai aturan yang ketat dalam mencegah kecurangan oleh karyawan yang
salah satu nya adalah melakukan pengecekkan inventory secara berkala. Lebih jauh auditor internal perusahaan ini juga menyatakan bahwa auditor
internal yang handal dan berani diharapkan dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam upaya mengamankan asset perusahaan, pengamanan dokumen
penting, dan mengantisipasi setiap tindakan kecurangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Hal ini tampaknya konsisten dengan pernyataan P17 yang
mendapatkan nilai mean tertinggi sebsar 6,67. P17 berbunyi: “auditor internal
menemukan solusi untuk mengatasi penyimpangan dan direkomendasikan kepada manajemen”. Adapun pernyataan P4 yang berbunyi: “Auditor internal mengkaji
Sistem Pengendalian Internal SPI pada setiap unit perusahaan ” sesuai dengan salah
satu cara yang dikemukakan oleh Amrizal 2014 untuk mencegah terjadinya fraud, yaitu: Membangun struktur pengendalian intern yang baik.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Kwatingtyas 2014. Kwatingtyas menyimpulkan bahwa auditor internal memiliki pengaruh signifikan
dalam upaya pencegahan fraud. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin baik peran auditor internal dalam aktivitas audit internal perusahaan maka
upaya pencegahan fraud akan semakin efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44