Faktor Kelembagaan Pembobotan dan Pemeringkatan Faktor Daya Saing Ekonomi

49 7 responden mengatakan sangat setuju dan 6 responden tidak setuju terhadap hal itu. Berdasarkan analisis dan persepsi dari responden bahwa para responden menginginkan agar biaya tenaga kerja dapat ditingkatkan agar sesuai dengan besarnya UMK dan juga dapat memunuhi kebutuhan hidup dengan baik.

4.3.3 Faktor Kelembagaan

Faktor kelembagaan terdiri dari empat variabel yang akan menjadi penentu daya saing ekonomi, yaitu variabel kepastian hukum, variabel keuangan daerah, variabel aparatur dan pelayanan serta variabel peraturan daerah. Dari variabel- variabel yang menjadi penentu daya saing ekonomi untuk faktor kelembagaan semuanya adalah variabel yang secara langsung dibawah kendali pemerintah daerah. Variabel kepastian hukum sendiri memiliki bobot sebesar 0.338 atau 34 .Kemudian, variabel keuangan daerah atau pembiayaan pembangunan dengan bobot sebesar 0.173 atau 17.Variabel aparatur dan pelayanan dengan bobot sebesar 0.190 atau 19 dari keseluruh bobot faktor kelembagaan.Dan variabel peraturan daerah memiliki bobot sebesar 0.299 atau 30 dari keseluruhan bobot faktor kelembagaan.Persentasi dari masing-masing variabel faktor kelembagaan dapat kita lihat dari gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 50 Gambar 4.5 Persentase Bobot Variabel Faktor Kelembagaan Variabel kepastian hukum dan variabel peraturan daerah menjadi variabel yang paling prioritas dalam daya saing ekonomi Kota Tebing Tinggi.Kemudian diikuti oleh variabel aparatur dan variabel pembiayaan pembangunan atau keuangan daerah. Dari hasil wawancara variabel kepastian hukum, 13 responden kurang setuju bahwa konsistensi peraturan yang mengatur kegiatan usaha sudah berjalan baik.60 responden menyatakan setuju dan 27 responden menyatakan sangat setuju terhadap konsistensi peraturan yamg mengatur kegiatan usaha suadah berjalan baik. Untuk penegakan hukum dalam kaitannya dengan dunia usaha sudah baik, hanya sebesar 20 responden menyatakan kurang setuju dan 20 responden menyatakan sangat setuju dan 60 responden lainnya menyatakan setuju bahwa penegakan hukum dalam kaitan dengan dunia usaha sudahh baik. Selanjutnya untuk pungli diluar birokrasi terhadap kegiatan dunia usaha, sebesar 17 responden menyatakan kurang setuju dan 3 responden tidak setuju terhadap pungli diluar birokrasi terhadap dunia usaha semakin berkurang. Kepastian Hukum 34 Pembiayaan Pembangunan 17 Aparatur 19 Peraturan Daerah 30 Universitas Sumatera Utara 51 Kemudian, 20 sangat setuju dan sebesar 60 responden setuju bahwa pungli diluar birokrasi terhadap kegiatan usaha semakin berkurang. Dalam variabel keuangan daerah sebesar 43 responden kurang setuju bahwa jumlah APBD yang ada sekarang ini telah sesuai dengan kebutuhan.Namun 53 responden setuju dan 3 responden sangat setuju terhadap jumlah APBD yang ada sekarang ini telah sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya untuk realisasi APBD sesuai dengan rencana program dan anggaran, sebesar 53 responden menyatakan setuju dan 3 sangat setuju realisasi APBD sesuai dengan rencana program dan anggaran. Namun, 43 responden kurang setuju terhadap realisasai APBD sesuai dengan rencana program dan anggaran. Kemudian, 50 responden setuju dan 3 sangat setuju terhadap tingkat penyimpangan dalam penggunaan APBD relatif rendah, 3 responden tidak setuju dan 43 responden kurang setuju bahwa tingkat penyimpangan dalam penggunaan APBD relatif rendah. Dalam variabel aparatur dan pelayanan 63 responden setuju bahwa birokrasi pelayanan terhadap dunia usaha semakin baik, 13 responden sangat setuju, 20 responden kurang setuju dan 3 responden tidak setuju bahwa birokrasi pelayanan terhadap dunia usaha semakin baik. Kemudian 17 responden menyatakan kurang setuju bahwa penyalagunaan wewenang oleh aparatur semakin berkurang, 63 responden setuju, 13 responden sangat setuju dan 7 responden tidak setuju bahwa penyalagunaan wewenanag oleh aparatur semakin berkurang. Selanjutnya, 60 responden menyatakan setuju bahwa struktur pungutan oleh pemerintah daerah terhadap dunia usaha sudah selesai Universitas Sumatera Utara 52 kemudian sebesar 13 responden kurang setuju dan 10 responden tidak setuju serta 17 responden lainnya sangat setuju terhadap struktur pungutan oleh pemerintah daerah terhadap dunia usaha sudah sesuai. Dalam variabel peraturan daerah, 3 responden kurang setuju terhadap peraturan produk hukum daerah berupa pajak dan retribusi sudah mendukung kegiatan dunia usaha dan 80 responden setuju bahkan 17 responden lainnya sangat setuju terhadap hal tersebut. Dalam hal implementasi perda sudah sesuai dengan yang di tetapkan, sebesar 30 responden kurang setuju. Namun, sebesar 70 responden setuju akan hal ini. Disinilah peran dan fungsi pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam penegakan hukum dan mengimplementasikan peraturan daerah yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik serta kebijakan pembangunan daerah dalam merealisasi dan meminimalisirkan terjadinya penyimpangan terhadap penggunaan APBD serta penyalahgunaan wewenang oleh aparatur.

4.3.4 Faktor Perekonomian Daerah