saling terkait, isu-isu apa yang ditekankan dan perumpamaan-perumpamaan apa yang digunakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat theory-led thematic analysis
. Dalam model analisis ini, kajian literatur ditargetkan untuk membuat pemetaan referensi-referensi yang relevan atau
mirip atau mendekati topik penelitian. Namun, selain itu peneliti juga secara sengaja memilih teori atau rujukan pustaka tertentu untuk dijadikan acuan
pelaksanaan penelitian pengambilan data, analisa data, dan pembahasan hasil penelitian. Theory-led thematic analysis adalah pemilahan informasi
berdasarkan tema-tema yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengambilan data yang mengacu pada teori psikologi tertentu.
Tabel 1. Pedoman Wawancara dan Pengkodean Panduan Analisis Wawancara Aspek
Deskripsi Tujuan
Pertanyaan
Awal A
Situasi perkawinan sebelum terjadi
perselingkuhan A1
Mengetahui penyebab dari
perselingkuhan. 1.
Ceritakanlah tentang istri Anda, sebelum terjadi perselingkuhan?
A1.1 2.
Ceritakan keseharian Anda dan istri Anda sebelum terjadi
perselingkuhan? A1.2 3.
Ceritakan permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan
perkawinan Anda, sebelum
peristiwa perselingkuhan? A1.3 4.
Bagaimana Anda menyelesaikan permasalahan yang terjadi? A1.4
Tengah T
1. Mengetahui
perselingkuhan T1
2. Tahap terluka
T2 3.
Tahap membenci
T3 Mengetahui
dampak yang dirasakan subjek
setelah mengetahui perselingkuhan
istri. 1.
Ceritakan bagaimana Anda mengetahui istri Anda telah
berselingkuh? T1.1 2.
Apa yang ada dalam pikiran Anda setelah mengetahui istri Anda
selingkuh? T2.2; T3.2 3.
Bagaimana perasaan Anda saat itu? T2.3; T3.3
4. Ceritakan apa yang Anda lakukan
setelah mengetahui perselingkuhan itu? T2.4; T3.4
Akhir AK
1. Tahap
penyembuhan AK1
2. Tahap kembali
bersama AK2 Mengetahui proses
subjek memaafkan perselingkuhan
istri. 1.
Apa yang membuat Anda memutuskan untuk tetap
mempertahankan perkawinan? AK1.1
2. Bagaimana anggapan Anda
terhadap istri setelah memutuskan tetap mempertahankan
perkawinan? AK1.2
3. Bagaimana perasaan Anda saat itu,
setelah Anda membuat keputusan demikian? AK1.3
4. Kesulitan apa yang Anda hadapi
ketika memutuskan untuk tetap mempertahankan perkawinan?
AK1.4 5.
Apa yang Anda pelajari dari peristiwa perselingkuhan? AK1.5
6. Bagaimana perasaan Anda saat ini
dalam menjalani kehidupan perkawinan bersama istri? AK2.6
7. Setelah peristiwa perselingkuhan
tersebut telah berlalu, saat ini bagaimana Anda menilai istri
Anda? AK2.7 8.
Apa yang biasa Anda lakukan sekarang bersama istri? AK2.8
F. Keabsahan Data
1. Kredibilitas kepercayaan
Istilah kredibilitas digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan istilah validitas dalam penelitian kuantitatif. Kredibilitas
dalam penelitian kualitatif yang dimaksudkan adalah menyangkut kualitas penelitian kuliatatif yang telah dilakukan. Kredibilitas penelitian kulitatif
dilihat dari keberhasilan peneliti dalam mencapai maksud penelitian yaitu mengeksplorasi masalah, mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial,
atau pola interkasi. Penelitian yang telah dilakukan dapat menunjukkan deskripsi mendalam mengenai aspek-aspek terkait dan interaksi dari
berbagai aspek. Penelitian yang dilakukan juga menjamin bahwa subjek penelitian diidentifikasikan dan dideskripsikan secara akurat Poerwandari,
2005. Validitas penelitian kulitatif dilihat dari orientasi dan upaya peneliti melalui penelitian yang dilakukan, mendalami dunia empiris, dengan
menggunakan metode yang paling cocok untuk pengambilan dan analisis data Sarantakos, dalam Poerwandari 2005. Dalam penelitian ini validitas
yang diggunakan adalah validitas argumentatif, yakni hasil dan kesimpulan penelitian dapat dipahami secara rasional serta dapat dibuktikan dengan
melihat kembali ke data mentah. Validitas lain yang digunakan adalah validitas ekologis, yakni menunjuk pada sejauh mana penelitian yang
dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang diteliti, sehingga justru kondisi apa adanya dan kehidupan sehari-hari menjadi konteks penting
penelitian. 2.
Dependabilitas kebergantungan
Istilah dependenbilitas digunakan dalam penelitian kulitatif untuk menggantikan istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Hal-hal yang
dianggap penting dalam menentukan dependabilitas, antara lain: 1
koherensi , yakni metode yang dipilih memang mencapai tujuan yang
diinginkan, 2 keterbukaan, yakni sejauh mana peneliti membuka diri dengan memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai
tujuan, 3 diskursus, yakni sejauh mana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan temuan dan analisisnya dengan orang-orang lain. Melalui
konstruk dependabilitas peneliti memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi menyangkut fenomena yang diteliti, juga perubahan
dalam desain sebagai hasil dari pemahaman yang lebih mendalam tentang setting yang diteliti Poerwandari, 2005.
3. Konfirmabilitas
Konsep mengenai konfirmabilitas dalam penelitian kulitatif ini diggunakan untuk menggantikan konsep objektivitas dalam penelitian
kuantitatif. Objektivitas dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai sesuatu yang muncul dari hubungan subjek-subjek yang berinteraksi.
Objektivitas dalam penelitian kulitatif yang penting adalah mengenai transparansi, yakni kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka proses
dan elemen-elemen penelitiannya, sehingga memungkinkan pihak lain melakukan penilaian. Objektivitas dalam penelitian kulitatif dilihat dalam
kerangka kesamaan pandangan atau analisis terhadap objek atau topik yang diteliti. Dalam hal ini objektivitas ditampilkan melalui sejauh mana
diperoleh kesetujuan di antara peneliti-peneliti mengenai aspek yang dibahas Poerwandari, 2005.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dulu mempersiapkan
pedoman wawancara sesuai dengan permasalahan yang menjadi topik
penelitian.
2. Peneliti kemudian melakukan uji coba wawancara terhadap pasangan
pacaran yang pernah mengalami permasalahan yang menjadi topik penelitian. Hal ini ditujukkan untuk memastikan pertanyaan yang telah
dibuat oleh peneliti dapat dipahami oleh subjek penelitian sesuai dengan
tujuan penelitian.
3. Peneliti merevisi pertanyaan-pertanyaan yang tidak dipahami oleh subjek
berdasarkan dari hasil uji coba wawancara.
4. Peneliti memilih subjek berdasarkan kriteria penelitian yang telah
ditetapkan yaitu subjek memiliki pengalaman dengan istri yang pernah selingkuh, pasangan tersebut tetap mempertahankan perkawinan, dan
subjek bersedia untuk membagikan pengalaman dengan peneliti.
5. Peneliti menghubungi subjek melalui via telepon untuk melakukan
pendekatan dan membangun rapport.
6. Peneliti bertemu dengan subjek untuk melakukan pendekatan, membangun
rapport dan menentukan jadwal pertemuan untuk melakukan wawancara.
62
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan wawancara dengan subjek 1 ES
dan subjek 2 DN:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Wawancara dengan Subjek Penelitian SUBJEK
TEMPAT TANGGAL
WAKTU KETERANGAN
ES Rumah
Peneliti Selasa,
26 Maret 2013
Selasa, 7 Mei 2013
Jumat, 17 Mei 2013
10.00-11.00
10.00- 13.00
10.00- 13.30 Membangun rapport
dan wawancara latar belakang.
Wawancara mengenai proses subjek
memaafkan istri yang pernah selingkuh
Tahap 1. Wawancara mengenai
proses subjek memaafkan istri yang
pernah selingkuh Tahap 2.
DN Rumah
Subjek Sabtu,
11 Mei 2013 10.00- 13.30
Membangun rapport wawancara latar
belakang dan Wawancara mengenai
proses subjek