29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional menurut NAZIR 1998 : 152, adalah suatu definisi yang diberikan kepada sesuatu dengan cara memberikan sesuatu dengan cara memberikan arti
atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Definisi operasional adalah ruang lingkup atau batasan dari variabel penelitian berdasarkan data-data didalam penelitiannya. Adapun pengukuran variabel berkaitan
dengan upaya penglkasifikasian atau identitas variabel berdasarkan definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Variabel Terikat Dependent Variabel Y
Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi dalam hal ini Derajat Desentralisasi. Derajat Desentralisasi Fisikal adalah besarnya rasio Pendapatan
Asli Daerah terhadap Total Pendapatan dalam satuan persen. Untuk mengetahui besaran rasio PDA terhadap total pendapatan daerah atau lebih disebut dengan
Derajat Desentralisasi Fisikal digunakan analisis rasio dengan formulasi dasar sebagaimana dikemukakan Widodo 1993 :69 sebagai berikut
:
P Xm k = 100
Di mana: P adalah
Rasio X adalah
Variabel Bebas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
k adalah Banyaknya Variabel bebas
m adalah besaran subsektor variabel bebas
b. Variabel Bebas Independent Variabel X Yaitu variabel yang berpengaruh
terhadap varabel terikat yaitu : 1.
Perkembangan ekonomi daerah X1 Adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB di Kabupaten Gresik
berdasarkan Harga Konstan yang dinyatakan dalam satuan persen. 2.
Bagi Hasil Pajak Pemerintah Pusat X2 Adalah realisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak Pemerintah Pusat yang
diterima oleh Kabupaten Gresik setiap tahun yang dinyatakan dalam satuan persen.
3. Sumbangan dan Bantuan pemerintah pusat X3
adalah realisasi penerimaan sumbangan dan bantuan dari Pemerintah Pusat yang bersifat Block Grants yang diterima oleh Kabupaten Gresik
setiap tahun yang dinyatakan dalam satuan persen. Untuk mengetahui besarnya laju perkembangan ekonomi daerah yang dilihat dari
PDRB atas dasar harga konstan, realisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak Pemerintah Pusat, realisasi penerimaan Sumbangan dan Bantuan yang bersifat Block Grants di
Kabupaten Gresik digunakan analisis pertumbuhan dengan menggunakan formulasi sebagaimana di kemukakan oleh Widodo 1993: 36 :
= 100
di mana: ∆
adalah laju pertumbuhan rate of growth X pada tahun t
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
adalah besaran X pada tahun t adalalah besaran X pada tahun t-
1
3.2. Teknik Penentuan Sampel