Hasil Penelitian Pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (Diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul

64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian beserta pembahasannya. Hasil analisis untuk instrumen skala sikap yang telah dibuat dan diisi oleh responden guna penelitian “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul”, diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dalam program SPSS versi 16.0 for windows . Instrumen yang terisi secara lengkap sebagai data sebanyak 75 buah dari jumlah yang dibagikan kepada responden.

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis Dalam penelitian ini, untuk uji persyaratan analisis terdiri dari satu variabel bebas independent yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan sub variabel: kehadiran dalam perayaan Ekaristi, peran dan tugas dalam perayaan Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi. Lalu, untuk variabel terikatnya dependent adalah keterlibatan tugas pelayanan diakonia dengan sub variabel: arah dasar pelayanan dan pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat. Tiga hal yang dianalisis dalam uji persyaratan adalah uji normalitas, uji linearias, uji homokedastisitas dan uji homogenitas. Uji persyaratan analisis diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows . Uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 normalitas mengacu pada hasil analisis tabel Normal P-P Plot keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dan Normal P-P Plot keterlibatan tugas pelayanan diakonia , uji linearitas mengacu pada hasil analisis tabel anova dan uji homokedastisitas mengacu pada hasil analisis tabel scatterplot . a. Uji Normalitas Asumsi normalitas merupakan prasyarakat kebanyakan prosedur statistika inferential Uyanto, 2009: 39. Menurut Uyanto 2009: 29 untuk menguji normalitas suatu data, ada beberapa cara yang digunakan untuk mengeksplorasinya asumsi normalitas ini antara lain: dapat menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji normalitas Lilliefors Kolmogorov-Smirnov . Kedua cara ini dapat digunakan dengan program SPSS pada menu Explore . Cara yang digunakan untuk membaca nilai signifikansi dari data tersebut adalah bila P-value kurang dari ≤ 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal, namun sebaliknya bila nilai P-value suatu data lebih dari ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Deteksi normalitas dalam program SPSS Explore juga akan ditampilkan secara grafis normal probability plot . Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika sampel data berasal dari suatu populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus. Berikut hasil uji normalitas untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi X dan variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia Y, dengan hasil dalam tabel Tests of Normality sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Tabel 9. Tests of Normality : Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Keaktifan_Mengikuti_P erayaan_Ekaristi .068 75 .200 .980 75 .294 Keterlibatan_Tugas_Pel ayanan_Diakonia .057 75 .200 .990 75 .845 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value signifikansi dari variabel X keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dan 0,294 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk . Melalui hasil tersebut, menunjukkan bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki distribusi normal. Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value signifikansi dari variabel Y keterlibatan tugas pelayanan diakonia yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dan 0,845 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk . Melalui hasil tersebut, menunjukkan bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia memiliki distribusi normal. Selain melihat hasil normalitas dalam tabel Tests of Normality, cara lain yang bisa digunakan untuk melihat normalitas variabel keaktifan mengikuti 67 perayaan Ekaristi X dan variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia Y adalah dengan melihat grafik NormaP-P Plot berikut: Grafik 1. Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi: Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih di sekitar garis diagonal, sehingga diperoleh data bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 68 Grafik 2. Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia : Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P -P Plot untuk variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dalam tabel Tests of Normality dan dengan melihat grafik NormaP-P Plot menunjukan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dan variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia berdistribusi normal. 69 b. Uji Linearitas Tabel 10. ANOVA: ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Keterlibatan_ Tugas_Pelaya nan_Diakonia Keaktifan_M engikuti_Pera yaan_Ekaristi Between Groups Combined 11792.250 49 240.658 2.742 .004 Linearity 7211.884 1 7211.884 82.162 .000 Deviation from Linearity 4580.366 48 95.424 1.087 .421 Within Groups 2194.417 25 87.777 Total 13986.667 74 Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 16.0 for windows dalam ANOVA table di atas, diketahui nilai F sebesar 1,087 dengan nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,421. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi Deviation from Linearity 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation from Linearity 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,421 0,05. Melalui hasil uji linearitas ini, dapat diketahui bahwa variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki hubungan linear yang signifikan dengan variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia . c. Uji Homokedastisitas Tujuan utama pada uji homokedastisitas adalah menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual dari satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 pengamatan ke pengamatan yang lain tetapsama, maka disebut dengan homokedastisitas . Dasar pengambilan keputusan tentang penentuan homokedastisitas suatu model regresi, yaitu: 1 Jika tidak terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya tidak membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan terdapat masalah homokedastisitas. 2 Jika terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar ke atas dan ke bawah angka “0” pada sumbu Y, maka diindikasikan terdapat masalah heterokedastisitas. Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan diakonia : Dari output Scatterplot tersebut, antara Standardized Residual ZRESID dan Standardized Predicted Value ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu secara penuh dan tersebar di antara titik nol 0 pada sumbu X dan Y, sehingga 71 bisa disimpulkan bahwa residual mempunyai variance konstan homoscedasticity dan tidak terjadi heterokedastisitas. Jadi, pada hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas dalam model regresi ini, sehingga model ini dapat diterapkan untuk langkah analisis selanjutnya. d. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah cara yang digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi atau sampel sama atau tidak. Jika signifikansi 0,05, maka dapat diketahui bahwa varian sama, sedangkan jika signifikansi 0,05, maka diketahui bahwa varian tidak sama. Tabel 11. Uji Homogenitas: ANOVA Keterlibatan tugas Pelayanan diakonia Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 11792.250 49 240.658 2.742 .004 Within Groups 2194.417 25 87.777 Total 13986.667 74 Dari hasil output tabel ANOVA tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keterlibatan tugas pelayanan diakonia 0,004 0,005 . Maka dapat disimpulkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan diakonia berdasarkan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki varian yang berbeda. 72 2. Analisis Deskripsi Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia : Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi 75 99 91 190 138.65 21.692 470.527 Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia 75 70 40 110 71.13 13.748 189.009 Valid N listwise 75 Pada hasil output tabel Descriptive Statistics di atas, menyajikan data berupa N, range, minimum, maximum, mean, Std. Deviation dan variance pada masing-masing variabel. Dalam tabel ditampilkan jumlah N sebanyak 75 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Range pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 99 lebih besar dibandingkan range Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia yaitu 70. Nilai minimum pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 91 lebih besar dari nilai minimum Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia yaitu 40. Nilai maximum dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 190 lebih besar dari nilai maximum Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia yaitu 110. Nilai rata-rata mean dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 138,65 lebih besar dari pada Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia yaitu 71,13. Pada tabel di atas juga ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh Keaktifan Mengikuti Perayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Ekaristi adalah 21,692 lebih besar dari pada nilai Std. Deviation Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia yaitu 13,748. Pada variance Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 470,527 lebih besar dari variance Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia kontrol diri yaitu 189,009. Tabel 13. Deskriptif Statistik skewness dan kurtosis : Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi 75 -.279 .277 -.214 .548 Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia 75 .301 .277 .063 .548 Valid N listwise 75 Berdasarkan hasil output di atas, disajikan data berupa N, skewness dan kurtosis. Dalam tabel ditampilkan N berjumlah 75 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Nilai kemencengan skewness pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar -0,279 sedangkan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia sebesar 0,301. Nilai std.Error Skewness pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 0.277 sama dengan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia . Keruncingan kurtosis pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar -0,214 sedangkan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia sebesar 0,063. Nilai std.Error Kurtosis pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 0,548 sama dengan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 3. Deskripsi Data a. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Tabel 14. Rangkuman Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi: Statistics Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi N Valid 75 ∑ Instrumen 19 Mean 138.65 Median 142.00 Mode 142 a Std. Deviation 21.692 Variance 470.527 Range 99 Minimum 91 Maximum 190 Sum 10399 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen sebanyak 19 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan harga mean 138,65 Std. Deviation 21,692. Untuk range adalah 99 dengan skor maximum 190 dan minimum 91. Sedangkan untuk nilai tengah median 142,00, nilai yang sering muncul mode 142 dan untuk nilai sum adalah 10399. Data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi yang sudah ada, kemudian dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti kehadiran dalam Perayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Ekaristi, Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dan Makna Sakramen Ekaristi yang dipaparkan sebagai berikut: 1 Kehadiran dalam perayaan Ekaristi Tabel 15. Rangkuman Deskriptif Statistik Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi: Statistics Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi N Valid 75 ∑ Instrumen 4 Mean 28.73 Median 29.00 Mode 26 Std. Deviation 5.187 Variance 26.901 Range 22 Minimum 18 Maximum 40 Sum 2155 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, dapat diketahui data keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi pada sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 4 butir soal. Jumlah mean 28,73 dengan Std. Deviation 5,187. Nilai range adalah 22 dengan skor maximum 40 dan minimum 18. Sedangkan nilai tengah median 29,00 dengan nilai yang sering muncul mode 26 dan sum adalah 2155. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 16. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi kognitif: Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi kognitif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 10 4 5.3 5.3 5.3 11 5 6.7 6.7 12.0 12 4 5.3 5.3 17.3 13 7 9.3 9.3 26.7 14 13 17.3 17.3 44.0 15 10 13.3 13.3 57.3 16 6 8.0 8.0 65.3 17 6 8.0 8.0 73.3 18 7 9.3 9.3 82.7 19 6 8.0 8.0 90.7 20 7 9.3 9.3 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi kognitif yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.  Jumlah Instrumen = 4  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 4  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 4 x 5 = 20  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 20-4:5= 3,2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi kehadiran dalam perayaan Ekaristi kognitif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 17. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi kognitif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Selalu 16,9-20 26 35 Sering 13,7-16,8 29 39 Kadang-kadang 10,5-13,6 16 21 Jarang 7,3-10,4 4 5 Tidak Pernah 4-7,2 Jumlah 75 100 Grafik 4. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi Kognitif : Tabel di atas, menunjukkan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 26 umat 35 berpendapat selalu, 29 umat 39 berpendapat sering, 16 umat 21 memilih jawaban kadang-kadang, 4 umat 5 memilih jawaban jarang, dan tidak ada umat 0 yang menjawab tidak pernah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan 78 bahwa menurut responden variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif, intensitas pelaksanaannya sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi adalah sering, yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Tabel 18. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi afektif: Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi afektif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 1 1.3 1.3 1.3 8 1 1.3 1.3 2.7 9 3 4.0 4.0 6.7 10 7 9.3 9.3 16.0 11 5 6.7 6.7 22.7 12 10 13.3 13.3 36.0 13 14 18.7 18.7 54.7 14 8 10.7 10.7 65.3 15 9 12.0 12.0 77.3 16 4 5.3 5.3 82.7 17 7 9.3 9.3 92.0 18 4 5.3 5.3 97.3 20 2 2.7 2.7 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi afektif yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.  Jumlah Instrumen = 4  Skala = 5 79  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 4  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 4 x 5 = 20  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 20-4:5= 3,2 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi kehadiran dalam perayaan Ekaristi afektif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 19. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi afektif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat Mudah 16,9-20 13 17 Mudah 13,7-16,8 21 28 Biasa 10,5-13,6 29 39 Sulit 7,3-10,4 11 15 Sangat Sulit 4-7,2 1 1 Jumlah 75 100 Grafik 5. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi afektif: Dari tabel tersebut, ditunjukkan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah afektif 80 dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat, 13 umat 17 berpendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat mudah, 21 umat 28 menyatakan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi mudah dilakukan, 29 umat 39 memilih jawaban biasa, 11 umat 15 menyatakan bahwa kegiatan kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sulit dilakukan dan 1 umat 0 yang memberikan pendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat sulit dilakukan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dirasa biasa dan mudah dilakukan bagi umat yang mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. 2 Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi Tabel 20. Rangkuman Deskriptif Statistik Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi: Statistics Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi N Valid 75 ∑ Instrumen 9 Mean 63.59 Median 65.00 Mode 60 Std. Deviation 11.770 Variance 138.543 Range 54 Minimum 36 Maximum 90 Sum 4769 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi pada sub variabel Peran dan Tugas dalam Peryaan Ekaristi memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 9 butir soal. Jumlah mean 63,59 dengan Std. Deviation 11,770. Nilai range adalah 54 dengan skor maximum 90 dan minimum 36. Sedangkan nilai tengah median 65,00 dengan nilai yang sering muncul mode 60 dan sum adalah 4769. Berikut ini, akan ditampilkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 21. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif: Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 17 1 1.3 1.3 1.3 18 1 1.3 1.3 2.7 19 3 4.0 4.0 6.7 21 2 2.7 2.7 9.3 22 3 4.0 4.0 13.3 23 3 4.0 4.0 17.3 25 3 4.0 4.0 21.3 26 4 5.3 5.3 26.7 27 1 1.3 1.3 28.0 28 5 6.7 6.7 34.7 29 2 2.7 2.7 37.3 30 3 4.0 4.0 41.3 31 4 5.3 5.3 46.7 32 3 4.0 4.0 50.7 33 4 5.3 5.3 56.0 34 4 5.3 5.3 61.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 35 5 6.7 6.7 68.0 36 1 1.3 1.3 69.3 37 7 9.3 9.3 78.7 38 6 8.0 8.0 86.7 39 2 2.7 2.7 89.3 40 1 1.3 1.3 90.7 41 1 1.3 1.3 92.0 42 2 2.7 2.7 94.7 43 3 4.0 4.0 98.7 45 1 1.3 1.3 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi dan menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.  Jumlah Instrumen = 9  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 22. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi kognitif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Selalu 37,9-45 16 21 Sering 30,7-37,8 28 38 Kadang-kadang 23,5-30,6 18 24 83 Jarang 16,3-23,4 13 17 Tidak Pernah 9-16,2 Jumlah 75 100 Grafik 6. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif: Dari tabel tersebut, ditunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 16 umat 21 berpendapat selalu, 28 umat 38 berpendapat sering, 18 umat 24 memilih jawaban kadang-kadang, 13 umat 17 yang menjawab dengan jawaban jarang, dan tidak ada umat 0 yang menjawab tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat sering aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam perayaan Ekaristi. 84 Tabel 23. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi afektif: Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi afektif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 17 1 1.3 1.3 1.3 18 1 1.3 1.3 2.7 21 1 1.3 1.3 4.0 22 1 1.3 1.3 5.3 23 5 6.7 6.7 12.0 24 1 1.3 1.3 13.3 25 2 2.7 2.7 16.0 26 2 2.7 2.7 18.7 27 2 2.7 2.7 21.3 28 1 1.3 1.3 22.7 29 3 4.0 4.0 26.7 30 8 10.7 10.7 37.3 31 7 9.3 9.3 46.7 32 4 5.3 5.3 52.0 33 6 8.0 8.0 60.0 34 3 4.0 4.0 64.0 35 4 5.3 5.3 69.3 36 4 5.3 5.3 74.7 37 6 8.0 8.0 82.7 38 2 2.7 2.7 85.3 39 4 5.3 5.3 90.7 40 2 2.7 2.7 93.3 41 2 2.7 2.7 96.0 42 1 1.3 1.3 97.3 43 1 1.3 1.3 98.7 45 1 1.3 1.3 100.0 Total 75 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi afektif dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi dan menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.  Jumlah Instrumen = 9  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 24. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi afektif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat menyenangkan 37,9-45 13 17 Menyenangkan 30,7-37,8 34 46 Biasa 23,5-30,6 19 25 Tidak menyenangkan 16,3-23,4 9 12 Sangat tidak menyenangkan 9-16,2 Jumlah 75 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Grafik 7. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi afektif: Tabel di atas menunjukkan Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah afektif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 13 umat 17 berpendapat sangat menyenangkan, 34 umat 46 berpendapat menyenangkan, 19 umat 25 memilih jawaban biasa, 9 umat 12 yang menjawab dengan jawaban tidak menyenangkan, dan tidak ada umat 0 yang menjawab sangat tidak menyenangkan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat senang aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam perayaan Ekaristi. 87 3 Makna Sakramen Ekaristi Tabel 25. Rangkuman Deskriptif Statistik Makna Sakramen Ekaristi: Statistics Makna Sakramen Ekaristi N Valid 75 ∑ Instrumen 6 Mean 46.33 Median 47.00 Mode 45 a Std. Deviation 7.524 Variance 56.604 Range 33 Minimum 27 Maximum 60 Sum 3475 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi pada sub variabel Makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 6 butir soal. Jumlah mean 46,33 dengan Std. Deviation 7,524. Nilai range adalah 33 dengan skor maximum 60 dan minimum 27. Sedangkan nilai tengah median 47,00 dengan nilai yang sering muncul mode 45 dan sum adalah 3475. Berikut ini, akan ditampilkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Tabel 26. Makna Sakramen Ekaristi kognitif: Makna Sakramen Ekaristi kognitif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 13 1 1.3 1.3 1.3 14 1 1.3 1.3 2.7 15 1 1.3 1.3 4.0 16 2 2.7 2.7 6.7 17 1 1.3 1.3 8.0 18 4 5.3 5.3 13.3 19 1 1.3 1.3 14.7 20 2 2.7 2.7 17.3 21 3 4.0 4.0 21.3 23 5 6.7 6.7 28.0 24 4 5.3 5.3 33.3 25 9 12.0 12.0 45.3 26 7 9.3 9.3 54.7 27 2 2.7 2.7 57.3 28 5 6.7 6.7 64.0 29 10 13.3 13.3 77.3 30 17 22.7 22.7 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi kognitif.  Jumlah Instrumen = 6  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 6  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 6 x 5 = 30  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 30-6:5= 4,8 89 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi makna Sakramen Ekaristi kognitif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi kognitif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat Setuju 25,3-30 41 55 Setuju 20,5-25,2 21 28 Netral 15,7-20,4 10 13 Tidak Setuju 10,9-15,6 3 4 Sangat tidak setuju 6-10,8 Jumlah 75 100 Grafik 8. Makna Sakramen Ekaristi kognitif: Dari tabel tersebut, ditunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Makna Sakramen Ekaristi dalam ranah kognitif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 41 umat 55 berpendapat sangat setuju, 21 umat 28 berpendapat setuju, 10 umat 13 90 memilih jawaban netral, 3 umat 4 yang menjawab dengan jawaban tidak setuju, dan tidak ada umat 0 yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat setuju pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang- Nya karunia Roh Kudus Epiklese , tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Tabel 28. Makna Sakramen Ekaristi afektif: Makna Sakramen Ekaristi afektif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 11 1 1.3 1.3 1.3 13 1 1.3 1.3 2.7 14 4 5.3 5.3 8.0 15 2 2.7 2.7 10.7 16 5 6.7 6.7 17.3 17 5 6.7 6.7 24.0 18 5 6.7 6.7 30.7 19 3 4.0 4.0 34.7 20 10 13.3 13.3 48.0 21 5 6.7 6.7 54.7 22 4 5.3 5.3 60.0 23 8 10.7 10.7 70.7 24 6 8.0 8.0 78.7 25 2 2.7 2.7 81.3 26 6 8.0 8.0 89.3 27 1 1.3 1.3 90.7 28 4 5.3 5.3 96.0 91 30 3 4.0 4.0 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi kognitif.  Jumlah Instrumen = 6  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 6  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 6 x 5 = 30  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 30-6:5= 4,8 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi makna Sakramen Ekaristi afektif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 29. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi afektif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat mudah 25,3-30 14 19 Mudah 20,5-25,2 25 33 Biasa 15,7-20,4 28 37 Sulit 10,9-15,6 8 11 Sangat sulit 6-10,8 Jumlah 75 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Grafik 9. Makna Sakramen Ekaristi afektif: Tabel di atas menunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel Makna Sakramen Ekaristi dalam ranah afektif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 14 umat 19 berpendapat sangat mudah, 25 umat 33 berpendapat mudah, 28 umat 37 memilih jawaban biasa, 8 umat 11 yang menjawab dengan jawaban sulit, dan tidak ada umat 0 yang menjawab sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat biasa dan cukup mudah dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus Epiklese , tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 b. Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia Tabel 30. Rangkuman Deskriptif Statistik Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia : Statistics Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia N Valid 75 ∑ Instrumen 11 Mean 71.13 Median 70.00 Mode 77 Std. Deviation 13.748 Variance 189.009 Range 70 Minimum 40 Maximum 110 Sum 5335 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen sebanyak 11 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata keterlibatan tugas pelayanan diakonia dengan harga mean 71,13 dengan Std. Deviation 13,748. Untuk nilai range adalah 70 dengan skor maximum 110 dan minimum 40. Sedangkan untuk nilai tengah median 70,00, nilai yang sering muncul mode 77 dan untuk nilai sum adalah 5335. Data keterlibatan tugas pelayanan diakonia di atas, kemudian dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti arah dasar pelayanan dan 94 Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat. Berikut paparan data statistik dari masing-masing sub variabel: 1 Arah Dasar Pelayanan. Tabel 31. Rangkuman Deskriptif Statistik Arah Dasar Pelayanan: Statistics Arah Dasar Pelayanan N Valid 75 ∑ Instrumen 2 Mean 15.92 Median 16.00 Mode 16 Std. Deviation 2.818 Variance 7.939 Range 11 Minimum 9 Maximum 20 Sum 1194 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan diakonia pada sub variabel arah dasar pelayanan memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir soal. Jumlah mean 15,92 dengan Std. Deviation 2,818. Nilai range adalah 11 dengan skor maximum 20 dan minimum 9. Sedangkan nilai tengah median 16,00 dengan nilai yang sering muncul mode 16 dan sum adalah 1194. Di bawah ini, ditampilkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Tabel 32. Arah Dasar Pelayanan kognitif: Arah Dasar Pelayanan kognitif: Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 1 1.3 1.3 1.3 4 2 2.7 2.7 4.0 5 4 5.3 5.3 9.3 6 6 8.0 8.0 17.3 7 9 12.0 12.0 29.3 8 13 17.3 17.3 46.7 9 13 17.3 17.3 64.0 10 27 36.0 36.0 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan diakonia berdsarkan Arah dasar pelayanan kognitif dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani oleh umat.  Jumlah Instrumen = 2  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 2  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 2 x 5 = 10  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 10-2:5= 1,6 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi Arah Dasar Pelayanan kognitif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 33. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan kognitif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Selalu 8,5-10 40 54 Sering 6,9-8,4 22 29 96 Kadang-kadang 5,3-6,8 6 8 Jarang 3,7-5,2 6 8 Tidak pernah 2-3,6 1 1 Jumlah 75 100 Grafik 10. Arah Dasar Pelayanan kognitif: Berdasarkan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan diakonia pada sub variabel arah dasar pelayanan pada ranah kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 40 umat 54 berpendapat bahwa mereka selalu melaksanakan arah dasar pelayanan, 22 umat 29 menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang sudah mereka lakukan dalam diri mereka adalah sering, 6 umat 8 memilih jawaban kadang-kadang, sedangkan 6 umat 8 memilih jawaban jarang dan 1 umat 1 yang memilih jawaban tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Tabel 34. Arah Dasar Pelayanan afektif: Arah Dasar Pelayanan afektif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 2 2.7 2.7 2.7 4 1 1.3 1.3 4.0 5 5 6.7 6.7 10.7 6 11 14.7 14.7 25.3 7 13 17.3 17.3 42.7 8 17 22.7 22.7 65.3 9 15 20.0 20.0 85.3 10 11 14.7 14.7 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan diakonia berdsarkan Arah dasar pelayanan afektif dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani oleh umat.  Jumlah Instrumen = 2  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 2  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 2 x 5 = 10  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 10-2:5= 1,6 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi Arah Dasar Pelayanan afektif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 35. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan afektif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat bermanfaat 8,5-10 26 34 Bermanfaat 6,9-8,4 30 40 98 Biasa 5,3-6,8 11 15 Tidak bermanfaat 3,7-5,2 6 8 Sangat tidak bermanfaat 2-3,6 2 3 Jumlah 75 100 Grafik 11. Arah Dasar Pelayanan afektif: Dari paparan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan diakonia dalam sub variabel arah dasar pelayanan pada ranah afektif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat, 26 umat 34 menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan merupakan hal yang sangat bermanfaat, 30 umat 40 berpendapat bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan adalah hal yang bemanfaat, 11 umat 15 memilih jawaban biasa, sedangkan 6 umat 8 menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka lakukan adalah hal yang tidak bermanfaat dan sisanya yaitu 2 umat 3 menyatakan sangat tidak bermanfaat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat 99 disimpulkan bahwa arah dasar pelayanan yang umat lakukan merupakan hal yang bemanfaat bagi mereka. 2 Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat. Tabel 36. Rangkuman Deskriptif Statistik Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat: Statistics Pelayanan bagi Gereja dan Masyarakat N Valid 75 ∑ Instrumen 9 Mean 55.21 Median 55.00 Mode 48 Std. Deviation 12.418 Variance 154.197 Range 61 Minimum 29 Maximum 90 Sum 4141 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan diakonia pada sub variabel arah dasar pelayanan memiliki nilai N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 9 butir soal. Jumlah mean 55,21 dengan Std. Deviation 12,418. Nilai range adalah 61 dengan skor maximum 90 dan minimum 29. Sedangkan nilai tengah median 55,00 dengan nilai yang sering muncul mode 48 dan sum adalah 4141. Pada bagian di bawah ini, ditampilkan sub PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 37. Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat kognitif: Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat kognitif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 14 1 1.3 1.3 1.3 17 1 1.3 1.3 2.7 18 5 6.7 6.7 9.3 19 1 1.3 1.3 10.7 20 1 1.3 1.3 12.0 22 6 8.0 8.0 20.0 23 2 2.7 2.7 22.7 24 1 1.3 1.3 24.0 25 7 9.3 9.3 33.3 26 3 4.0 4.0 37.3 27 7 9.3 9.3 46.7 28 1 1.3 1.3 48.0 29 3 4.0 4.0 52.0 30 6 8.0 8.0 60.0 31 2 2.7 2.7 62.7 32 5 6.7 6.7 69.3 33 2 2.7 2.7 72.0 34 4 5.3 5.3 77.3 35 1 1.3 1.3 78.7 36 3 4.0 4.0 82.7 37 2 2.7 2.7 85.3 38 2 2.7 2.7 88.0 39 3 4.0 4.0 92.0 40 1 1.3 1.3 93.3 42 1 1.3 1.3 94.7 44 1 1.3 1.3 96.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 45 3 4.0 4.0 100.0 Total 75 100.0 100.0 : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan diakonia berdsarkan Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat kognitif dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat oleh umat.  Jumlah Instrumen = 9  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat kognitif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 38. Analisis Deskriptif Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat kognitif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat Setuju 37,9-45 11 15 Setuju 30,7-37,8 19 25 Netral 23,5-30,6 28 38 Tidak Setuju 16,3-23,4 16 21 Sangat tidak setuju 9-16,2 1 1 Jumlah 75 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Grafik 12. Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat kognitif: Dari tabel di atas, diketahui bahwa keterlibatan tugas pelayanan diakonia pada sub variabel pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat dalam ranah kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 11 umat 15 berpendapat bahwa mereka sangat setuju pada pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat, 19 umat 25 menyatakan bahwa mereka setuju melakukan pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat, 28 umat 38 memilih jawaban netral, sedangkan 16 umat 21 memilih jawaban tidak setuju dan sisanya 1 umat 1 menyatakan sangat tidak seuju. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral dalam pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. 103 Tabel 39. Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat afektif: Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat afektif Jumlah Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 10 1 1.3 1.3 1.3 15 1 1.3 1.3 2.7 16 1 1.3 1.3 4.0 17 1 1.3 1.3 5.3 18 3 4.0 4.0 9.3 19 3 4.0 4.0 13.3 20 3 4.0 4.0 17.3 21 4 6.7 6.7 24.0 22 7 9.3 9.3 33.3 23 4 5.3 5.3 38.7 24 4 5.3 5.3 44.0 25 4 5.3 5.3 49.3 26 4 5.3 5.3 54.7 27 5 6.7 6.7 61.3 28 4 4.0 4.0 65.3 29 3 4.0 4.0 69.3 30 2 2.7 2.7 72.0 31 6 8.0 8.0 80.0 32 7 9.3 9.3 89.3 33 3 4.0 4.0 93.3 34 1 1.3 1.3 94.7 35 1 1.3 1.3 96.0 37 1 1.3 1.3 97.3 41 1 1.3 1.3 98.7 45 1 1.3 1.3 100.0 Total 75 100.0 100.0 104 : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan diakonia berdsarkan Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat afektif dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat oleh umat  Jumlah Instrumen = 9  Skala = 5  Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9  Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45  Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2 Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat afektif di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut: Tabel 40. Analisis Deskriptif Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat afektif: Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase Sangat Mudah 37,9-45 2 3 Mudah 30,7-37,8 19 25 Biasa 23,5-30,6 26 35 Sulit 16,3-23,4 25 33 Sangat Sulit 9-16,2 3 4 Jumlah 75 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 Grafik 13. Pelayanan diakonia bagi Gereja dan Masyarakat afektif: Berdasarkan paparan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan diakonia pada sub variabel Pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat dalam ranah afektif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat 100, 2 umat 3 menyatakan bahwa pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah dilakukan, 19 umat 25 memberikan jawaban mudah dilakukan, 26 umat 35 memilih jawaban biasa, 25 umat 33 menyatakan bahwa pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat adalah hal yang sulit dan 3 umat 4 yang berpendapat sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan diakonia bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang biasa dilakukan umat, baik dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, dan diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 4. Uji Regresi a. Correlations Tabel 41. Correlations : Correlations Keaktifan_M engikuti_Pera yaan_Ekaristi Keterlibatan_ Tugas_Pelaya nan_Diakonia Keaktifan_Mengikuti _Perayaan_Ekaristi Pearson Correlation 1 .718 Sig. 2-tailed .000 N 75 75 Keterlibatan_Tugas_ Pelayanan_Diakonia Pearson Correlation .718 1 Sig. 2-tailed .000 N 75 75 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Tabel di atas menggunakan Pearson Correlations , yang menunjukkan bahwa variabel Y dikorelasikan dengan Y dan X, dan variabel X dikorelasikan dengan X dan Y. Besar korelasi Y dengan Y adalah 1 dan korelasi X terhadap Y sebesar 0,718 dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Berdasarkan output di atas, ditampilkan bahwa besarnya signifikansi 0,000 dari 0,05, berarti ada korelasi yang signifikan antara keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Koefisien korelasi keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan tugas pelayanan diakonia sebesar 0,718 bertanda positif, berarti menunjukkan bahwa arah korelasi positif mengandung pengertian semakin tinggi intensitas 107 umat aktif mengikuti Perayaan Ekaristi, maka semakin tinggi pula keterlibatan umat dalam tugas pelayanan diakonia . Selain koefisien korelasi, juga dapat dilihat tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari hasil output diukur dari probabilitas memiliki nilai 0,000 atau praktis 0. Dilihat dari hasil tersebut, hasil probabilitas memiliki nilai yang jauh di bawah 0,05, maka korelasi antara keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul semakin nyata. b. Variables enteredremoved b Tabel 42. Variables enteredremoved : Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Dari tabel di atas, ditampilkan tentang variabel yang dimasukkan dalam model regresi dan variabel yang dikeluarkan dari model. Dapat diketahui bahwa variabel independen yang dimasukkan adalah keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dan variabel dependen adalah keterlibatan tugas pelayanan diakonia . Dari hasil tabel di atas, tidak ada variabel yang dikeluarkan removed . Sedangkan metode yang digunakan adalah enter single step bukan stepwise . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 c. Model summary b Tabel 43. Model summary b : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .718 a .516 .509 9.634 a. Predictors: Constant, Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Output di atas, menampilkan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut penjelasan tentang hasil output tabel Model summary b : Nilai R square adalah 0,516, yang merupakan hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi R yaitu 0,718 x 0,718 = 0,516. R square bisa disebut sebagai koefisien determinasi, yaitu 51,6 dari variabel Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia dipengaruhi oleh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi, sedangkan sisanya, yaitu 100 - 51,6 = 48,4 dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Nilai R square berkisar pada angka 0 hingga 1. Semakin kecil nilai R square, maka semakin lemah hubungan antara kedua variabel. Dalam hasil output di atas, ditunjukkan nilai R square sebesar 0,516, yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia adalah nyata dan cukup kuat. Hasil berikutnya adalah nilai standar error of the estimate kesalahan standar dari hasil penaksiran yaitu 9.634. Jika nilai standar error of the estimate nilai standar deviasi variabel terikat, maka variabel bebas baik untuk dijadikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 prediktor. Dalam output standar deviasi Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia diketahui memiliki nilai sebesar 13.748. Dapat dilihat hasil standar error of the estimate dari standar deviasi Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia , maka variabel bebas baik untuk dijadikan prediktor terhadap variabel terikat. d. ANOVA b Tabel 44. ANOVA b : ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7211.884 1 7211.884 77.710 .000 a Residual 6774.782 73 92.805 Total 13986.667 74 a. Predictors: Constant, Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi b. Dependent Variable : Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test didapat F hitung sebesar 77,710 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dalam tabel di atas, diketahui nilai probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Melalui Uji F, dapat diketahui apakah model penaksiran yang digunakan tepat atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan model linear. Ketepatan model linear ini diuji dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Dalam tabel diketahui hasil F hitung adalah 777710, sedangkan F tabel dihitung berdasarkan taraf signifikansi 5. 110 Cara lain untuk menentukan ketepatan model adalah dengan membandingkan probabilitas dengan taraf nyatanya. Diketahui probabilitas dalam tabel ANOVA tertulis Sig. 0,000. Jika probabilitas 0,05, maka model ditolak, sedangkan jika probabilitas 0,05, maka model diterima. Dalam tabel diketahui nilai probabilitas 0,000 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi ini dterima dan tepat, karena H O ditolak dan H 1 diterima. Sedangkan variasi nilai variabel bebas atau variabel independen dapat menjelaskan variasi nilai dependen. e. Coefficients Uji hipotesis dengan menggunakan tabel Coefficients b Tabel 45. Coefficients b : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.031 7.244 1.109 .271 Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi .455 .052 .718 8.815 .000 a. Dependent Variable : Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Dalam tabel Coefficients b di atas, diketahui nilai B constant 8,031 dan nilai B Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebagai prediktor sebesar 0,455. Maka bisa ditentukan persamaan garis regresi antara variabel Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi X dan Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia Y adalah Y = 8,031 + 0,455 X. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Dari hasil persamaan regresi di atas, dapat digunakan untuk melakukan estimasi sejauh mana pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Misalnya, nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dihitung sebesar 50, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan diakonia sebagai berikut: Y = 8,031 + 0,455 x 50 = 30,781 Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa estimasi nilai keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dihitung sebesar 30,781 dengan nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dihitung sebesar 50. Dengan demikian, dari hasil persamaan regresi tersebut, dapat diartikan bahwa setiap pertambahan nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 1 poin, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul bertambah 8,031 + 0,455. Sedangkan bila setiap nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi bertambah 10 poin, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul Y = 8,031 + 0,455 x 10. Maka, nilai Y akan bertambah menjadi 8,031 + 4,55. Hasil uji hipotesis dapat diketahui dengan cara melihat hasil siginfikansi dari tabel coefficients . Kriteria dalam uji hipotesis, jika signifikansi ≤ 0,05, maka H 1 diterima dan H ditolak. Sebaliknya, jika signifikansi 0,05, maka H 1 ditolak dan H dierima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 H : Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H 1 : Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan diakonia Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Berdasarkan tabel coefficients tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa maka H 1 diterima dan H ditolak. Maka, kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

B. Pembahasan Hasil Penelitian