atau digabungkan dengan komponen lain. Hal ini akan menjadi dasar untuk mengarahkan perancangan ulang dan produk dengan pengurangan komponen.
5. Tahap simulasi atas waktu penyelesaian. Pada tahap ini hasil rancangan baru dianalisis berdasarkan waktu
penyelesaiannya. Mengetahui dampak dari eliminasi komponen pada rancangan awal, kemudian waktu penyelesaian pada rancangan baru dan rancangan awal
dibandingkan. 6.
Tahap analsis biaya yang dikeluarkan. Tahap analisis biaya dilakukan untuk mengetahui apakah dengan adanya analisis
DFA akan menjadikan biaya pembuatan produk berkurang atau tidak. Didalam analisis biaya yang diperhatikan yaitu biaya produksi anatara lain berupa biaya
bahan baku dan pengadaan komponen yang digunakan. 7. Tahap pemilihan alternatif.
Pada tahap ini alternatif rancangan dipilih dengan memperhatikan tingkat efisiensi pada perancangan produk baik dari waktu penyelesaian, biaya produksi,
serta fungsional produk. Pemilihan alternatif dapat menggunakan model pengambilan keputusan yang ada saat ini.
2.1.2 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam DFA
Perakitan menurut jenisnya dibagi dua yaitu: perakitan manual dan perakitan otomatis. Dalam DFA terdapat pembedaan aturan dalam dua model perakitan ini,
sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Hal-hal yang harus diperhatikan pada perakitan manual, yaitu: a. Menghilangkan masalah yang membuat pekerja harus membuat keputusan
atau perbaikan b. Perhatikan akesibilitas dan visibilitas rancangan
c. Menghilangkan kebutuhan akan peralatan yang lain. d. Komponen dapat dirakit dengan tool standar.
e. Minimasi jumlah komponen dalam produk. f. Gunakan komponen yang mudah dibawa dengan tangan.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan pada perakitan otomatis, yaitu: a. Mengurangi jumlah komponen yang berbeda dengan
- Membuat agar komponen satu dan yang lain saling berhubungan. - Komponen yang diisolasi disendirikan
- Bagian yang tersebar untuk perakitan perlu diperhatikan. b. Menggunakan pengaturan proses perakitan dengan memperhatikan jalur
komponen dan memperhatikan digunakanya sekrup atau tidak. c. Menggunakan bagian paling besar dan penting dari komponen produk sebagai
basis perakitan. Perakitan sebenarnya memerankan posisi utamakunci dalam proses fabrikasi
dari suatu produk. Pada fase perakitan ini seluruh elemen akan digabungkan dan seluruh kesalahan ataupun kelemahan dari proses proses terdahulu akan terlihat.
Contoh, jika rancangan tidak baik maka perakitan akan sulit dilakukan. Jika toleransi dari komponen tidak ditepati, komponen tidak akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dapat dirakit dengan komponen, penerapan DFA dapat menghasilkan penurunan jumlah komponen rata rata lebih dan 50 Boothroyd G., 1994,
sehingga biaya perancangan dan pengembangan produk dan fabrikasinya dapat diturunkan. Pada gambar 2.2, terlihat bahwa DFA dilakukan pertama kali dalam
perancangan ulang suatu produk. Setelah analisis DFA tersebut baru dilakukan estimasi awal dan biaya-biaya yang dibutuhkan, meliputi pemilihan material dan
DFM. Analisis DFA akan menentukan rancangan dasar dan struktur produk dan kemudian baru analisis DFM menentukan rancangan rinci komponen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.3 Macam-Macam Perakitan