Lokasi dan waktu penelitian Flowchat metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di JAYA MOTOR medokan ayu rungkut Surabaya, Sebuah usaha yang bergerak pada bidang manufaktur khususnya pengelasan. Dan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai prototipe jadi.

3.2 Identifikasi Variabel

Identifikasi variable dan definisi operasional berdasarkan tinjauan pustaka maka identifikasi variable merupakan sebagai berikut: - Variabel terikat - Variabel bebas

3.2.1 Identifikasi masing – masing komponen dengan DFA

1. Komponen – komponen di evaluasi dari fungsi, spesifikasi bahan, keterangan dalam sitem bongkar pasang pada perancangan rangka sepeda balap. Tabel 3.2.1 Tabel spesifikasi dan identifikasi Desain Lama Desain Baru No Nama Komponen Spesifikasi Identifikasi Spesifikasi Identifikasi No kode 1 2 3 4 5 6 7 Bahan : Waktu Bahan : Waktu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dimensi komponen : - Panjang : - Lebar : - Tinggi : pembuatan : Waktu perakitan : Mendukung system pasang bongkar : Dimensi komponen : - Panjang : - Lebar : - Tinggi : pembuatan : Waktu perakitan : Mendukung system pasang bongkar : Sumber : Boothroyd G.,Dewhurst D., dan Knight W., 1994 2. Setelah analisa diatas dapat dilihat pada komponen yang kurang mendukung dalam sistem bongkar pasang pada perancangan dan pengembangan rangka sepeda balap. 3. Identifikasi komponen – komponen hasil Perancangan ulang Tabel 3.2.2 Tabel identifikasi pada masing – masing komponen Spesifikasi Identifikasi Bahan : Dimensi komponen : - Panjang : - Lebar : - Tinggi : Waktu pembuatan : Waktu perakitan : Mendukung system pasang bongkar : Sumber : Boothroyd G.,Dewhurst D., dan Knight W., 1994 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Perhitungan DFA pada hasil rangka sepeda balap yang dibandingkan dengan hasil perhitungan rangka sepeda balap yang telah ada. a. Tabel perhitungan DFA pada rancangan sepeda lama yang telah di produksi dan dipasarkan. Tabel 3.2.3 Tabel perhitungan DFA pada desain lama No No komponen Banyaknya komponen Waktu handling Waktu perakitan Waktu operasi Komponen yang dibutuhkan secara teoritis Nama komponen 1 2 3 4 5 6 7 8 TM NM Sumber : Boothroyd G.,Dewhurst D., dan Knight W., 1994 b. Tabel perhitungan DFA pada rancangan ulang dan pengembangan hasil penelitian pada rangka sepeda. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 3.4 Tabel hasil perhitungan DFA pada desain yang baru No No komponen Banyaknya komponen Waktu handling Waktu perakitan Waktu operasi Komponen yang dibutuhkan secara teoritis Nama komponen 1 2 3 4 5 6 7 8 TM NM Sumber : Boothroyd G.,Dewhurst D., dan Knight W., 1994 c. Perhitungan effisiensi produk tersebut jika diproduksi dan dibandingkan antara Rancangan rangka sepeda balap yang telah ada dan hasil dari perancangan ulang dan pengembangan rangka sepeda balap, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : E = Effisiensi NM = Total jumlah kompone yang dibutuhkan secara teoritis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. TM = Total waktu operasi

3.3 Flowchat metode penelitian

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mulai Tinjauan Pustaka Survey lapangan - Data Skunder - Data Primer Pengumpulan data - Ukuran rangka Standart Nasional Indonesia - Biaya - Identifikasi Rangka sepeda dengan penerapan metode DFA Pengolahan data - Identifikasi masig – masing komponen Rangka sepeda balap dengan penerapan DFA - Tahap pemilihan komponen assembly - Tahap alternatif dengan komputerisasi Tahap effisien komponen rangka - Effisiensi desain rancangan Awal E - Effisiensi desain rancangan komponen Baru E’ Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian B Penetapan Variabel A Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ya tidak A Kesimpulan dan Saran Selesai Penetapan Prototipe Diterima? Rancangan baru lebih effisien dari rancangan awal E’ E Data dibuang Analisis dan Pembahasan B Tahap simulasi atas waktu penyelesaian Tahap analisis biaya Tahap pemilihan alternatif Pada tahap ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi pustaka, dan studi lapangan yang dijelaskan, yaitu: 1. Latar belakang, Latar belakang permasalahan pada perancangan ulang pada rangka sepeda balap yang mampu di operasikan secra mudah dan dalam pembuatannya. Pemilihan perancangan ulang rangka sepeda balap di sebabkan oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penggunakan sepeda tidak fleksibel, harus di sesuaikan dengan panjang kaki pengguna. Dalam perancangan ulang rangka sepeda balap ini menggunakan system bongkar pasang dan dapat menyedrhanakan proses perakitan. 2. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang ulang rangka sepeda balap menggunakan metode design for assembly DFA, cara merancang dan mengembangkan sebuah rangka sepeda balap yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan , dengan menekan biaya produksi. 3. Tujuan dan manfaat penelitian Tujuan penelitian yang telah ditetapkan berdasarkan permasalahan yaitu : Mengidentifikasi spesifikasi rangka balap yang telah berada di pasaran konsumen dan telah di produksi oleh pabrik, serta Merancang sebuah rangka sepeda balap yang dapat di bongkar pasang dan lebih efisian, Menerapkan konsep pengembangan produk dengan menerjemahkan misi produk menjadi spesifikasi teknik untuk menghasilkan rancangan rangka sepeda balap yang sesuai kebutuhan pengguna, Menghitung waktu yang di butuhkan untuk mengassembling produk rangka sepeda balap. Manfaat penelitian dalam perancangan ulang rangka sepeda balap yang ingin dicapai yaitu, menghasilkan rancangan sepeda balap yang lebih efisien dan memperoleh desai rancangan yang dapat digunakan oleh pengguna rangka sepeda balap. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data yang digunakan untuk perancangan ulang rangka sepeda balap yang dijelaskan, yaitu : 1. Tinjauan pustaka. Berdasarkan permasalahan yang telah teridentifikasi pada tahap identifikasi masalah, maka kemudian dilakukan studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan membaca dan mempelajari literatur yang relevan dengan permasalahan yang ada. Studi pustaka dilakukan agar dapat digunakan sebagai panduan informasi untuk mendukung penyelesaian pengolahan data penelitian terhadap studi lapangan. Informasi studi pustaka sangat diperlukan untuk perancangan ulang terhadap rangka sepeda balap 2. Survey lapangan Studi lapangan dalam perancangan ulang rangka sepeda balap dilakukan selama penelitian,yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan pengumpulan data di lapangan. Studi lapangan bertujuan untuk mendapatkan data parameter kuantitatif yang digunakan pada pengolahan data selanjutnya, dan juga memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai rangka sepeda balap. Dalam survey lapangan diambil data primer yang meliputi observasi pengamatan secara langsung dan juga wawancara, data skunder diambil dari data yang tersedia. Pada tahap ini diuraikan mengenai proses pengolahan data dalam perancangan rangka sepeda balap dengan metode design for assembly DFA, yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Identifikasi rangka sepeda balap Identifikasi rangka sepeda balap yang telah beredar di pasar atau rangka sepeda balap yang telah diproduksi oleh pabrik, beserta serangkaian proses yang kemudian diidentifikasi sebagai acuan dalam perancangan ulang. 2. Pengamatan anthopometri komponen – komponen Pengamatan pada tia-tiap komponen rangka sepeda balap yang didasari oleh penggunaan aturan SNI dari segi ukuran, geometri atau sudut pada sepeda balap serta bahan yang telah digunakan terhadap rangka sepad balap. 3. Perancangan sistem bongkar pasang Merancang desain komponen agar dapat menunjang kelebihan dalam penggunaan sistem bongkar pasang dari rangka sepeda balap, dalam proses ini dapat dikatakan pemilihan desain yang tepat. 4. Ergonomi Pengembangan dalam rangka ini tidak lepas dari penggunakan aturan ergonomi yang menunjang agar pemakaian rangka sepeda balap tersebut sesuai dengan anthopometri manusia yang telah tersusun dalam aturan ukuran dalam SNI 5. Market atau pasar Dalam proses ini dilakukan observasi tentang pengembangan rangka sepeda balap,dalam proses ini dilakukan observasi langsung dan wawancara kepada beberapa orang pengguna, penggemar, dan masyarakat secara umum tentang desain rangka sepeda balap yang telah dikembangkan. 6. Identifikasi pengembangan dan perancangan tiap- tiap komponen Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Desain awal yang telah teridentifikasi dibandingkan dengan desain perancangan ulangnya dengan metode design for assembly DFA. Metode design for assembly DFA digunakan untuk menghitung efisiensi desain rancangan, sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi desain rancangan. Persamaan tersebut pada dasarnya adalah rasio antara waktu perakitan ideal dan waktu perakitan riil. Waktu ideal ditentukan oleh banyaknya komponen minimum pada rancangan yang baru dalam meminimalkan biaya. 7. Perhitungan DFA effisien produksi Proses perbandingan antara identifikasi komponen rangka sepeda balap yang lama dengan perhitungan identifikasi komponen rangka sepeda balap hasil pengembangan desain.

3.4 Prototipe