Strategi Pemasaran Ritel Target Pasar dan Format Ritel

dijual, atau bahkan hanya menjual jasa. Contoh : Garda Otto. Gambar II.1 Pengelompokan Bisnis Ritel Levy dan Weitz, Retailing Management, 2004

1. Strategi Pemasaran Ritel

Istilah strategi sering digunakan dalam bisnis ritel. Contohnya tentang strategi barang, stategi promosi, strategi lokasi, dan strategi penetapan merek yang dikeluarkan oleh pihak ritel itu sendiri private label. Strategi tersebut mempengarhi keputusan ritel terutama pengambilan keputusan yang strategis. FORMAT RITEL STORE Nonstore  Katalog  Penjualan elektronik  Penjualan melalui surat  Mesin penjualan vending machine  Penjualan langsung  Penjualan melalui telepon  Penjualan maya E- Commerce Ritel Barang Dagangan Umum  Speciality Store  Variety Store  Department Store  Off Price Store  Factory Outlet Ritel Berorientasi Makanan  Convenience store  Supercenter  Hypermarket  Supermarket  Grosir a. Definisi Strategi Pemasaran Ritel Strategi ritel adalah pernyataan yang menjelaskan beberapa hal berikut : 1 Pasar sasaran target market, yaitu segmen-segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktivitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh ritel. 2 Format yang direncanakan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan target pasar. Format ritel adalah gabungan ritel didasarkan pada sifat atau ciri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga, pemasangan iklan, dan program promosi, desain toko, dan lokasi khusus. 3 Dasar perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan sustainable competitive advantage, atau keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian tiap strategi ritel akan meliputi; pemilihan segmen target pasar dan penentuan format ritel, pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel untuk mengurangi tingkat kompetnsi yang dihadapi.

2. Target Pasar dan Format Ritel

Konsep ritel adalah orientasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya dengan lebih efektif dan efisien. Ritel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik dari pada yang dilakukan oleh pesaing. Pasar ritel retail market bukan merupakan tempat khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai sekelompok konsumen dengan kebutuhan-kebutuhan yang sama segmen pasar dan sekelompok ritel yang menggunakan format ritel yang sama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen tersebut. Pemahaman format ritel disini adalah gabungan atau sekelompok ritel didasarkan pada karakteristik tertentu misalnya ciri barang atau jasa yang ditawarkan, kebijakan penetapan harga, desain toko, dan lain-lain. Tugas utama dalam mengembangkan strategi ritel adalah menetapkan pasar sasaran. Proses ini diawali dengan menetapkan segmentasi pasar. Ritel yang sukses selalu mendasarkan upaya untuk mengenali pelanggannya. Pasar sasaran dalam ritel sering kali ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis, dan psikografis. Menetapkan pasar sasaran merupakan prasyarat untuk menetapkan bauran ritel. Gambar II. Bauran Ritel

D. Store atmosphere

Store atmosphere merupakan salah satu unsur dari retailing mix yang juga harus diperhatikan oleh suatu bisnis ritel. Dengan adanya store atmosphere yang baik, perusahaan dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. 1 Pengertian Store atmosphere Pengertian store atmosphere menurut Berman dan Evan 2007:454 adalah : “Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that project an image and draw customer”. PASAR SASARAN PRODUK Keluasan dan kedalaman PROMOSI Periklanan, publisitas, dan hubungan masyarakat HARGA LOKASI Site dan lokasi perdagangan PERSONALIA Pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi PRESENTASI Tataletak dan suasana