Faktor Infrastruktur Fisik Pembobotan dan Pemeringkatan Faktor Daya Saing Ekonomi

44

4.3.1 Faktor Infrastruktur Fisik

Infrastruktur fisik merupakan faktor pendukung bagi kelancaran kegiatan usaha. Ketersedian dan kualitas infrastruktur fisik sangat mempengaruhi kelancaran dunia usaha di suatu daerah. Semakin besar skala suatu usaha, maka kebutuhan akan ketersediaan infrastruktur fisik juga akan semakin besar. Faktor infrastruktur fisik yang terdiri dari dua variabel yaitu ketersediaan infrastruktur fisik dan kualitas infrastruktur. Variabel ketersediaan infrastruktur fisik memiliki bobot sebesar 0,571 atau 57 dari keseluruhan bobot faktor infrastruktur fisik. Variabel kualitas infrastruktur fisik memiliki bobot sebesar 0,429 atau 63 dari keseluruhan bobot faktor infrastruktur fisik. Persentase bobot dari masing-masing variabel faktor infrastruktur fisik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.3 Persentase Bobot Variabel Faktor Infrastruktur Fisik Menurut tanggapan responden bahwa ketersediaan infrastruktur fisik lebih menjadi prioritas dalam faktor infrastruktur fisik. Hasil pembobotan ini didukung oleh hasil wawancara terhadap responden yang menunjukkan bahwa dalam Ketersediaan Infrastruktur Fisik 57 Kualitas Infrastruktur Fisik 43 Universitas Sumatera Utara 45 variabel ketersediaan infrastruktur fisik, 10 responden menyatakan kurang setuju terdahap ketersediaan jalan yang sudah memadai. Hanya sekitar 73 responden yang menyatakan setuju bahwa ketersediaan jalan sudah memadai. Begitu juga dengan ketersedian pelabuhan laut yang sudah memadai. Hanya 7 responden yang menyatakan setuju kalau ketersediaan pelabuhan laut sudah memadai. 13 responden menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan ini. Dan 10 menyatakan tidak setuju kalau ketersediaan pelabuhan laut sudah memadai. Sedangkan untuk ketersediaan pelabuhan udara, 53 responden menyatakan sangat tidak setuju kalau ketersediaan pelabuhan udara di Kota Tebing Tinggi sudah memadai.Namun, 30 responden menyatakan tidak setuju dan hanya 7 responden yang menyatakan setuju bahwa ketersediaan pelabuhan udara sudah memadai. Untuk pelabuhan udara sendiri, Kota Tebing Tinggi tidak memiliki pelabuhan udara. Oleh karena itu sebagian besar responden menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penyataan tersebut. Kemudian untuk ketersediaan saluran telepon, 70 responden setuju kalau ketersedian saluran telepon sudah memadai. Hanya 3 responden yang menyatakan tidak setuju, dan 7 responden menyatakan kurang setuju. Dalam variabel kualitas infrastruktur fisik, 13 responden menyatakan kurang setuju terhadap kualitas jalan sudah yang baik.77 responden menyatakan setujukalau kualitas jalan di Kota Tebing tinggi sudah baik. Kemudian untuk akses dan kualitas pelabuhan laut yang sudah baik, 17 responden menyatakan tidak setuju bahwa akses dan kualitas pelabuhan laut sudah baik. 10 responden menyatakan kurang setuju. Dan hanya 7 responden yang menyatakan setuju. Universitas Sumatera Utara 46 Sedangkan untuk akses dan kualitas pelabuhan udara yang sudah baik, 40 responden menyatakan sangat tidak setuju, dan hanya 3 responden yang menyatakan setuju. Selanjutnya, untuk kualitas saluran dan sambungan telepon yang sudah baik, 67 responden menyatakan setuju bahwa kualitas saluran dan sambungan telepon sudah baik. Berdasarkan analisis dan persepsi dari para responden, hal ini menunjukkan bahwa responden menginginkan kualitas infrastruktur yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan pergerakan sumber-sumber ekonomi bagi peningkatan kegiatan ekonomi di Kota Tebing Tinggi.Akan tetapi, ketersediaan infrastruktur yang memadai juga sudah cukup bagi para responden dalam peningkatan daya saing ekonomi Kota Tebing Tinggi dimasa kini maupun mendatang.

4.3.2 Faktor Tenaga Kerja dan Produktivitas