Munculnya Stasiun Kereta Api Di Yogyakarta

47 47 Staatsblad tahun 1875 no. 141. 15 Pembangunan jalur ini merupakan usulan dari menteri urusan daerah jajahan yang baru, W. Baron Goltstein yang bermaksud menambah jalur kereta SS.

B. Munculnya Stasiun Kereta Api Di Yogyakarta

Munculnya stasiun kereta api di daerah Vorstenlanden, khususnya di Yogyakarta erat kaitannya dengan keberadaan hak konsesi atas tanah. Hak Konsesi merupakan hak dimana si pemegang hak yang biasanya adalah badan usaha memiliki kuasa untuk melakukan eksploitasi atas tanah tersebut bagi kepentingan umum. 16 Dalam perjalanannya hak konsesi di daerah Yogyakarta diberikan pada badan usaha yang bergerak dalam bidang transportasi trem dan kereta api, pertambangan, dan kehutanan. Hal ini dikarenakan tiga badan usaha tersebut memiliki peluang untuk berkembang dengan cepat dan didukung oleh sumber daya yang mencukupi. Dalam pelaksanaannya hak konsesi hanya dikeluarkan oleh Raja Belanda secara langsung bagi badan usaha yang ingin memanfaatkan lahan di Hindia Belanda. Hal ini dikarenakan penggunaan hak konsesi menyangkut kehidupan orang banyak, baik masyarakat biasa maupun badan usaha yang berada di wilayah 15 Dasrin Zen, Ibid. Hal ini didasarkan pada Staatsblad No. 61 tanggal 6 April 1875 yang menyatakan bila perusahaan kereta api swasta tidak mampu meneruskan pengerjaan jalur kereta api, maka perusahaan kereta api milik pemerintah Belanda diperbolehkan untuk mengambil alih pekerjaan tersebut. S. A. REITSMA, op.cit., Hal. 7 16 Juwono, Harto, 2011, “Persewaan Tanah Di Kesunanan Surakarta Dan Kesultanan Yogyakarta 1818-1912: Penerapan Prinsip Konkordari Di Wilayah Projo Kejawen ”, Disertasi Universitas Indonesia. unpublished, hal. 243 48 48 tersebut. Untuk mengeluarkannya diperlukan rapat persetujuan agar keluar kesepakatan bersama dan diketahui oleh raja Belanda sehingga keputusan tersebut tidak menjadi sengketa banyak pihak di kemudian hari. Hak Konsesi diberikan kepada perusahaan tram dan kereta api uap untuk mendukung pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan wilayah pantai utara Jawa Semarang dengan daerah Vorstenlanden. Akan sangat tidak mungkin bila NISM yang harus melakukan sewa menyewa tanah demi pembangunan rel dan fasilitas pendukungnya seperti stasiun, menara air, menara jaga, rumah dinas pegawai, dipo perbaikan kereta, gudang, dan sebagainya. 17 Setelah hak konsesi diberikan pembangunan jalur kereta api di Yogyakarta mulai dilanjutkan. Pada tanggal 2 Maret 1872, dibukalah jalur kereta api swasta NISM yang menghubungkan Yogyakarta dan Semarang dengan Stasiunnya di Lempuyangan. Ternyata keberadaan jalur kereta api ini tidak bisa mencukupi desakan kebutuhan para pengusaha yang ingin mengirimkan hasil produksinya ke daerah pelabuhan. Kemampuan perusahaan swasta yang bergerak di bidang kereta api dan tram masih sangat terbatas, terutama dari segi keuangan sehingga tidak ada 17 Hal ini dikarenakan tanah yang diperlukan untuk membangun fasilitas tersebut sangat luas, terlebih untuk pembangunan rel kereta api yang membentang dari utara ke selatan Yogyakarta. Selain itu, jalur-jalur yang dilalui oleh rel yang akan dibangun melalui tanah milik Kesultanan Yogyakarta dan tanah yang disewa oleh pengusaha perkebunan swasta. Karenanya NISM meminta hak konsesi kepada Belanda untuk memperlancar pembangunan jalur kereta api. Hak konsesi akhirnya dikeluarkan oleh Belanda pada tahun 1863. 49 49 rencana untuk menambah jalur kereta api. 18 Padahal, masih banyak sekali badan usaha yang membutuhkan jasa kereta api untuk menghubungkan wilayah pedalaman yang penuh dengan daerah perkebunan serta pabrik-pabrik pengolah bahan baku menuju daerah pelabuhan untuk dikirim ke pasar luar negeri. Selain itu, bagi pemerintah, fungsi jalur kereta api yang menghubungkan seluruh bagian di Pulau Jawa juga memiliki arti penting dalam hal pertahanan dan keamanan, serta dalam menjalankan fungsi pemerintahan dengan efisien. Atas dasar itulah, pemerintah Belanda membentuk SS, perusahaan kereta api milik Belanda guna menghubungkan seluruh bagian pulau Jawa dengan jaringan kereta api sebagai fungsi pertahanan dan keamanan, serta fungsi pemerintahan 19 . Yogyakarta yang merupakan bagian dari wilayah Vorstenlanden tidak terkecuali juga menjadi bagian dari rancangan jalur rel kereta api yang akan dilaluinya. Jalur kereta api yang menghubungkan Yogyakarta merupakan terusan dari jalur Bandung-Tjilatjap.

C. Berdirinya Stasiun Tugu Di Yogyakarta