Teknik Penentuan Sampel Teknik Pengumpulan Data Uji penyimpangan Autokorelasi

adalah besaran X pada tahun t adalalah besaran X pada tahun t- 1

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan jenis data time series atau runtut waktu. Data yang diperoleh adalah data sekunder yang diperoleh dari penelitian di instansi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gresik. Sedangkan periode waktu yang dipilih sebagai sumber data adalah mulai tahun 1988-2008 21 tahun dan semua data yang dianalisis merupakan data tahunan. Penekanan dalam masalah ini adalah data yang dipakai telah mengalami penyesuaian, penyesuaian yang dimaksud adalah penyesuaian dari tahun anggaran menjadi tahun takwim atau tahun pajak yaitu dalam 1 tahun mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun tersebut, agar data yang digunakan mengalami keseragaman sehingga dalam perhitungan analisis regresi diperoleh hasil yang optimal.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang penelitian, maka bahan acuan dan data yang akan dikumpulkan adalah menggunakan prosedur sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan bacaan-bacaan yang bersumber dari literatur-literatur yang berfungsi sebagai bahan referensi. 2. Data Sekunder, dalam penelitian ini data yang diperoleh dari Instansi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gresik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 3.4.1. Teknik Analisis Tenik analisis yang digunakan untuk mengestimasi model persamaan regresi dalam penelitian ini menggunakan metode persamaan regresi dalam penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square OLS. Penggunaan metode regresi linier klasik OLS bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel tergantung dengan variabel-variabel bebas baik secara bersama-sama maupun secara persial, serta untuk mengetahui besaran dan arah dari hubungan pengaruh tersebut. Menurut Sumodiningrat 1993: 102 ada lima asumsi dasar untuk sebuah model regresi linier, biasanya dikenal sebagai “Asumsi-asumsi Model Regresi Linier”, yaitu : 1. adalah sebuah variabel random riil dan memiliki distribusi normal. 2. Nilai rerata dari setiap periode tertentu adalah nol. E[ ] = 0 i = 1,...,n 3. Varian dari adalah konstan setiap periode. Asumsi ini dikenal sebagai asumsi “homoskedastisitas”. E[ ] =    adalah konstan 4. Faktor penggunaan dari pengamatan yang berbeda-beda , tidak tergantung. Asumsi ini dikenal sebagai asumsi “nir-autokorelasi”. E[ ] = 0 i ≠ j 5. Variabel-variabek bebas adalah variabel nir-stokastik dan di ukur tanpa kesalahan; tidak tergantung pada variabel babas. E[ ] = E[ ] = 0, untuk seluruh i,j = 1, ...... , n Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Tidak ada hubungan linier yang pasti antara variabel X, yaitu tidak ada multikolinearitas. Kehandalan parameter-parameter yang diestimasi dapat dilihat melalui dua kriteria. Yang pertama adalah kriteria statistik, adalah uji signifikansi dan homoskedastisitas. Kriteria statistik hanya akan valid jika asumsi-asumsi regresi linier klasik terpenuhi. Analisisis Kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat bantu Ekonometrika dengan menggunakan program komputer Eviews versi 4.0.

3.4.2. Uji Hipotesis

Berdasarkan perhitungan dari model, akan diperoleh koefisien-koefisien variabel bebas baik yang bertanda positif maupun negatif. Tanda yang diperoleh dari perhitungan, selanjutnya dibandingkan dengan teori. Kemudian langkah selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan derajat kepercayaan tertentu. Metode yang digunakan adalah: 1.Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa besar variasi dari variabel tergantung dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai berkisar antara 0 dan 1. Semakin besar nilai berarti semakin besar variasi variabel tergantung yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas, dan sebaliknya. 2.Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikasi tidaknya hubungan variabel bebas secara parsial terhadap variabel tergantung, dengan jalan membandingkan nilai dengan nilai yang dikaitkan dengan hipotesi. Langkah–langkah Uji t yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. : = 0 i= 1,2,3, berarti koefisien β tidak signifikan atau tidak mempunyai arti secara statistik. b. : ≠ 0 i= 1,2,3, berarti koefisien β signifikan atau mempunyai arti statistik. c. Uji t dihitung dengan rumus : t = s di mana : t adalah nilai t adalah koefisien regresi s adalah Standar Deviasi dari koefisien regresi d. Menentukan dengan tingkat kepercayaan α tertentu dengan rumus: = α 2; n-k-1 Dimana : α adalah tingkat signifikan n adalah banyaknya observasi k adalah banyaknya variabel bebas e. Menentukan kriteria uji t, yaitu : Bila , maka ditolak, berarti variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. Sebaliknya, bila , maka diterima, artinya variabel bebas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 3.1 : Kurva Distribusi T ditolak Daerah Penerimaan ditolak -t ; n-k-1 t ; n-k-1 Sumber : Sudrajat, MSW, 1988, Mengenai Ekonometrika Pemula, Cetakan Kedua, CV Amico, Bandung, Halaman 94 3.Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikasi tidaknya variabel-variabel bebas, yaitu perkembangan ekonomi daerah, Bagi Hasil Pajak Pemerintah Pusat serta sumbangan Bantuan yang bersifat block grants secara bersama-sama terhadap variabel tergantung, yaitu Derajat Desentralisasi Fiskal. Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis sebagai berikut : : = = = 0, artinya variable bebas secara bersama – sama tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. : Not all slope coefficient are simultaneously zero tidak semua koefisien slope secara simultan sama dengan nol, artinya variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti tehadap variable tergantung. . Uji F di hitung dengan rumus F = Dimana : adalah Koefisien Determinasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. k adalah banyaknya variable bebas n adalah banyaknya observasi c. Menentukan dengan rumus : = α k n-k-1 Di mana : α adalah tingkat signifikan k adalah banyaknya variable bebas n adalah banyaknya observasi d. Menentukan kriteria uji F, yaitu : Bila , berarti ditolak artinya variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variable tergantung. Sebaliknya, bila , berarti di terima artinya variable bebas secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. Gambar 3.2 : Kurva Distribusi F Daerah Penolakan Daerah Penerimaan F α Sumber : Sudrajat, MSW, 1988, Mengenai Ekonometrika Pemula, Cetakan Kedua, CV Amico, Bandung, Halaman 94 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5. Uji penyimpangan Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel g angguan pada periode lain. Keadaan tersebut menyebabkan nilai dan cenderung berlebihan. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi lainnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah utokorelasi, antara uji d Durbin – Watson Durbin – watson d Test, uji Breusch Godfrey Lagrange Multiplier . Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi digunakan uji-uji Breusch – Godfrey Lagrange Multiplier Test. Pedoman dari penggunaan uji Breusch – Godfrey Lagrange Multiplier adalah Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada masalah autokorelasi sedangkan hipotesis alternatif menyatakan bahwa ada masalah autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan dan atau dengan melihat nilai probabilitas P – Value. Dalam penelitian ini didasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah dengan melihat nilai probabilitas P – Value.

3.6. Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas