55
4.3.5 Faktor Sosial Politik
Faktor sosial politik penting dalam menentukan daya saing ekonomi suatu daerah. Suatu kegiatan eknomi tidak akan dapat berjalan lancar tanpa di dukung
oleh keamanan dalam menjalankan dunia usaha, kondisi politik yang stabil, partisipasi, keterbukaan, serta perilaku masyarakat yang mendukung kegiatan
usaha. Faktor sosial politik terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel stabilias politik, variabel keamanan, dan variabel budaya masyarakat.
Variabel stabilitas politik memiliki bobot 0.363 atau 37 dari keseluruhan bobot faktor sosial politik. Variabel keamanan memiliki bobot 0.393 atau 39
dari keseluruhan bobot faktor sosial politik dan variabel budaya masyarakat memiliki bobot 0.245 atau 24 dari keseluruhan bobot faktor sosial politik.
Persentase dari masing-masing variabel faktor sosial politik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.7 Persentase Bobot Variabel Faktor Sosial Politik
Stabilitas Politik
37
Keamanan 39
Budaya 24
Universitas Sumatera Utara
56
Berdasarkan gambar diagram diatas dapat kita ketahuhi variabel keamanan dan stabilitas politik yang menjadi prioritas faktor sosial politik sebagi faktor
penentu daya saing ekonomi Kota Tebing Tinggi. Dalam variabel stabilitas politik, 73 responden setuju akan potensi
konflik di masyarakat semakin menurun dan dapat dideteksi, sedangkan 10 responden kurang setuju akan hal tersebut dan 17 sangat setuju bahwa potensi
konflik di masyarakat semakin menurun dan dapat di deteksi. Selanjutnya, untuk intensitas unjuk rasa yang ada di wilayah Kota Tebing Tinggi semakin menurun
hanya 3 responden kurang setuju akan hal itu. Akan tetapi, 77 responden setuju dan bahkan 20 responeden sangat setuju bahwa intensitas unjuk rasa yang
ada di wilayah Kota Tebing Tinggi semakin menurun. Kemudian, sebesar 73 responden setuju dengan hubungan antara eksekutif dan legislatif semakin
membaik. Tetapi, 10 responden kurang setuju dan 17 responden lainnya sangat setuju.
Berdasarkan variabel keamanan sebesar 63 responden setuju kalau gangguan keamanan terhadap aktivitas dunia usaha semakin menurun.13
responden kurang setuju bahwa gangguan keamanan terhadap aktivitas dunia usaha semakin menurun dan 23 responden lainnya sangat setuju.Selanjutnya,
untuk gangguan keamanan terhadap masyarakat dilingkungan sekitar tempat kegiatan usaha semakin menurun sebesar 3 responden kurang setuju. Namun,
67 responden setuju dan 30 responden lainnya sangat setuju bahwa gangguan keamanan terhadap masyarakat dilingkungan sekitar tempat kegiatan usaha
semakin menurun. Kemudian, sekitar 23 responden kurang setuju bahwa
Universitas Sumatera Utara
57
kecepaan aparat dalam menanggulangi gangguan keamanan semakin baik akan tetapi sebesar 60 responden setuju dan 17 responden sangat setuju kecepatan
aparat dalam menanggulangi gangguan keamanan semakin baik. Berdasarkan variabel budaya masyarakat, 57 responden setuju bahwa
partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam perumusan kebijakan pemerintah daerah semakin meningkat, 33 responden kurang setuju akan hal tersebut dan
10 lainnya sangat setuju. Selanjutnya, dalam hal ketebukaan masyarakat terhadap dunia usaha semakin baik sebesar 66 responden setuju, 27 responden
kurang setuju dan 7 sangat setuju bahwa sudah membaiknya keterbukaan masyarakat terhadap dunia usaha. Lalu, dalam hal perilaku masyarakat terhadap
diskriminasi sebesar 60 responden setuju bahwasanya perilaku masyarakat terhadap diskriminasi semakin menurun. Namun, 30 responden kurang setuju
dan 3 responden tidak setuju serta 7 responden lainnya sangat setuju bahwa perilaku masyarakat terhadap dunia usaha semakin baik. Sementara itu, 60
responden setuju adat istiadat masyarakat daerah semakin mendukung kegiatan usaha dan 23 responden kurang setuju dan 17 responden sangat setuju.
Selanjutnya, mengenai etos kerja masyarakat 73 responden setuju, 13 kurang setuju akan hal etos masyarakat semakin meningkat dan 13 lainnya sanagat
setuju bahwasannya etos kerja masyarakat semakin meningkat. Berdasarkan hasil analisis dan persepsi responden memperlihatkan bah.wa
responden menginginkan bahwa budaya dalam masyarakat lebih ditekankan lagi agar diskriminasi terhadap masyarakat berkurang serta partisipasi masyarakat dan
dunia usaha dalam perumusan kebijakan pemerintah juga dapat berjalan dengan
Universitas Sumatera Utara
58
baik.Selain itu agar dapat meningkatkan etos kerja masyarakat.Akan tetapi keamanan dan stabilitas politik sudah sangat baik dalam daya saing ekonomi Kota
Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan