Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

46 Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel quota sampling. Teknik pengambilan sampel quota sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah anggota sampel secara quotum jatah. Ciri utama quota sampling adalah bahwa jumlah jatah yang sudah ditetapkan dapat terpenuhi. Adapun dasar untuk menentukan quotum dapat berupa alasan status sosial, geografis, kepegawaian, dan lain sebagainya Zainal Arifin, 2011: 221. Penentuan ukuran jumlah sampel dalam quota sampling dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael , untuk tingkat kesalahan 1, 5 dan 10 yang ada dalam buku Penelitian Pendidikan Pendidikan Sugiyono, 2013: 128. Dalam penelitian ini, populasi umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul yang terdiri dari 95 orang dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel Isaac dan Michael , untuk tingkat kesalahan 5 maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 75 orang.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Variabel Bebas disebut juga variabel independen, stimulus, prediktor, antecendent. Variabel bebas adalah variabel penyebab berubahnya variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi berubahnya variabel terikat atau variabel dependen Sugiyono, 2010: 61. Variabel bebas X dari penelitian ini adalah Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi.. 47 Variabel terikat disebut variabel dependen, output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat adalah variabel yang berubah karena disebabkan adanya variabel yang mempengaruhi. Singkatnya, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas Sugiyono, 2013: 61. Variabel terikat Y dari penelitian ini adalah Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia. 2. Definisi Konseptual a. Variabel Bebas: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Definisi konseptual dari keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi adalah partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir perayaan Ekaristi. Umat yang sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna perayaan Ekaristi dan Aktif menunjukan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. b. Variabel Terikat: Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia Definisi konseptual keterlibatan tugas pelayanan diakonia adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang didasari oleh Yesus. Pelayanan ditujukan ke dalam Gereja yang nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan juga terbuka ke luar, bagi sesama manusia serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. 48 3. Definisi Operasional a. Variabel Bebas: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Definisi Operasional dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah umat beriman katolik hadir dalam setiap perayaan Ekaristi, mulai dari membantu persiapan, hadir saat pelaksanaan, dan penghayatan makna Ekaristi. Umat ada yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi antara lain sebagai lektor, akolit, pelayan komuni tak lazim, pemazmur, paduan suara atau kor, petugas musik, koster, komentator, kolektan, penyambut jemaat, seremoniarius, dan sebagainya. Sedangkan kesempatan partisipasi aktif umat yang tidak terlibat dalam petugas liturgi ialah aklamasi dan jawaban- jawaban umat terhadap salam dan doa-doa imam, Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat, Doa Bapa Kami. Seluruh umat sebaiknya juga ikut terlibat dalam pengucapan atau menyanyikan: kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil dengan atau tanpa alleluia, nyanyian persiapan persembahan, Kudus, aklamasi anamnesis, nyanyian pemecahan Hosti Agnus Dei , madah pujian sesudah komuni, dan nyanyian penutup. Umat dalam perayaan Ekaristi bukan sebagai penonton yang bisu, melainkan bisa memahami misteri yang dirayakan dengan baik dan ikut serta secara penuh, khidmat, dan aktif. b. Variabel Terikat: Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia Definisi Operasional keterlibatan tugas pelayanan diakonia adalah seseorang secara sukarela melakukan pekerjaan atau usaha untuk melayani sesama. Pelayanan dalam Gereja, dengan sikap dan semangat pelayanan dalam diri seorang pemuka jemaat baik di tingkat paroki pengurus dewan paroki maupun pengurus wilayah pengurus wilayah atau stasi atau lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Pelayanan juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan membantu sesama yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. Pelayanan terhadap sesama bukan hanya memuaskan kebutuhan rohani sendiri melainkan didasari oleh Yesus Kritus yang datang bukan untuk dilayani namun untuk melayani. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran angket. Penyebaran angket dilakukan dengan cara mendistribusikan dari rumah ke rumah umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul, sesuai dengan quota yang sudah ditentukan untuk sampel. Setelah angket selesai diisi oleh responden, kemudian angket dikembalikan kepada peneliti di hari yang sama. 5. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dengan perbedaan semantik. Perbedaan semantik merupakan skala yang mengukur beberapa aspek sekaligus dalam satu persoalan. Perbedaan semantik, dapat menunjukkan pada beberapa aspek, yaitu dari segi kognitif, afeksi, konasi, pergulatan dan penghayatan Dapiyanta, 2008: 26. Dalam penelitian ini penulis hanya menentukan 2 aspek yang ingin diketahui, yaitu aspek kognitif dan afektif. Dalam instrumen ini, terdapat beberapa pernyataan tertulis mengenai keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi X dan keterlibatan tugas pelayanan diakonia Y. Rincian penyataan variabel X sebanyak 19 soal dan variabel Y sebanyak 11 soal, total pernyataan variabel X dan Y ada 30 soal. Ada dua alternatif jawaban dari perbedaan semantik yang dipilih oleh penulis, dari segi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 kognitif terdapat alternatif jawaban, yaitu: selalu-tidak pernah dan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Sedangkan untuk alternatif jawaban dari segi afektif, yaitu: sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan, sangat bermanfaat- sangat tidak bermanfaat dan sangat mudah-sangat sulit. Jadi, ditentukan bahwa nilai maksimum yang diperoleh dari tiap butir soal adalah 10 poin, 5 poin maksimal untuk segi kognitif dan 5 poin untuk segi afektif. Tabel 1. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif: Alternatif Jawaban Skor Selalu Sangat Setuju 5 Sering Setuju 4 Kadang-kadang Netral 3 Jarang Tidak Setuju 2 Tidak pernah Sangat tidak setuju 1 Tabel 2. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif: Alternatif Jawaban Skor Sangat bermanfaat Sangat menyenangkan Sangat mudah 5 Bermanfaat Menyenangkan Mudah 4 Biasa Biasa Biasa 3 Tidak bermanfaat Tidak menyenangkan Sulit 2 Sangat tidak bermanfaat Sangat tidak menyenangkan Sangat sulit 1 51 6. Kisi-kisi Instrumen Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen: Variabel Sub Variabel Deskriptor Indikator Jmlh Item Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi. Kehadiran dalam perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi harian, hari minggu, dan hari- hari khusus. Mengikuti Perayaan Ekaristi harian. 1 Mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu. 1 Menghadiri Perayaan Ekaristi pada hari raya kristiani. 1 Mengikuti Perayaan Ekaristi di rumah warga dalam acara khusus. 1 Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi. Persiapan Perayaan Ekaristi. Membuat persiapan diri dengan baik sebelum ikut Perayaan Ekaristi. 1 Membantu mempersiapan Perayaan Ekaristi seperti tempat, peralatan, dls. 1 Menjadi petugas- petugas liturgi. Terlibat dalam paduan suara atau koor di saat lingkungan bertugas. 1 Ambil bagian dalam pelayanan liturgi sebagai lektor, akolit, petugas musik, koster, komentator, kolektan, dan sebagainya. 1 52 Menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Aktif dalam melakukan jawaban- jawaban terhadap salam, doa-doa imam, Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat dan Doa Bapa Kami dalam Perayaan Ekaristi. 2 Terlibat aktif dalam pengucapan atau menyanyikan nyanyian-nyanyian seperti Kemuliaan, Refren Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dll,dalam Perayaan Ekaristi. 2 Mendengarkan dengan baik, berkonsentrasi dan melaksanakan dengan penuh khidmat saat Perayaan Ekaristi. 1 Makna Sakramen Ekaristi. Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya. Mampu memaknaiEkaristi sebagai ungkapan cinta sasih Yesus yang Sehabis- habisnya. 1 Persatuan Umat dengan Allah, Umat dengan Umat. Mampu memaknai Ekaristi sebagai perjamuan yang mempersatukan umat dengan Allah, umat dengan umat. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Permohonan Seruan datang- Nya Karunia Roh Kudus Epiklese. Mampu memaknaiEkaristi sebagai permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus Epiklese. 1 Tinggal Dalam Kristus. Mampu memaknai Ekaristi yang memampukan Kita Untuk Tinggal Dalam Kristus. 1 Kekuatan Hidup Umat dalam Menghadapi Persoalan Hidup. Mampu memaknai Ekaristi sebagai sumber untuk memperoleh kekuatan. 1 Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Mampu memaknai Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. 1 Keterlibat an Tugas Pelayanan diakonia Arah dasar pelayanan. Sikap dasar melayani, bukan dilayani. Mampu meneladani Yesus Kristus untuk melayani sesama. 1 Tanggung jawab iman kristiani. Menyadari kewajiban sebagai umat katolik untuk melayani sesama. 1 Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat. Tanggung jawab Pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat. Menjadi pengurus dewan paroki, pengurus wilayah, atau lingkungan. 4 Diakonia Karitatif Membantu sesama yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Diakonia ReformatifPemba ngunan. Terlibat dalam pembangunan dimasyarakat kerjabakti, gotong royong, dls. 2 Diakonia Transformatif Pembebasan. Menjadi anggota ataupun pengurus organisasi masyarakat. 1 Setelah instrumen selesai dibuat dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, lalu peneliti menyebarkan instrumen ini kepada responden sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini yakni 75 orang umat lingkungan Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Peneliti sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan beberapa koordinasi berkaitan dengan kegiatan penelitian yang akan dilakukan di Lingkungan Santo Xaverius Siyono maupun Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, sebagai berikut: a. Menghubungi Romo Paroki dan menyerahkan surat izin kegiatan penelitian secara langsung kepada Romo Paroki ataupun sekretariat Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. b. Melakukan koordinasi dengan ketua lingkungan Santo Xaverius Siyono. c. Melakukan pengambilan data dari rumah ke rumah umat untuk mencari sampel penelitian sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan. Pada tanggal 20 Desember 2016 instrumen penelitian mendapat persetujuan dari dosen pembimbing skripsi untuk dapat didistribusikan kepada 55 responden, maka pada tanggal 28 Desember 2016 – 2 Januari 2017 instrumen penelitian didistribusikan kepada masing-masing responden. Penelti tidak dalam satu hari dapat menyelesaikan penyebaran instrumen dan pengambilan data, karena harus menyebarkan angket dengan mendatangi responden satu persatu dirumahnya. Peneliti mencari responden sejumlah 75 orang untuk mengisi instrumen secara lengkap, dengan memberi tanda checklist √ pada salah satu alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan pengalaman umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono kuasi paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. 7. Pengembangan Instrumen Pengembangan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba terpakai. Dalam uji coba terpakai, responden yang dipakai untuk uji coba itulah yang digunakan sebagai responden dalam pengumpulan data. Jadi, antara responden untuk uji coba dan responden untuk pengumpulan data adalah kelompok yang sama. Dengan demikian, peneliti tidak harus melakukan revisi pada instrumen yang dipakai untuk uji coba. Maka, konsekuensinya peneliti harus mencari responden yang mau mengisi lembar instrumen secara lengkap. a. Analisis Validitas Instrumen Penelitian Menurut Yusuf, A. Muri 2014: 234 uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen itu benar-benar apa objek yang hendak diukur. Makin tinggi validitas suatu instrumen, akan semakin baik instrumen tersebut untuk digunakan dalam penelitian. Berdasarkan sampel yang dicari sebanyak 75 responden. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 75, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment menggunakan validitas butir dengan taraf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 signifikansi 0,05 dengan N 75 orang, maka r tabel yang digunakan untuk menentukan validitas adalah 0,227. Butir pertanyaan dikatakan valid, bila nilai r hitung r tabel. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan dari program SPSS versi 16.0 for windows. 1 Analisis Validitas Variabel X Tabel 4. Hasil analisis validitas variabel X: Butir Soal r hitung r tabel Keterangan 1 0,551 0,227 Valid 2 0,535 0,227 Valid 3 0,247 0,227 Valid 4 0,586 0,227 Valid 5 0,447 0,227 Valid 6 0,612 0,227 Valid 7 0,613 0,227 Valid 8 0,706 0,227 Valid 9 0,634 0,227 Valid 10 0,562 0,227 Valid 11 0,666 0,227 Valid 12 0,714 0,227 Valid 13 0,680 0,227 Valid 14 0,724 0,227 Valid 15 0,743 0,227 Valid 16 0,609 0,227 Valid 17 0,697 0,227 Valid 18 0,512 0,227 Valid 19 0,616 0,227 Valid Berdasarkan hasil analisis Uji Validitas variabel X, menunjukkan bahwa data pada variabel X, yakni sebanyak 19 butir soal adalah valid, karena nilai r hitung menunjukkan jumlah yang lebih besar dari pada r tabel . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 2 Analisis Validitas Variabel Y Tabel 5. Hasil analisis validitas variabel Y: Butir Soal r hitung r tabel Keterangan 20 0,593 0,227 Valid 21 0,510 0,227 Valid 22 0,737 0,227 Valid 23 0,637 0,227 Valid 24 0,685 0,227 Valid 25 0,588 0,227 Valid 26 0,331 0,227 Valid 27 0,645 0,227 Valid 28 0,580 0,227 Valid 29 0,433 0,227 Valid 30 0,571 0,227 Valid Pada hasil analisis Uji Validitas variabel Y, menunjukkan bahwa data pada variabel Y, yakni sebanyak 11 butir soal adalah valid. Secara keseluruhan soal dinyatakan valid, karena seluruh nilai r hitung menunjukkan jumlah yang lebih besar dari pada r tabel . b. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas digunakan untuk: 1 mengetahui bagaimana butir-butir pertanyaan dalam instrumen saling berhubungan, 2 mendapat nilai Cronbach’s Alpha yang merupakan indeks internal consistency dari skala pengukuran secara keseluruhan, 3 mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam instrumen yang bermasalah dan harus direvisi atau harus dihilangkan Uyanto, 2009: 273. Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengukur konsistensi internal, yaitu apakah item-item dari skala yang dipakai berhubungan satu dengan yang lainnya. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Jika koefisien 58 mendekati 1,00 maka hasil pengukuran mendekati taraf sempurna. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan teknik formula Cronbach’s Alpha. Berdasarkan www.setabasri01.blogspot.com Cronbach’s Alpha memiliki ketentuannya sebagai berikut: 1 Reliabilitas Variabel X Tabel 6. Hasil analisis reliabilitas variabel X : Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .913 19 Berdasarkan hasil output program SPSS versi 16.0 for windows di atas, menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel X sebesar 0,913. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai di atas batas 0,90. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk variabel X memiliki reliabilitas sempurna. Jika Cronbach’s Alpha memiliki nilai: Jika alpha 0,90 : reliabilitas sempurna Jika alpha antara 0,70 – 0,90 : reliabilitas tinggi Jika alpha antara 0,50 – 0,70 : reliabilitas moderat Jika alpha 0,50 : reliabilitas rendah 59 2 Reliabilitas Variabel Y Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas variabel Y : Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .862 11 Nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan dari analisis reliabilitas variabel Y di atas, menunjukkan hasil output program SPSS 16.0 versi for windows di nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel Y sebesar 0,862. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai diatas 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk variabel Y memiliki reliabilitas tinggi. 3 Reliabilitas Keseluruhan Variabel X dan Y Tabel 8. Hasil analisis reliabilitas variabel X dan Y : Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .935 30 Dari hasil output program SPSS versi 16.0 for windows di atas, menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel X dan Y sebesar 0,935. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai lebih besar dari 0,90. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang ada pada variabel X dan Y memiliki tingkat keajegan yang sempurna, sehingga dapat dipakai dan diujikan pada populasi lain selain populasi yang telah dipilih oleh peneliti. 60

F. Teknik Analisis Data