14
dikelola dengan cara yang inovatif, menguntungkan dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip yang relevan terhadap daya saing daerah di antaranya adalah:
1. Rasio hargakualitas yang kompetitif dari suatu produk mencerminkan
kemampuan managerial perusahaan-perusahaaan yang berada di suatu daerah. 2.
Orientasi jangka panjang manajemen perusahaan akan meningkatkan daya saing daerah di mana perusahaan tersebut berada.
3. Efisiensi dalam aktivitas perekonomian ditambah dengan kemampuan
menyesuaikan diri terhadap perubahan adalah keharusan bagi perusahaan yang kompetitif.
4. Kewirausahaan sangat krusial bagi aktivitas ekonomi pada masa-masa awal.
5. Dalam usaha yang sudah mapan, mamnajemen perusahaan memerlukan
keahlian dalam mengintegrasikan serta membedakan kegiatan-kegiatan usaha.
2.3 Penelitian Terdahulu
BI-PPSK dan FE Unpad 2001 dengan judul penelitian yaitu “Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Serta Pemeringkatan Daya Saing Antar Daerah Provinsi di
Indonesia” dengan menggunkan indikator daya berupa perekonomian daerah, keterbukaan, sistem keuangan, infrastruktur dan sumber daya alam, ilmu
pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia, institusi, tata pemerintahan dan kebijakan, serta manajemen dan ekonomi mikro.
KKPOD 2005 dengan judul penelitiannya “Analisis daya tarik investasi 214 KabupatenKota di Indonesia” dalam penelitian ini KPPOD menyatakan
bahwa beberapa KabupatenKota di Indonesia hanya mengedepankan upaya-
Universitas Sumatera Utara
15
upaya meningkatkan PAD dan relatif mengabaikan aspek-aspek yang mampu menarik investasi.
Kuncoro 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Daya Tarik Investasi dan Pungli di DIY” menyebutkan bahwa menurut persepsi pelaku usaha di DIY,
faktor kelembagaan memiliki bobot terbesar dalam menentukan daya tarik investasi kegiatan berusaha di DIY.Kemudian diikuti oleh faktor infrastruktur
fisik, yang ketiga adalah faktor sosial politik. Huggins Associates 2007 dalam penelitian yang berjudul “European
Competitiveness Index ECI” dengan menggunakan indikator yaitu kreativitas, kinerja ekonomi, infrastruktur dan aksesibilitas, tenaga kerja terdidik, dan
pendidikan dengan menggunakan metode Tree Factor Model, Indeks Komposit, berserta Bobot dihasilakan dari data Envelopment Analysis.
Ira Irawati, dkk 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengukuran Tingkat Daya Saing Daerah”. Berdasarkan Variabel Perekonomian Daerah,
Variabel Infrastruktur dan Sumber Daya Alam serta Variabel Sumber Daya Manusia di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara” dengan menggunakan metode
AHP , maka dapat diambil kesimpulan peringkat daya saing terbaik berdasarkan variabel perekonomian daerah, infrastruktur, sumber daya alam dan sumber daya
manusia pada KabupatenKota di provinsi Sulawesi Tenggara turut mendukung KabupatenKota tersebut menjadi peringkat terbaik secara umum.
Paidi Hidayat 2012 dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Saing Ekonomi Kota Medan”.Dengan menggunakan metode AHP dapat diambil
kesimpulan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan daya
Universitas Sumatera Utara
16
saing adalah faktor infrastruktur, diikuti faktor perekonomian daerah dan selanjutnya faktor sistem keuangan. Skala prioritas untuk faktor infrastruktur
adalah ketersediaan infrastruktur dan kualitasnya,seperti kualitas pelabuhan laut dan udara serta kualitas jalan. Selain itu, skala prioritas perekonomian daerah
adalah tingkat daya beli maasyarakat.Sementara, untuk skala prioritas sistem keuangan dalah kinerja lembaga keuangan.
2.4 Kerangka Konseptual