Langkah-Langkah Pengerjaan DFA DESIGN FOR ASSEMBLY DFA

DFMA Over view Design Guidelines Cost asessment Analogy XPI critique Lower Cost Product Cost Driver Modeling Boothoryd Analysis Dari metode DFA memaparkan bagaimana suatu masukan produk yang akan diproduksi akan tetapi mempunyai nilai biaya beban yang besar , maka dalam hal ini perlu adanya suatu modeling tentang perubahan desain agar mendapatkan beban biaya yang rendah. Gambar 2.1 chapter roadmap Sumber: Kevin N.Otto teoryBoothroyd G., Dewhurst D., dan Knight W., 1994 hal 664 2. Konsekuensi dari komponen yang berorientasi pada desain. Banyaknya komponen dalam suatu produk mengindikasikan besarnya biaya dan lamanya proses perakitan dari suatu produk. Desain yang minimal memberikan proses perakitan yang cepat dan mudah.

2.1.1 Langkah-Langkah Pengerjaan DFA

Menurut Boothroyd G. 1994, dalam pengerjaan DFA ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut: 1. Tahap identifikasi komponen produk. Pada tahap ini rancangan produk awal diidentifikasi dengan menggunakan histogram untuk mencari penyebab yang paling dominan sehingga dapat Entrance Product Conceot Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memprioritaskan penyelesaian masalah. Histogram adalah sebuah grafik yang mengelompokkan data-data ke dalam sel atau kategori tertentu dengan tujuan untuk mengetahui lokasi data dan penyebaran karakteristik. Histogram berbentuk diagram grafik balok yang dibentuk dari distribusi frekuensi untuk menggambarkan penyebaran atau distribusi data yang ada. Histogram terdiri dari dua tipe yaitu frequency count histogram dan relative frequency atau proportion histogram. 2. Tahap pemilihan komponen assembly. Pada tahap ini masalah yang telah teridentifikasi kemudian di pilih berdasarkan komponen assembly perakitan rancangan produk awal menggunakan bill of material BOM. BOM adalah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk. BOM tidak hanya menspesifikasikan kebutuhan produksi, tetapi juga berguna untuk pembebanan biaya, dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus dikeluarkan oleh karyawan produksi atau perakitan. 3. Tahap membangkitkan alternatif dengan menggunakan komputerisasi. Pada tahap ini mencari alternatif rancangan produk yang baru dengan cara mengeliminasi komponen yang tidak fungsional pada rancangan awal sehingga dapat mengurangi jumlah komponen yang digunakan ketika perakitan. Maksud dari tidak fungsional adalah komponen tersebut tidak mempengaruhi feature yang ada dalam membangun suatu produk dengan menggunakan Cad Aided Manufakturing CAM . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Tahap effisiensi desain komponen rangka . Pada tahap ini mengevaluasi efisiensi rancangan awal dengan rancangan baru menggunakan metode design for assembly DFA, dengan rumus metode design for assembly DFA : dengan; E = Effisiensi desain NM = Total banyaknya komponen yang dibutuhkan secara teoritis TM = Total waktu operasi Pembuatan dan Perakitan Sumber: Kevin N.Otto teoryBoothroyd G., Dewhurst D., dan Knight W., 1994 hal 708 Menghitung efisiensi E tersebut dapat dilakukan dengan menemukan kode dan waktu baik handling dan insertion, yang kemudian dimasukkan dalam suatu tabel analisis DFA. Formulasi efisiensi perakitan tersebut pada dasarnya adalah rasio antara waktu perakitan ideal dan waktu perakitan riil. Waktu ideal diatas ditentukan oleh banyaknya komponen minimum yang menjadi factor dalam meminimalkan biaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber: Kevin N.Otto teoryBoothroyd G., Dewhurst D., dan Knight W., 1994 hal 706 Mendapatkan jumlah komponen minimum, ada tiga pertanyaan yang dapat digunakan, yaitu: a. Apakah komponen tersebut bergerak relatif terhadap komponen lain yang telah dirakit selama operasi normal produk akhir ? b. Haruskah komponen tersebut mempunyai bahan bahan atau terisolasi dan seluruh komponen lain yang telah dirakit ? c. Haruskah komponen tersebut dipisahkan dari komponen terakit lainnya? Jika ada paling tidak satu jawaban “ya” dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka komponen tersebut dipertahankan sebagai komponen terpisah, sebaliknya, jika seluruhnya dijawab dengan “tidak” maka komponen tersebut dapat dihilangkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. atau digabungkan dengan komponen lain. Hal ini akan menjadi dasar untuk mengarahkan perancangan ulang dan produk dengan pengurangan komponen. 5. Tahap simulasi atas waktu penyelesaian. Pada tahap ini hasil rancangan baru dianalisis berdasarkan waktu penyelesaiannya. Mengetahui dampak dari eliminasi komponen pada rancangan awal, kemudian waktu penyelesaian pada rancangan baru dan rancangan awal dibandingkan. 6. Tahap analsis biaya yang dikeluarkan. Tahap analisis biaya dilakukan untuk mengetahui apakah dengan adanya analisis DFA akan menjadikan biaya pembuatan produk berkurang atau tidak. Didalam analisis biaya yang diperhatikan yaitu biaya produksi anatara lain berupa biaya bahan baku dan pengadaan komponen yang digunakan. 7. Tahap pemilihan alternatif. Pada tahap ini alternatif rancangan dipilih dengan memperhatikan tingkat efisiensi pada perancangan produk baik dari waktu penyelesaian, biaya produksi, serta fungsional produk. Pemilihan alternatif dapat menggunakan model pengambilan keputusan yang ada saat ini.

2.1.2 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam DFA