Teori Maslow Teori dua Faktor Herzberg

Motivasi juga berkepentingan dengan pilihan yang di lakukan orang dan arah prilaku mereka. Sedang prilaku menjaga atau memelihara berapa lama orang akan terus berusaha untuk mencapai tujuan. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses prilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intensitas, bersifat terus menerus dan adanya tujuan. 2.1.2. Teori-Teori Motivasi

1. Teori Maslow

Menurut Koontz tahun 1990 salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori Hirarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan Fisiologis Basic Need Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu b. Kebutuhan akan Rasa Aman Securily Needs Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan. Universitas Sumatera Utara c. Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi Social Needs Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja - Kebutuhan akan perasaan dihormati - Kebutuhan untuk bisa berprestasi - Kebutuhan untuk bisa ikut serta d. Kebutuhan penghargaan Esteem Needs Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status dan keyakinan akan diri sendiri. e. Kebutuhan perwujudan diri Self-Actualization Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya.

2. Teori dua Faktor Herzberg

Teori dua kebutuhan dikembangkan oleh Herzberg pada sekitar tahun 1959, dari hasil penelitiannya Herzberg merumuskan terdapat dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan di mana rasa puas atau tidak yang dirasakan oleh karyawan akan sangat mempengaruhi tingkat motivasi yang dimiliki karyawan yang bersangkutan, kepuasan dan ketidakpuasan itu digambarkan dalam bentuk sebuah kontinum, teori dua faktor menitik beratkan pengaruh faktor lingkungan dalam mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Dua faktor yang dikembangkan oleh Herzberg ini adalah: Pertama Herzberg menyebutkan Hyegenis atau maintened factor yaitu faktor- faktor yang keberadaannya dapat menghindarkan karyawan dari rasa Universitas Sumatera Utara ketidakpuasan yang akan mempengaruhi motivasi kerjanya, faktor ini dapat berbentuk upah, kebijakan yang diberikan perusahaan, hubungan antar pekerja, status dalam lingkungan dan sebagainya. Faktor-faktor ini hanya bertindak menghilangkan atau memperkecil ketidakpuasan dalam kerja yang dirasakan karyawan namun tidak dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya. Faktor kedua disebut Motivator faktor, faktor yang keberadaannya dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang bersangkutan. Termasuk dalam faktor ini adalah faktor prestasi, adanya pengakuan atau penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan ini sendiri dan adanya kesempatan untuk mengembangkan diri khususnya dalam hal pekerjaan seperti adanya program promosi jabatan. Adapun hal-hal dalam lingkungan kerja yang termasuk dua faktor ini dikembangkan oleh James L. Riggi et. All. 1987 di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Organisasi Industri dan Manajemen Faktor motivasi faktor 1. Prestasi Peningkatan motivasi yang 2. Promosi tercukupi 3. Pengakuan 4. Tanggung Jawab 5. Tugas itu sendiri 6. Kemungkinan Faktor pemeliharaan yang 1. Perusahaan menyebabkan ketidakpuasan 2. Hubungan interpersonal dengan supervisi 3. Hubungan interpersonal dengan sub ordinal 4. Interpersonal relation with equa l 5. Pekerjaan dan keamanan finansial 6. Kualitas dan kompetensi pengawas 7. Gaji 8. Statusyang dihubungkan dengan lingkungan pekerjaan 9. Kondisi pekerjaan Skema 1: Hubungan Faktor Motivasi Sumber: James L.Riggi et All,1987 Universitas Sumatera Utara Teori dua faktor akan sangat membantu para manajer atau pimpinan dalam mengenali kondisi yang ada disekitar karyawannya atau bawahannya bila dirasa terdapat ketidak puasan dalam diri karyawan maka seorang manajer dapat meninjau kembali hygienies faktor dan memperbaiki faktor-faktor tersebut sehinggga dapat menghilangkan atau bahkan menghilangkan ketidak puasan dalam diri karyawan tersebut namun apabila manajer menilai bahwa motivasi kerja pada karyawan rendah maka manajer dapat meninjau motivational faktor dan segera memperbaikinya supaya kinerja karyawannya dapat ditingkatkan.

3. Teori Kebutuhan ERG Alderfer