Uji Hipotesis Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 1. Teknik Analisis

6. Tidak ada hubungan linier yang pasti antara variabel X, yaitu tidak ada multikolinearitas. Kehandalan parameter-parameter yang diestimasi dapat dilihat melalui dua kriteria. Yang pertama adalah kriteria statistik, adalah uji signifikansi dan homoskedastisitas. Kriteria statistik hanya akan valid jika asumsi-asumsi regresi linier klasik terpenuhi. Analisisis Kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat bantu Ekonometrika dengan menggunakan program komputer Eviews versi 4.0.

3.4.2. Uji Hipotesis

Berdasarkan perhitungan dari model, akan diperoleh koefisien-koefisien variabel bebas baik yang bertanda positif maupun negatif. Tanda yang diperoleh dari perhitungan, selanjutnya dibandingkan dengan teori. Kemudian langkah selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan derajat kepercayaan tertentu. Metode yang digunakan adalah: 1.Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa besar variasi dari variabel tergantung dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai berkisar antara 0 dan 1. Semakin besar nilai berarti semakin besar variasi variabel tergantung yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas, dan sebaliknya. 2.Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikasi tidaknya hubungan variabel bebas secara parsial terhadap variabel tergantung, dengan jalan membandingkan nilai dengan nilai yang dikaitkan dengan hipotesi. Langkah–langkah Uji t yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. : = 0 i= 1,2,3, berarti koefisien β tidak signifikan atau tidak mempunyai arti secara statistik. b. : ≠ 0 i= 1,2,3, berarti koefisien β signifikan atau mempunyai arti statistik. c. Uji t dihitung dengan rumus : t = s di mana : t adalah nilai t adalah koefisien regresi s adalah Standar Deviasi dari koefisien regresi d. Menentukan dengan tingkat kepercayaan α tertentu dengan rumus: = α 2; n-k-1 Dimana : α adalah tingkat signifikan n adalah banyaknya observasi k adalah banyaknya variabel bebas e. Menentukan kriteria uji t, yaitu : Bila , maka ditolak, berarti variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. Sebaliknya, bila , maka diterima, artinya variabel bebas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 3.1 : Kurva Distribusi T ditolak Daerah Penerimaan ditolak -t ; n-k-1 t ; n-k-1 Sumber : Sudrajat, MSW, 1988, Mengenai Ekonometrika Pemula, Cetakan Kedua, CV Amico, Bandung, Halaman 94 3.Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikasi tidaknya variabel-variabel bebas, yaitu perkembangan ekonomi daerah, Bagi Hasil Pajak Pemerintah Pusat serta sumbangan Bantuan yang bersifat block grants secara bersama-sama terhadap variabel tergantung, yaitu Derajat Desentralisasi Fiskal. Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis sebagai berikut : : = = = 0, artinya variable bebas secara bersama – sama tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. : Not all slope coefficient are simultaneously zero tidak semua koefisien slope secara simultan sama dengan nol, artinya variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti tehadap variable tergantung. . Uji F di hitung dengan rumus F = Dimana : adalah Koefisien Determinasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. k adalah banyaknya variable bebas n adalah banyaknya observasi c. Menentukan dengan rumus : = α k n-k-1 Di mana : α adalah tingkat signifikan k adalah banyaknya variable bebas n adalah banyaknya observasi d. Menentukan kriteria uji F, yaitu : Bila , berarti ditolak artinya variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variable tergantung. Sebaliknya, bila , berarti di terima artinya variable bebas secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantung. Gambar 3.2 : Kurva Distribusi F Daerah Penolakan Daerah Penerimaan F α Sumber : Sudrajat, MSW, 1988, Mengenai Ekonometrika Pemula, Cetakan Kedua, CV Amico, Bandung, Halaman 94 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5. Uji penyimpangan Autokorelasi