57
Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah
0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted
direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.2.5. Evaluasi Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar
2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk
digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.10. : Normalitas Data
Assessment of normality Variable min max
kurtosis c.r.
X11 1 5
2,894 6,195
X12 1 5
0,601 1,286
X13 2 5
0,112 0,240
X21 1 5
0,263 0,562
X22 1 5
1,244 2,664
X23 1 5
0,218 0,466
Y3 1 5
0,914 1,956
Y4 1 5
0,951 2,036
Y5 1 5
-0,236 -0,505
Multivariate 6,273
2,338 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak
menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler dan Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum
likelihood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan
dalam estimasi selanjutnya.
4.2.6. Analisis Model SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM.
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik.
Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
Gambar. 4.1
Sumber : Lampiran Tabel 4.11. : Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach-Base Model
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 0,797
≤ 2,00 baik
Probability 0,827 ≥ 0,05
baik RMSEA 0,000
≤ 0,08 baik
GFI 0,946 ≥ 0,90
baik AGFI 0,917
≥ 0,90 baik
TLI 1,049 ≥ 0,95
baik CFI 1,000
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model
ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model
belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan
demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Trust, Brand Loyalty
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Credibility
1
Brand Trust
0,005 d_cr
1 X11
er_1 1
1 X12
er_2 1
Satisfaction Performance
0,005 d_sp
X21 er_4
X22 er_5
X23 er_6
1 1
1 1
1 Brand
Loyalty d_bl
Y1 er_7
Y2 er_8
1 1
1 1
X13 er_3
1 Y3
er_9 1
Y4 er_10
1 Y5
er_11 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
Gambar 4.2.
Sumber : Lampiran Tabel 4.12. : Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One-Step Approach-Modifikasi
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 0,532
≤ 2,00 Baik
Probability 0,975 ≥ 0,05
Baik RMSEA 0,000
≤ 0,08 Baik
GFI 0,972 ≥ 0,90
Baik AGFI 0,952
≥ 0,90 Baik
TLI 1,074 ≥ 0,95
Baik CFI 1,000
≥ 0,94 Baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi
ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai
dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model
ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Trust, Brand Loyalty
Model Specification : One Step Approach - Elimination Model
Credibility
1
Brand Trust
0,005 d_cr
1 X11
er_1 1
1 X12
er_2 1
Satisfaction Performance
0,005 d_sp
X21 er_4
X22 er_5
X23 er_6
1 1
1 1
1 Brand
Loyalty d_bl
1 X13
er_3 1
Y3 er_9
1 1
Y4 er_10
1 Y5
er_11 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
4.2.7. Uji Kausalitas