Alasan Orang Menikah Perkawinan

suatu keluarga terkadang mungkin menggunakan ciuman, makanan spesial, mainan, benda atau puisi sebagai suatu simbol untuk menunjukkan cinta Galvin Brommel, 1982. Galvin dan Brommel 1982 menjelaskan mengenai sistem karakteristik yang ada dalam suatu keluarga, yaitu adanya: a. Saling bergantung: dalam suatu keluarga, setiap anggota memiliki keterikatan satu sama lain. Ketika anggota yang lain sedang mengalami kesulitan atau sedang sakit, anggota keluarga yang lain akan membantu menjaga dan memberikan dukungan serta kekuatan sehingga anggota tersebut dapat menghadapi kesulitan tersebut. b. Aturan: setiap keluarga memiliki aturan dan pola komunikasi dalam berinteraksi dengan anggota keluarga. Aturan dan pola komunikasi yang dimiliki suatu keluarga dapat menunjukkan cara keluarga tersebut dapat memecahkan suatu permasalahan yang terjadi. c. Penyesuaian: setiap keluarga memiliki kemampuan dalam merestrukturisasi diri mereka kembali untuk mengatasi perkembangan dan perubahan situasi di sekitar mereka. Keluarga memiliki kemampuan penyesuaian untuk menghadapi situasi-situasi yang mereka alami. d. Keterbukaan: setiap anggota keluarga saling membutuhkan satu sama lain. Mereka saling bergatung satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, keterbukaan sangat diperlukan dalam menjalin komunikasi antar anggota keluarga. Keterbukaan membantu suatu keluarga dalam memahami siatuasi yang dialami setiap anggota keluarga. Berdasarkan hasil penelitian Navran, dalam Galvin Brommel, 1982 menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang sering berkomunikasi satu dengan yang lain akan menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang bahagia. Pasangan yang berbahagia lebih sering melakukan komunikasi, seperti: a. Mereka lebih sering membicarakan hal-hal yang menyenangkan yang terjadi selama hari itu. b. Mereka merasa lebih saling memahami satu sama lain dengan pasangan mereka. c. Mereka mendiskusikan hal-hal yang menarik. d. Mereka selalu berusaha untuk tetap berkomunikasi setiap hari. e. Mereka lebih sering membicarakan satu sama lain mengenai masalah pribadi yang sedang dialami. f. Mereka membuat kata-kata pribadi yang hanya dipahami oleh mereka berdua. g. Mereka sering berdiskusi mengenai berbagai peristiwa, berkaitan dengan diri mereka berdua. h. Mereka lebih sensitif terhadap perasaan yang dialami oleh pasangan mereka dan melakukan penyesuaian diri untuk berbicara dengan pasangan mereka. i. Mereka secara bebas membicarakan hal-hal yang intim tanpa merasa malu. j. Mereka lebih dapat menyampaikan seberapa baiknya pasangan mereka hari ini. k. Mereka juga lebih banyak melakukan komunikasi nonverbal untuk menunjukkan perasaan cinta terhadap pasangan. Gottman et al. dalam Galvin Brommel, 1982 menyimpulkan bahwa perilaku atau komunikasi nonverbal adalah hal yang penting. Mereka menunjukkan ada kemungkinan bahwa pasangan yang sedang mengalami suatu tekanan akan lebih mengekspresikan perasaan mengenai permasalahan yang sedang dihadapi, hal yang dipikirkan, dan ketidaksetujuan, dengan perilaku atau komunikasi nonverbal yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal serta pola komunikasi berperan penting dalam menjaga kestabilan suatu keluarga.

4. Permasalahan dalam Perkawinan

Kertamuda 2009 menjelaskan bahwa dalam perkawinan dan hidup berkeluarga tidak lepas dari adanya permasalahan. Banyak kasus yang disebabkan oleh permasalahan dalam perkawinan yang dapat menimbulkan konflik dan keretakan pada pasangan. Permasalahan yang terjadi seringkali mengancam keharmonisan, kelangsungan hubungan pasangan dan hubungan antaranggota keluarga sehingga terkadang dapat menyebabkan perceraian. Permasalahan tersebut antara lain: a. Pria Idaman Lain PIL dan Wanita Idaman Lain WIL Istilah PIL dan WIL yang sering diggunakan pada masyarakat umum pada dasarnya menunjuk pada istilah affair, selingkuh, ketidaksetiaan, perzinahan, serong atau seks di luar pernikahan yang dilakukan oleh salah satu atau keduanya dari pasangan suami istri. b. Tinggal dengan mertua Beberapa pasangan suami istri yang telah menikah seringkali memilih untuk tetap tinggal dengan salah satu orangtua mereka. Terdapat banyak alasan yang membuat pasangan suami istri tetap tinggal dengan orangtua ataupun mertua. Masalah yang muncul adalah tidak cukup mudah untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru sebagai tempat tinggal. Permasalahan yang sering timbul adalah mengenai komunikasi, budaya, nilai-nilai, persepsi, serta masalah- masalah yang terkait dengan pola asuh di keluarga tersebut. c. Pertengkaran antaranggota keluarga Adakalanya hubungan antaranggota tidak berjalan dengan mulus, banyak faktor yang menjadi penyebab perselisihan. Faktor tersebut dapat muncul baik dari dalam maupun luar keluarga tersebut. Masalah yang tidak dapat dikendalikan akan memunculkan konflik yang berkepanjangan sehingga sering mengakibatkan pertengkaran antaranggota keluarga.