112
H
:
Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
H
1 :
Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Berdasarkan tabel
coefficients
tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa maka H
1
diterima dan H ditolak. Maka, kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada hasil analisis uji normalitas
lih.
Tabel 9.
Test of Normality
, diketahui nilai
P-value
dari variabel X keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebesar 0,200 untuk uji normalitas
Lilliefors Kolmogorov-Smirnov
dan
P-value
signifikansi dari variabel Y keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas
Lilliefors Kolmogorov-Smirnov.
Diperoleh data bahwa
P-value
lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa data dari variabel X keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi dan Y keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
memiliki distribusi normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini
memiliki distribusi normal. Dalam uji linearitas
lih.
Tabel 10. ANOVA
b
, juga dihasilkan data bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan
113
yang linear dan signifikan. Melalui uji homokedastisitas dan uji homogenitas dalam Grafik 3.
Scatterplot
dari keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
, menunjukkan bahwa gambar tidak membentuk pola tertentu secara penuh dan
tersebar di antara titik nol 0 pada sumbu X dan Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa
residual
mempunyai
variance
konstan
homoscedasticity
dan tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil deskripsi data
lih.
Tabel 11 uji homogenitas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keterlibatan tugas
pelayanan
diakonia
0,004 0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
berdasarkan variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi memiliki varian yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis deskripsi
lih
. Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
ditampilkan jumlah N sebanyak 75 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden.
Range
pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 99 lebih besar dibandingkan
range
Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
yaitu 70. Nilai
minimum
pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 91 lebih besar dari nilai
minimum
Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
yaitu 40. Nilai
maximum
dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 190 lebih besar dari nilai
maximum
Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
yaitu 110. Nilai rata-rata
mean
dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 138,65 lebih besar dari pada Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
yaitu 71,13. Pada tabel di atas juga ditunjukkan nilai
Std. Deviation
yang diperoleh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 21,692 lebih besar dari pada nilai
Std. Deviation
Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
yaitu 13,748. Pada
variance
114
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 470,527 lebih besar dari
variance
Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
kontrol diri yaitu 189,009. Berdasarkan hasil deskripsi data
lih.
Tabel 14. Rangkuman Statistik Deskriptif Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi diketahui bahwa Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan jumlah jumlah N valid 75 siswa dengan jumlah instrumen sebanyak 19 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan harga
mean
138,65
Std. Deviation
21,692. Untuk
range
adalah 99 dengan skor
maximum
190 dan
minimum
91. Sedangkan untuk nilai tengah
median
142,00, nilai yang sering muncul
mode
142 dan untuk nilai
sum
adalah 10399, memberi pengaruh terhadap keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Pengaruh ini dapat dilihat pada Tabel
45.
Coefficients
b
yang menunjukkan adanya hubungan positif antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Hal ini dipengaruhi adanya sub variabel dari keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi yaitu kehadiran dalam Perayaan Ekaristi, peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi.
Hasil yang telah didapat dalam variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi, diperkuat dengan hasil
mean
dari deskripsi data sub variabel Kehadiran Dalam Perayaan Ekaristi sebesar 28,73
lih.
Tabel 15. Rangkuman Statistik Deskriptif Kehadiran Dalam perayaan Ekaristi. Dalam ranah kognitif pada Tabel
17. Analisis deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi kognitif, dari 75 umat 100, 26 umat 35 berpendapat selalu, 29 umat 39 berpendapat sering, 16
115
umat 21 memilih jawaban kadang-kadang, 4 umat 5 memilih jawaban jarang, dan tidak ada umat 0 yang menjawab tidak pernah. Dari data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa menurut responden variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam
ranah kognitif, intensitas pelaksanaannya sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi adalah sering, yang
mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 19. Analisis deskriptif
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi afektif, dari 75 umat, 13 umat 17 berpendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat mudah, 21 umat
28 menyatakan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi mudah dilakukan, 29 umat 39 memilih jawaban biasa, 11 umat 15 menyatakan bahwa
kegiatan kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sulit dilakukan dan 1 umat 0 yang memberikan pendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat sulit
dilakukan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dirasa biasa dan mudah dilakukan bagi umat yang mencakup
kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Pada sub variabel peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi memiliki nilai
mean
sebesar 63,59
lih.
Tabel 20. Rangkuman statistik deskriptif peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi. Dalam ranah kognitif pada Tabel 22. Analisis
deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi kognitif, dari 75 umat 100, 16 umat 21 berpendapat selalu, 28 umat 38 berpendapat sering, 18
umat 24 memilih jawaban kadang-kadang, 13 umat 17 yang menjawab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
dengan jawaban jarang, dan tidak ada umat 0 yang menjawab tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat sering aktif berperan dan
bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi.
Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 24. Analisis deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi afektif, dari 75 umat 100, 13 umat 17
berpendapat sangat menyenangkan, 34 umat 46 berpendapat menyenangkan, 19 umat 25 memilih jawaban biasa, 9 umat 12 yang menjawab dengan
jawaban tidak menyenangkan, dan tidak ada umat 0 yang menjawab sangat tidak menyenangkan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat senang
aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam
Perayaan Ekaristi. Pada sub variabel makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai
mean
sebesar 46,33
lih.
Tabel 25. Rangkuman statistik deskriptif makna Sakramen Ekaristi. Dalam ranah kognitif pada Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen
Ekaristi kognitif, dari 75 umat 100, 41 umat 55 berpendapat sangat setuju, 21 umat 28 berpendapat setuju, 10 umat 13 memilih jawaban
netral, 3 umat 4 yang menjawab dengan jawaban tidak setuju, dan tidak ada umat 0 yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa umat setuju pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah
dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus
Epiklese
, tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 29. Analisis deskriptif makna
Sakramen Ekaristi afektif, dari 75 umat 100, 14 umat 19 berpendapat sangat mudah, 25 umat 33 berpendapat mudah, 28 umat 37 memilih
jawaban biasa, 8 umat 11 yang menjawab dengan jawaban sulit, dan tidak ada umat 0 yang menjawab sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa umat biasa dan cukup mudah dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat
dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus
Epiklese
, tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan
Gereja. Dari hasil di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan umat dalam kehadiran mengikuti Perayaan Ekaristi, umat sering menghadiri Perayaan Ekaristi yang mencakup
kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus dan itu dirasa biasa dan mudah untuk umat. Selain itu, umat juga sering dan senang
aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam
Perayaan Ekaristi. Pada pemaknaan Sakramen Ekaristi umat setuju dan merasa biasa dan mudah baik Ekaristi sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-
habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus
Epiklese
, tinggal dalam Kristus, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja.
Dari hasil analisis deskripsi data variabel Keterlibatan Tugas Pelayanan
diakonia
Y menunjukkan nilai
mean
sebesar 71,13
lih.
Tabel 30. Rangkuman statistik keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
dan masuk dalam kategori sedang. Nilai
Std. Deviation
13,748. Untuk nilai
range
adalah 70 dengan skor
maximum
110 dan
minimum
40. Sedangkan untuk nilai tengah
median
70,00, nilai yang sering muncul
mode
77 dan untuk nilai
sum
adalah 5335. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel terikat yaitu
keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
, dapat diukur melalui 2 sub variabel arah dasar pelayanan dan pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat. Dari sub variabel arah dasar pelayanan kemampuan dalam ranah kognitif pada Tabel 33.
Analisis deskriptif arah dasar pelayanan kognitif, dari 75 umat 100, 40 umat 54 berpendapat bahwa mereka selalu melaksanakan arah dasar pelayanan, 22
umat 29 menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang sudah mereka lakukan
dalam diri mereka adalah sering, 6 umat 8 memilih jawaban kadang-kadang, sedangkan 6 umat 8 memilih jawaban jarang dan 1 umat 1 yang memilih
jawaban tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak
dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani mereka. Sedangkan dalam ranah afektif pada pada Tabel 35. Analisis deskriptif
arah dasar pelayanan afektif, dari 75 umat, 26 umat 34 menyatakan bahwa
arah dasar pelayanan yang mereka lakukan merupakan hal yang sangat bermanfaat, 30 umat 40 berpendapat bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
119
lakukan adalah hal yang bemanfaat, 11 umat 15 memilih jawaban biasa,
sedangkan 6 umat 8 menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
lakukan adalah hal yang tidak bermanfaat dan sisanya yaitu 2 umat 3 menyatakan sangat tidak bermanfaat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa arah dasar pelayanan yang umat lakukan merupakan hal yang
bemanfaat bagi mereka. Dari sub variabel pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat, nilai
mean
sebesar 55,21
lih.
Tabel 36. Rangkuman statistik deskriptif Pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat. Dalam ranah kognitif pada Tabel 38. Analisis deskriptif pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat kognitif, dari 75 umat 100, 11 umat 15 berpendapat bahwa mereka sangat setuju
pada pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat, 19 umat 25 menyatakan bahwa mereka setuju melakukan pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat, 28 umat 38 memilih jawaban netral, sedangkan 16 umat
21 memilih jawaban tidak setuju dan sisanya 1 umat 1 menyatakan sangat tidak seuju. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral
dalam pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malakukan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja,
melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. Sedangkan dalam ranah afektif pada
Tabel 40. Analisis deskriptif pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat afektif, dari 75 umat 100, 2 umat 3 menyatakan bahwa pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah
dilakukan, 19 umat 25 memberikan jawaban mudah dilakukan, 26 umat 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
memilih jawaban biasa, 25 umat 33 menyatakan bahwa pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat adalah hal yang sulit dan 3 umat 4 yang berpendapat sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
pelayanan
diakonia
bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang biasa dilakukan umat, baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai
seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, dan diakonia transformatif pembebasan bagi
masyarakat. Dari data statistik di atas, dapat dilihat bahwa keaktifan mengikuti
perayaan Ekaristi memiliki pengaruh terhadap keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Dalam proses keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi, yang
mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus. Selain itu, juga aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik
dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
juga nampak dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan
umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus
Epiklese
, tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan
Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Dari keseluruhan proses keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi tersebut, membawa dampak pada
keterlibatan pelayanan
diakonia
umat dalam arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab
121
iman kristiani mereka. Selain itu, juga pada pelayanan bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka
jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. Maka,
kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai korelasi yang digunakan untuk menghitung hubungan antara variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
dengan keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
sebesar 0,718
lih.
Tabel 41.
Correlations
. Nilai tersebut menampilkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas
pelayanan
diakonia
. Hubungan tersebut diketahui melalui hasil signifikansi 0,000 yang nilainya jauh di bawah 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa korelasi
antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
sangatlah nyata, karena semakin tinggi intensitas umat aktif mengikuti perayaan Ekaristi, maka semakin tinggi pula keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat. Dalam penelitian ini, diketahui besar persen pengaruh variabel keaktifan
mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul melalui hasil output Tabel 43.
Model summary
b
dengan melihat nilai R
Square
memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,516. Dari data tersebut, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas X yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap variabel terikat Y yaitu keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
sebesar 51,6 0,516 x 100, sedangkan sisanya, yaitu 100 - 51,6 = 48,4 dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Berdasarkan hasil uji hipotesis
lih.
Tabel 44. ANOVA
b
, diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti bahwa H
1
diterima dan H ditolak. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Dari hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan variabel keterlibatan tugas
pelayanan
diakonia
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari kedua variabel tersebut, dan pengaruhnya cukup kuat. Adanya pengaruh ini
juga dapat dilihat dari hasil persamaan regresi yaitu Y = 8,031 + 0,455 X
lih.
Tabel 45.
Coefficients
b
. Dalam persamaan ini, diketahui adanya hubungan positif antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi X terhadap keterlibatan tugas
pelayanan
diakonia
Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi intensitas umat aktif mengikuti perayaan Ekaristi, maka berpengaruh juga
pada keterlibatan tugas pelayanan
diakonia
umat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
C. Refleksi Kateketis