BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi
Motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan prilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behaviour
Robert Kinicki, 2001. Manajer perlu memahami proses psikologis ini apabila mereke ingin berhasil membina pekerja menuju pada penyelesaian sasaran
organisasi. Sedangkan Robbins 2003 menyatakan motivasi sebagai proses yang
menyebabkan intensitas intensity, arah direction, dan usaha terus menrus persistence individu menuju pencapaian tujuan. Intensitas menunjukkan
seberapa keras seseorang berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak mungkin mengarah pada hasil kinerja yang baik, kecuali usaha dilakukan dalam arah yang
menguntungkan organisasi. Karenanya harus di pertimbangkan kualitas usaha maupun intensitasnya. Motivasinya merupakan ukuran berapa lama seseorang
dapat menjaga usaha mereka. Individu yang termotivasi akan menjalankan tugas cukup lama untuk mencapai tujuan mereka.
Sementra itu, Greenberg Baron 2003 berpendapat bahwa motivasi merupakan serangkaian proses yang membangkitkan arouse, mengarahkan
direct, dan menjaga maintain prilaku manusia menuju pada pencapaian tujuan. Membangkitkan berkaitan dengan dorongan atau energi di belakang tindakan.
8
Universitas Sumatera Utara
Motivasi juga berkepentingan dengan pilihan yang di lakukan orang dan arah prilaku mereka. Sedang prilaku menjaga atau memelihara berapa lama orang akan
terus berusaha untuk mencapai tujuan. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan dorongan terhadap serangkaian proses prilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi
unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intensitas, bersifat
terus menerus dan adanya tujuan. 2.1.2. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Maslow
Menurut Koontz tahun 1990 salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori Hirarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling
tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis Basic Need
Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu b.
Kebutuhan akan Rasa Aman Securily Needs Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja,
perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan.
Universitas Sumatera Utara
c. Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi Social Needs
Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja -
Kebutuhan akan perasaan dihormati -
Kebutuhan untuk bisa berprestasi -
Kebutuhan untuk bisa ikut serta d.
Kebutuhan penghargaan Esteem Needs Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status
dan keyakinan akan diri sendiri. e.
Kebutuhan perwujudan diri Self-Actualization Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi, yakni kebutuhan
untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya.
2. Teori dua Faktor Herzberg
Teori dua kebutuhan dikembangkan oleh Herzberg pada sekitar tahun 1959, dari hasil penelitiannya Herzberg merumuskan terdapat dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan di mana rasa puas atau tidak yang dirasakan oleh karyawan akan sangat mempengaruhi tingkat motivasi yang
dimiliki karyawan yang bersangkutan, kepuasan dan ketidakpuasan itu digambarkan dalam bentuk sebuah kontinum, teori dua faktor menitik beratkan
pengaruh faktor lingkungan dalam mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Dua faktor yang dikembangkan oleh Herzberg ini adalah:
Pertama Herzberg menyebutkan Hyegenis atau maintened factor yaitu faktor-
faktor yang keberadaannya dapat menghindarkan karyawan dari rasa
Universitas Sumatera Utara
ketidakpuasan yang akan mempengaruhi motivasi kerjanya, faktor ini dapat berbentuk upah, kebijakan yang diberikan perusahaan, hubungan antar pekerja,
status dalam lingkungan dan sebagainya. Faktor-faktor ini hanya bertindak menghilangkan atau memperkecil ketidakpuasan dalam kerja yang dirasakan
karyawan namun tidak dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.
Faktor kedua disebut Motivator faktor, faktor yang keberadaannya dapat
meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang bersangkutan. Termasuk dalam faktor ini adalah
faktor prestasi, adanya pengakuan atau penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan ini sendiri dan adanya kesempatan untuk mengembangkan diri khususnya dalam
hal pekerjaan seperti adanya program promosi jabatan. Adapun hal-hal dalam lingkungan kerja yang termasuk dua faktor ini dikembangkan oleh James L. Riggi
et. All. 1987 di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Organisasi Industri dan Manajemen Faktor motivasi faktor
1. Prestasi Peningkatan motivasi yang 2. Promosi
tercukupi 3. Pengakuan
4. Tanggung Jawab 5. Tugas itu sendiri
6. Kemungkinan
Faktor pemeliharaan yang 1. Perusahaan
menyebabkan ketidakpuasan 2. Hubungan interpersonal dengan supervisi 3. Hubungan interpersonal dengan sub ordinal
4. Interpersonal relation with equa l 5. Pekerjaan dan keamanan finansial
6. Kualitas dan kompetensi pengawas 7. Gaji
8. Statusyang dihubungkan dengan lingkungan pekerjaan
9. Kondisi pekerjaan
Skema 1: Hubungan Faktor Motivasi Sumber: James L.Riggi et All,1987
Universitas Sumatera Utara
Teori dua faktor akan sangat membantu para manajer atau pimpinan dalam mengenali kondisi yang ada disekitar karyawannya atau bawahannya bila dirasa
terdapat ketidak puasan dalam diri karyawan maka seorang manajer dapat meninjau kembali hygienies faktor dan memperbaiki faktor-faktor tersebut
sehinggga dapat menghilangkan atau bahkan menghilangkan ketidak puasan dalam diri karyawan tersebut namun apabila manajer menilai bahwa motivasi
kerja pada karyawan rendah maka manajer dapat meninjau motivational faktor dan segera memperbaikinya supaya kinerja karyawannya dapat ditingkatkan.
3. Teori Kebutuhan ERG Alderfer
Teori ERG Alderfer Existence, Relatedness, Growth adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan
adanya 3 kebutuhan pokok manusia: a.
Existence Needs Kebutuhan Keadaan adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari maslow yaitu
melipu kebutuhan dan kebutuhan akan rasa nyaman serta hygiene factor dari herzberg
b. Relatedness Need kebutuhan berhubungan, mencakup kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari maslow dan hygiene factor dari Herzberg.
c. Growth Needs Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang mendo rong
seseorang yang memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan
Universitas Sumatera Utara
perwujudan diri dari maslow dan motivation factor dari Herzberg Koontz, 1990
4. Teori Motivasi Ekspektansi
Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna
mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut Koontz, 1990.
5. Teori Motivasi Klasik
Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena uang. Konsep ini
menyatakan bahwa seseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus
dilakukan Griffin, 1998.
6. Teori Motivasi Prestasi Dari Mc Clelland
Mc Clelland mengemukakan teorinya yaitu Mc Clelland Achievement Motivation Theory atau teori Motivasi Prestasi Mc Clelland. Menurut M Clelland
yang dikutip oleh Hasibuan 2005 teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan
digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.
Dari beberapa teori motivasi di atas dapat disimpulkan tidak cukup memenuhi kebutuhan makan dan minum pakaian saja. Akan tetapi orang juga
mengharapkan pemuasan kebutuhan biologis dan psikologis orang tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
hidup bahagia. Semakin tinggi status seseorang dalam perusahaan, maka motivasi mereka semakin tinggi dan hanya pemenuhan jasmaniah saja. Semakin ada
kesempatan untuk memperoleh kepuasan material dan non material dari hasil kerjanya, semakin bergairah seseorang untuk bekerja dengan
mengerahkan kemampuan yang dimilikinya.
2.2. Kepuasan Kerja 2.2.1 Definisi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antar jumlah penghargaan yang di terima pekerja dan
jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima Robbins, 2003. Greenberg Baron 2003 mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap
positif atau negatif yang di lakukan individual terhadap pekerjaan mereka. Sementara itu, Vecchio 1995 menyatakan kepuasan kerja sebagai pemikiran,
perasaan, dan kecendrungan tindakan seseorang, yang merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan.
Pandangan senada di kemukakan Gibson 2000 yang menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang di miliki pekerja tetntang pekerjaan mereka.
Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka tentang pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan respon affective atau emosional terhadap
berbagai segi pekerjaan seseorang Kreitner Knicki, 2001 . Defenisi ini menunjukkan bahwa job satisfaction bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang
dapat relatif puas dengan salah satu aspek lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan memerlukan interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti peraturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup dengan
kondisi kerja mencerminkan sikap dan bukan prilaku. Kepuasan kerja merupakan variabel tergantung utama karena 2 alasan, yaitu 1, menunjukkan hubungan
dengan faktor kinerja dan 2, merupakan referensi nilai yang di pegang banyak peneliti perilaku organisasi.
Keyakinan bahwa pekerja yang puas lebih produktif dari pada yang tidak puas menjadi pendirian banyak manajer bertahun-tahun. Namun, banyak
kenyataan mempertanyakan asumsi hubungan kausal tersebut. Peneliti yang memiliki nilai humanitas kuat menolak bahwa kepuasan merupakan tujuan yang
legimate suatu organisasi. Mereka juga menolak bahwa organisasi bertanggung jawab menyediakan pekerjaan yang menantang dan secara intrisik menghargai.
2.2.2. Teori Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat orang lebih puas terhadap pekerjaanya daripada beberapa lainnya.teori ini juga mencari
landasan tentang proses perasaan orang terhadap kepuasan kerja.
Teori kepuasan kerja terdiri dari : 1. Teori dua faktor
Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan bahwa satisfaction kepuasan dan dissatisfaction ketidakpuasan merupakan
bagian dari kelompok variabel yang berbeda,yaitu motivator dan hyegene factor. Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor tertentu memberikan
kepuasan apabila tersedia dan menimbulkan ketidakpuasan apabila tidak ada,pada
Universitas Sumatera Utara
teori ini ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi sekitar pekerjaanseperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas, pengawasan, dan hubungan
dengan orang lain, dan bukannya dengan pekerjaan itu sendiri.karena faktor ini mencegah reaksi negatif, dinamakan sebagai hyegene atau maintenance factors.
Sebaliknya, kepuasan ditarik faktor yang terkait denagn pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya, seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam
pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan.karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi,
dinamakan motivators.
2. Teori Nilai
Kepuasan Kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diteriama individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin
puas.semakin sedikit mereka menerima hasil, akan kurang puas. Value theory memfokuskan pada hasil mana pun yang menilai orang tanpa memperhatikan
siapa mereka. Kunci menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah perbedaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang.semakin besar perbedaan, semakin
rendah kepuasan orang. Implikasi teori ini mengundang perhatian pada aspek pekerjaan yang perlu
diubah untuk mendapatkan kepuasan kerja.secara khusus teori ini menganjurkan bahwa aspek tersebut tidak harus sama berlaku untuk semua orang, tetapi
mungkin aspek nilai dari pekerjaan tentang orang-orang yang merasakan adanya pertentangan serius.
Universitas Sumatera Utara
Dengan menekankan pada nilai-nilai, teori ini menganjurkan bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor oleh karena itu, cara yang
efektif untuk memuaskan pekerjaan adalah dengan menentukan apa yang mereka inginkan dan apabila mungkin memberikannya.
Faktor penentu kepuasan kerja yang disebut Job Descriptive Index JDI Luthans dan Spector dalam Robins, 2006, yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri
Tingkat dimana sebuah pekerjaan menyediakan tugas yang menyenangkan, kesempatan belajar dan kesempatan untuk mendapatkan tanggung
jawab. Hal ini mejadi sumber mayoritas kepuasan kerja. Menurut Locke, ciri-ciri intrinsik yang menentukan kepuasan kerja adalah keragaman, kesulitan, jumlah
pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, kendali terhadap metode kerja, kemajemukan, dan kreativitas.
2. Gaji
Menurut penelitian Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajad sejauh mana gaji memenuhi
harapan-harapan tenaga kerja, dan bagaimana gaji diberikan. Upah dan gaji diakui merupakan faktor yang signifikan terhadap kepuasan kerja.
3. Kesempatan atau promosi Karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan
memperluas pengalaman kerja, engan terbukanya kesempatan untuk kenaikan jabatan.
Universitas Sumatera Utara
4. Supervisor Kemampuan supervisor untuk menyediakan bantuan teknis dan perilaku
dukungan. Menurut Locke, hubungan fungsional dan hubungan keseluruhan yang positif memberikan tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan.
5. Rekan kerja Kebutuhan dasar manusia untuk melakukan hubungan sosial akan
terpenuhi dengan adanya rekan kerja yang mendukung karyawan. Jika terjadi konflik dengan rekan kerja, maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan
karyawan terhadap pekerjaan.
2.3. Kinerja 2.3.1. Definisi Kinerja
Kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaanya Robbin, 2008. Menurut Mitchell yang dikutip oleh Sedarmayanti
2009, kinerja meliputi beberapa aspek yaitu :
a.
Kualitas pekerjaan b. Kecepatan
c. Prakarsa d. Kemampuan
c. Komunikasi Kelima aspek tersebut diatas dapat dijadikan ukuran dalam mengadakan
pengakajian tingkat kinerja seseorang.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Dosen
Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada bab 1 pasal 1 dijelaskan yang dimaksud dengan dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan. Dengan tugas utama mentranformasikan,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
UU No 14 2005. Sedangkan yang dimaksud dengan dosen tetap sesuai dengan borang
akredotasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagi tenaga tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Termasuk dosen penugasan
Kopertis dan dosen yayasan pada perguruan tinggi swasta dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi
minimum jamminggu BAN PT, 2011. Dosen sebagai jabatan fungsional adalah profesi yang melakuka n
pekerjaanya dalam proses pembelajaran secara profesional dalam rangka mencapai standar mutu lulusan sesuai kompetensi yang diharapkan.oleh
karenanya diharapakan dosen harus memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran sesuai kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik Sanjaya, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Dalam upaya peningkatan kinerjanya, dosen harus melaksanakan profesinya sesuai dengan tugas, peran dan kompetensinya sesuai dengan
tridarma perguruan tinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tugas, peran serta kompetensi dosen tersebut meliputi peran dosen
sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator serta evaluator Abidin, 2001.
Kompetensi tenaga pendidik khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2010.
Dosen menempati arti yang penting dalam kegiatan operasioanal sebuah perguruan tinggi, memilki fungsi dan tugas sebagai image builder pembangun
citra dan sebagi jembatan antara perguruan tinggi dengan publik mahasiswa, karyawan, orang tua, para profesional dan sebagainya. Selain memiliki fungsi
pokok tersebut dosen juga diharapkan tanggap dengan berbagai permasalahan dan hal-hal yang aktual sehingga tidak terjadi distorsi informasi dan komunikasi
Surya, 2006.
2.3.3. Kinerja Dosen
Kinerja dosen dinilai dari hasil kerja di bidang pendidikan tinggi,bidang bimbingan, bidang penelitian, bidang pengabdian, dan bidang administrasi. Untuk
menghasilkan kinerja yang tinggi, dosen harus menjalankan semua
Universitas Sumatera Utara
fungsinyadengan baik. Tugas-tugas dosen dalam menjalankan profesinya adalah mendidik, membimbing, meneliti, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi proses trasnformasi kepakaran, penggunaan teknologi pembelajaran, dan yang di dukung oleh
komitmen, motivasi, dan kesejahteraan di harapkan mendapatkan profil dosen yag dapat meningkatkan kerja, akan dapat dilakukan perencanaan dan
pengembangan sumber daya dosen ke arah peningkatan kualitas lulusan dan kuantitas perguruan tinggi Haryadi, 2010.
Dalam pedoman yang di keluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2010, uraian tugas dosen sesuai dengan
tridharma perguruan tinggi yang mempersyaratkan beban kerja dosen paling sedikit 12 dua belas SKS dan paling banyak 16 enam belas SKS untuk tiap
semester di jelaskan sebagai berikut : a.
Tugas melakukan pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan,b. Tugas
melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang di selenggarakan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan,c. Tugas melakukan pengabdian
kepada masyarakat sepadan dengan 3 tiga SKS. Pada pedoman penghitungan beban kerja dosen institusi Pendidikan
Tenaga Kesehatan yang di keluarkan oleh Badan Pengembangan Dan
Universitas Sumatera Utara
Pemberdayaan SDM Kesehatan tahun 2011 dijelaskan bahwa tugas utama dosen sebagai berikut :
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Dapat berupa : 1.
Melaksnakan perkuliahantutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktek keguruan, praktek
bengkelstudiokebun percobaanteknologi pengajaran, 2. Membimbing seminar mahasiswa, 3. Membimbing kuliah kerja nyata KKN, Praktek
kerja nyata PKN, praktek kerja lapangan PKL, 4. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan
laporan hasil penelitian tugas akhir. Membimbing 6 mahasiswasemester sepadan dengan 1 SKS, 5. Penguji pada ujian
akhir Menguji 6 mahasiswasemester sepadan dengan 1 SKS, 6. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan,
7. Mengembangkan program perkulihan, 8. Mengembangkan bahan pengajaran, 8. Menyampaikan orasi ilmiah, 9. Membimbing dosen yang
lebih rendah jabatannya. b.
Bidang penelitian dan pengembangan Dapat berupa :
1. Menghasilkan karya penelitian atau karya ilmiah. Tingkat lokal setara
3 SKS , regional 4 SKS, nasionalinternasional 5 SKS denga anggota maksimal 3 orang dengan persentase peneliti utama 60 dan masing-
masing anggota 40,2. Menerjemahkan menyadur buku ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
setara dengan 2 SKS,3.Mengedit menyunting karya ilmiah. setara dengan 2 SKS,4. Membuat rancangan dan karya teknologi.
c. Bidang pengabidian kepadsa masyarakat
Dapat berupa : 1.
Menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintah pejabat negra sehingga harus di bebaskan dari jabatan organiknya, 2. Melaksanakan
pengembagan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat, 3. Memberi latihanpenyuluhanpenataran kepada
masyarakat setara dengan 1 SKS, 4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas
umum pemerintah dan pembangunan. setara dengan 1 SKS, 5.Membuatmenulis karya pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan format laporan beban kerja dosen dan evaluasi kinerja dosen STIKes Putra Abadi Langkat yang di keluarkan oleh Direktorat jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2010 serta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2011, tugas dosen pada aspek tridharma
perguruan tinggi sesuai uraian di atas penilaian kinerjanya dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Pengukuran nilai yang telah di dapatkan oleh dosen pada unsur tridharma
perguruan tinggi pada kurun waktu 1 semester di bagi dengan penilaian standar yang seharusnya mereka selesaikan pada waktu 1 semester di kali
100,2.Nilai standar yang harus di capai adalah 12-16 SKS,Unsur pendidikan dan penelitian sebanyak 9-13 SKS dikali 100,3. Unsur
Universitas Sumatera Utara
pengabdian kepada masyarakat sebanyak 3 SKS dikali 100,4.Penilaian kinerja dosen pada aspek tridharma perguruan tinggi yang optimal di
gunakan standar 13 SKS untuk unsur pendidikan dan penelitian serta 3 SKS untuk unsur pengabdian kepada masyarakat.
Aspek tugas dosen yang terkait dengan tridarma perguruan tinggi secara melembaga adalah kegiatan yang mendapatkan izin dari Ketua STIKes Putra
Abadi Langkat dengan suatu surat keputusan atau surat tugas.Unsur yang terdapat dalam tridharma perguruan tinggi Badan PPSDM Kesehatan , 2011 sebagai
berikut : 1.
Pendidikan adalah pengembangan kemampuan dan jati diri peserta didik sebagai wujud kepribadian yang utuh, melalui program pengajaran yang
diarahkan melalui kurikulum program studi,2.Pengajaran adalah pengembangan penalaran peserta didik untuk mendalami kaidah-kaidah
keilmuan sebagai pelaksanaan tugas fungsional dosen yang terdiri dari pemilhan dan pengorganisasian materi, pelakdsanaan kegiatan
pembelajaran, dan penilaiaan proses serta hasil pembelajaran sesuai dengan sasaran kurikulum yang telah di tentukan,3.Penelitian adalah
kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran danatau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan
atau kesenian,4.Pengabdian kepada masyarakat adalah pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang di lakukan oleh dosen secara
melembaga, yang hasilnya bermanfaat bagi usaha mencerdaskan atau mensejahterakan kehidupan bangsa.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Landasan Teori
Menghadapi persaingan yang semakin ketat antar perguruan tinggi menuntut STIKes Putra Abadi Langkat untuk dapat meningkatkan kualitasnya
agar dapat memiliki keunggulan yang kompetitif dan mencapai visi, misi dan tujuan institusi dengan optimal. Oleh karena itu, strategi-strategi yang tepat harus
direncanakan dengan baik dalam rangka pencapaian visi dan misi tersebut. Mangkuprawira 2004 menjelaskan bahwa strategi adalah cara mengerjakan
sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Ia merupakan sebuah rencana permanen untuk sebuah kegiatan, termasuk formulasi tujuan dan kumpulan rencana
kegiatan. Strategi sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting, karena manusia berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan
tujuan yang ingin dicapai sebuah perguruan tinggi. Mengingat manusia sangat berperan aktif dalam pencapaian tujuan, maka
sumber daya manusia perlu dikelola dengan optimal, untuk itu institusi perlu mengelola dan memenuhi kebutuhan maupun keinginan tenaga kependidikan.
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul sebagai penggerak utama institusi. Salah satu bentuk
pengelolaan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki adalah dengan berupaya mencapai motivasi, kepuasan kerja dosen melalui perencanaan peningkatan
kepuasan kerja, sehingga tercipta keseimbangan antara kepentingan institusi dengan kepentingan dosen. Oleh karena itu, institusi perlu memberikan perhatian
terhadap masalah kepuasan kerja dosen, dengan adanya peningkatan motivasi dan
Universitas Sumatera Utara
kepuasan kerja diharapkan dapat meningkatkan kinerja dosen karena termotivasi untuk bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang terbaik pada institusi.
Skema 2 : Kerangka Teori
Persaingan Antar Perguruan tinggi
Visi, misi dan Tujuan STIKes PAL Strategi SDM
Pengelolaan SDM
Dosen
Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap
Hirarki Maslow : -Keb Fisiologis
-Keb rasa aman -Keb sosial
-Keb penghargaan -Keb aktualisasi diri
SDM yang unggul
Motivasi dan kepuasan kerja
Perencanaan peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan kinerja JDIJob Descrivtive
index : -Pekerjaan
-Gaji -Promosi
-Supervisor -Rekan kerja
Persaingan Antar Perguruan tinggi
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kebutuhan maslow dan teori JDI Job Descriptive IndexLuthans dan Spector dalam
Robins,2006. Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah
Sebagai berikut ; 1 Variabel independen adalah motivasi kerja dan kepuasan kerja yang digunakan untuk mempengaruhi kinerja 2 Variabel dependen adalah
variabel kinerja yang dipengaruhi oleh motivasi dan kepuasan kerja. Indikator pengukuran motivasi kerja, peneliti adopsi dari danang sunyoto,
2011 merupakan kebutuhan dasar Maslow kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri.
Sedangkan indikator pengukuran kepuasan kerja, peneliti modifikasi dari Job Descrivtive Index Luthans Spector dalam Robins, 2006. Indikator
pengukuran kinerja dosen, peneliti adopsi dari pedoman evaluasi kinerja dosen dari universitas pendidikan Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Skema 3 : Kerangka konseptual pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Di STIKes
Putra Abadi Langkat
Motivasi Kerja : -
Kebutuhan Fisiologis -
Kebutuhan rasa aman -
Kebutuhan sosial -
Kebutuhan Penghargaan
Kepuasan Kerja : -
Pekerjaan -
Gaji -
Promosi -
Supervisor -
Rekan kerja Kinerja Dosen :
- Pendidikan
- Penelitian
- Pengabdian masyarakat
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN