DINAMIKA PSIKOLOGIS DEWASA MADYA

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. DINAMIKA PSIKOLOGIS

Dalam dinamika psikologis terdapat empat aspek. Pertama adalah aspek afektif perasaan, kedua adalah aspek kognitif pikiran, ketiga adalah aspek perilaku dan keempat adalah aspek harapan.

B. DEWASA MADYA

Periode perkembangan usia dewasa madya dimulai kira - kira pada usia 35 - 45 tahun hingga memasuki usia 60an Santrock, 2002. Menurut Gilbert Brim dalam Santrock, 2002 pada periode ini banyak terjadi perubahan, perputaran dan pergeseran. Usia dewasa madya atau paruh baya dipenuhi oleh tanggung jawab yang berat dan berbagai peran yang menyita waktu dan energi. Banyak orang pada usia ini menjalankan rumah tangga, memiliki dan membesarkan anak, memulai karier atau sedang berada di puncak karier mereka. Menurut Rollins dalam Santrock, 2002 pada masa ini pernikahan yang sulit dan penuh hambatan pada masa dewasa awal akan menjadi lebih baik karena mengalami penyesuaian selama masa dewasa madya. Meskipun pasangan mengalami berbagai hambatan dan gejolak dalam hubungan pernikahan tetapi mereka menemukan landasan yang kuat untuk hubungan pernikahan yang kokoh Santrock, 2002. Golan dalam Santrock, 2002 menjelaskan bahwa seiring dengan semakin tuanya pasangan pernikahan, banyak dari ketidaksesuaian sebelumnya yang disebabkan oleh perbedaan agama, etnisitas, kelas sosial, tingkat pendidikan, latar belakang keluarga, dan pola-pola kepribadian telah diatasi dan mengalami penyesuaian. Menurut Birchler dalam Santrock, 2002 pada titik tertentu di masa dewasa madya, pasangan yang telah bertahan utuh, sering menyesuaikan diri dengan tujuan dan kepentingan yang berubah. Campbell seorang peneliti keluarga dalam Santrock, 2002 menyebut fase dalam siklus kehidupan keluarga ini dengan stabilitas. Stabilitas dicapai apabila pasangan telah mengalami fase-fase percintaan dan perjuangan kekuasaan hingga pada suatu titik yang akhirnya menerima hubungan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pola-pola konflik menjadi lebih dikenal, lebih dapat diperkirakan, lebih nyaman, tidak begitu mengancam dan kurang membahayakan. Ekspektasi pasangan pada paruh kehidupan juga lebih realistik dibandingkan pada masa-masa awal dalam pernikahan. Menurut Erikson usia dewasa madya masuk ke dalam fase generativitas vs stagnasi. Mc Adams dalam Santrock, 2002 generativitas mencakup rencana - rencana orang dewasa atas apa yang mereka harapkan dapat dikerjakan untuk meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya. Stagnasi berkembang ketika individu merasa bahwa mereka tidak dapat melakukan apa-apa untuk generasi selanjutnya. Melalui generativitas, orang dewasa mempromosikan dan membimbing generasi berikutnya melalui aspek-aspek penting kehidupan seperti menjadi orang tua parenting, mengajar, memimpin, dan melakukan sesuatu yang menguntungkan masyarakat McAdams dalam Santrock, 2002. Menurut Antonucci Akiyama dalam Papalia, 2008 ada teori konvoi sosial yaitu orang-orang berpindah melalui kehidupan yang dikelilingi oleh konvoi sosial: berbagai lingkaran teman dan keluarga dekat dengan berbagai kadar kedekatan, yang dapat mereka andalkan untuk bantuan, kesejahteraan, dan dukungan sosial dan kepada mereka juga kita menawarkan kepedulian, perhatian dan dukungan. Kemudian ada teori selektivitas sosial emosional menurut Laura Carstensen dalam Papalia, 2008 menawarkan sudut pandang rentang kehidupan pada cara orang-orang memilih dengan siapa mereka akan menghabiskan waktu mereka. Carstensen dalam Papalia, 2008 interaksi sosial memiliki tiga tujuan yaitu: 1 sebagai sumber informasi; 2 membantu orang- orang mengembangkan dan mempertahankan kesadaran diri; 3 sumber kenikmatan dan kenyamanan atau kesejahteraan emosional. Pada masa dewasa madya, meskipun pencarian informasi tetap penting menurut Fang, Carstensen, dan Lang dalam Papalia, 2008, fungsi orisinal dan pengaturan emosi dari kontak sosial kembali menjadi penekanan. Dengan kata lain, orang-orang usia paruh baya makin mencari orang lain yang membuat mereka merasa nyaman dan menekankan hubungan yang dekat secara emosional. Jadi yang dimaksud dengan dewasa madya adalah orang yang berusia sekitar 35-59 tahun. Fase perkembangan pada masa ini adalah apa yang dapat diwariskan untuk generasi selanjutnya. Tugas dewasa madya adalah untuk membimbing generasi selanjutnya agar dapat mengembangkan kemampuan dan melakukan hal yang berguna bagi masyarakat. Usia dewasa madya juga menekankan hubungan yang dekat secara emosional dengan orang lain dengan melakukan kontak sosial.

C. WANITA JANDA DEWASA MADYA